Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Unggahan Istilah Bahasa sebagai Nama untuk Bahasa Indonesia, Pakar Sebut Itu Salah

Baca di App
Lihat Foto
Tangkap layar unggahan yang menyebut penggunaan istilah 'bahasa' bukan sebagai nama untuk bahasa Indonesia
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Uggahan yang menyebut penggunaan istilah 'bahasa' bukan sebagai nama untuk bahasa Indonesia viral di media sosial, Twitter.

Pada unggahan ini, warganet menyatakan istilah 'bahasa' yang digunakan sama artinya dengan kata language yang artinya bahasa.

Meskipun 'bahasa' adalah kata dalam bahasa Indonesia, penggunaannya menimbulkan kebingungan karena bukan berarti bahasa yang digunakan warga Indonesia. Namun, masih ada pihak yang menganggapnya sama.

Seorang warganet lain juga menuliskan dalam unggahan ini kalau ada beberapa orang yang bingung menggunakan istilah Indonesian untuk menyebut bahasa dan negara Indonesia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral, Video Pasangan Diduga Mesum di Kereta, Berikut Penjelasan KCI

Lalu, benarkah istilah 'bahasa' dapat digunakan sebagai pengganti nama untuk bahasa Indonesia?


Baca juga: Sejarah Bahasa Indonesia

Bukan bahasa tapi bahasa Indonesia

Kepala Program Studi Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran Nani Darmayanti mengatakan, penggunaan kata 'bahasa' untuk menyebut bahasa Indonesia adalah hal yang salah.

"Menyebut 'bahasa' saja tentu tidak tepat ya. Harusnya bahasa Indonesia," tegasnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/1/2023).

Ia menjelaskan, kata 'bahasa' secara harfiah berarti language dalam bahasa Inggris. Artinya, semua orang pasti berbicara menggunakan bahasa. Lalu, yang menjadi pertanyaannya adalah bahasa apa yang digunakan.

Nani tidak mengelak jika penggunaan kata 'bahasa' memudahkan seseorang saat menyebut bahasa Indonesia karena lebih singkat.

Namun, jika dilakukan terus-menerus, penggunaan kata 'bahasa' akan menjadi kebiasaan salah yang dinormalisasikan karena banyak orang gunakan.

"Yang tepat adalah bahasa Indonesia atau Indonesian saja," tambah Nani.

Baca juga: Perkembangan dan Tantangan Perencanaan Bahasa di Indonesia

Penggunaan istilah bahasa Indonesia

Penggunaan istilah 'bahasa Indonesia' juga menurutnya lebih tepat karena mengandung identitas yang dimaksud adalah bahasa Indonesia.

Ia menyayangkan terkait penggunaan kata 'bahasa' untuk bahasa Indonesia. Terlebih kata bahasa juga berarti bahasa di Malaysia.

Jika dibiarkan, nantinya bisa menimbulkan kebingunan antara bahasa mana yang berarti bahasa Indonesia dan bahasa mana yang digunakan orang Malaysia. Padahal, keduanya memiliki perbedaan bahasa.

"Malaysia kan menggunakan bahasa Melayu," katanya lagi.

Baca juga: Jokowi Pidato di Sidang Umum PBB Pakai Bahasa Indonesia, Mengapa?

Nani memahami bahwa istilah 'bahasa' memang mudah digunakan, terutama oleh orang asing yang sedang belajar bahasa Indonesia.

Akibatnya, orang asing jadi sering menggunakan kata 'bahasa' Indonesia dalam praktik berbicara.

Namun, beda kasusnya dengan orang Indonesia asli yang malah menggunakan istilah 'bahasa' daripada bahasa Indonesia.

"Mungkin ikut-ikutan. Mungkin tidak tahu, mungkin gengsi juga karena ingin seperti orang asing tadi," jelas Nani.

Baca juga: Jasa Raja Ali Haji bagi Bahasa Indonesia

Kondisi terparahnya, menurut Nani, adalah apabila orang tersebut malu mengatakan kata 'Indonesia' secara terang-terangan.

Atas fenomena kata 'bahasa' yang menjadi sering digunakan untuk menggantikan bahasa Indonesia, Nani mengimbau masyarakat Indonesia agar tidak menggunakan istilah yang salah.

Ia mengajak masyarakat Indonesia sebagai pihak yang lebih paham untuk mengajarkan penggunaan istilah bahasa yang benar kepada orang asing.

"Jelaskan kenapa jika menggunakan kata 'bahasa' saja itu kurang tepat dan maknanya menjadi ambigu," terang Nani.

Menurutnya, ada identitas yang harus dijaga dan dibanggakan kepada dunia di balik istilah 'bahasa Indonesia' meskipun penggunaannya lebih panjang.

"Bahwa bahasa kita punya nama, yaitu bahasa Indonesia," pungkasnya.

Baca juga: Viral, Video Bahasa Indonesia Disebut Jadi Bahasa Resmi Ke-2 Vietnam, Benarkah?

Sejarah terbentuknya bahasa Indonesia

Diketahui, terbentuknya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu yang digunakan di kawasan Asia Tenggara pada abad ke-7.

Hal ini terlihat dari ditemukannya prasasti di Palembang dari 683 Masehi yang menggunakan bahasa Melayu.

Bahasa Melayu kemudian menjadi bahasa sehari-hari masyarakat Selat Malaka.

Seiring berjalannya waktu, bahasa ini menjadi penghubung antargolongan masyarakat dan meluas se-Nusantara.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Museum Rekor Indonesia, seperti Apa Perjalanannya?

Pada abad XX, rakyat Indonesia menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pemersatu bangsa. Bahasa Melayu yang digunakan mendapatkan standarisasi menjadi bahasa Indonesia.

Akhirnya, pada hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia resmi menjadi bahasa persatuan dan nasional.

Bahasa ini juga ditetapkan sebagai bahasa resmi negara pada 18 Agustus 1945 sesuai Pasal 36 UUD 1945.

Bahasa Indonesia semakin berkembang menjadi lambang identitas negara, kebanggaan nasionalisme, dan alat berkomunikasi antarwarga dari berbagai suku-budaya.

Baca juga: Mengenal Rafflesia Arnoldii, Bunga Terbesar dan Terbau di Dunia dari Indonesia

Bahasa Indonesia mendapatkan pengakuan dunia sebagai bahasa internasional pada Kongres Internasional I Bahasa Indonesia di Jakarta ,28 Oktober-1 November 2018.

Sayangnya, setelah melalui perjalanan panjang, bahasa Indonesia justru terancam berkat miskonsepsi masyarakat.

Saat ini, banyak orang menggunakan kata 'bahasa' untuk menyebut bahasa Indonesia.

Baca juga: Sejarah Sumpah Pemuda dan Kumpulan Link Twibbonnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi