Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Penyakit Mematikan karena Hipertensi, Wajib Waspada

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/angellodeco
Ilustrasi hipertensi, gejala hipertensi, tanda gejala hipertensi, klasifikasi hipertensi, obat hipertensi.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah di atas batas normal. 

Seseorang mengalami darah tinggi atau hipertensi jika tekanan darah pada dua hari berbeda di atas 130 mmHg untuk sistolik dan/atau 80 mmHg untuk diastolik.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tekanan darah ditulis dalam dua angka, yakni sistolik dan diastolik.

Sistolik mewakili tekanan dalam pembuluh darah saat jantung berkonstraksi atau berdenyut. Sementara diastolik mewakili tekanan dalam pembuluh darah saat jantung beristirahat di antara setiap denyut. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Gejala Hipertensi pada Remaja dan Cara Mengatasinya

Penyakit mematikan karena hipertensi

Hipertensi merupakan kondisi medis serius yang bisa meningkatkan risiko penyakit mematikan seperti penyakit jantung, otak, ginjal, dan penyakit lainnya.

Hipertensi jika tidak segera ditangani dengan benar maka akan menimbulkan berbagai komplikasi hingga menyebabkan kematian. 

Berikut beberapa komplikasi yang bisa disebabkan tekanan darah tinggi.

1. Serangan jantung

Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung. Tekanan darah yang berlebihan dapat mengeraskan arteri, mengurangi aliran darah, dan oksigen ke jantung.

Tekanan yang meningkat dan berkurangnya aliran darah ini dapat menyebabkan nyeri dada, juga disebut angina.

Hipertensi dapat memicu serangan jantung ketika suplai darah ke jantung tersumbat dan sel otot jantung mati karena kekurangan oksigen. Semakin lama aliran darah tersumbat, semakin besar kerusakan pada jantung.

2. Gagal jantung

Hipertensi juga bisa menyebabkan gagal jantung. Hal ini terjadi ketika jantung tidak dapat memompa cukup darah dan oksigen ke organ tubuh vital lainnya.

Detak jantung tidak teratur yang dapat menyebabkan kematian mendadak.

3. Stroke

Stroke merupakan salah satu penyebab kematian yang parah. Kebanyakan orang yang terserang stroke juga memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Hal ini karena hipertensi dapat menyebabkan pecah dan menyumbat arteri yang memasok darah dan oksigen ke otak hingga menyebabkan stroke.

4. Gagal ginjal

Dilansir Kompas.com, (22/8/2020), hipertensi dapat menyebabkan kerusakan serius pada ginjal yang berujung pada gagal ginjal. Hal ini disebabkan karena ginjal gagal dalam mengatur jumlah garam dan air dalam tubuh.

Apabila penderita gagal ginjal menjalankan perawatan cuci darah, biasanya tekanan darahnya sudah dapat dikendalikan.

Tapi, pada sebagian penderita gagal ginjal tetap harus minum obat untuk mengendalikan darah tinggi atau menjaga tekanan darah tetap normal.

Baca juga: Gejala Kolesterol Tinggi Bisa Dilihat dari Warna Lidah, Ini Tandanya

 

Faktor risiko hipertensi

Ada beberapa faktor yang dapat memicu hipertensi, berikut di antaranya:

  • Pola makan yang tidak sehat (konsumsi garam berlebihan, pola makan tinggi lemak jenuh dan lemak trans, asupan buah dan sayuran yang rendah)
  • Kurang aktivitas fisik dan olahraga
  • Konsumsi rokok dan alkohol
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi termasuk riwayat keluarga hipertensi, usia di atas 65 tahun dan penyakit penyerta seperti diabetes atau penyakit ginjal.

Baca juga: Cara Atasi Kolesterol, Hipertensi, Gula Darah Tinggi, dan Asam Urat

Gejala umum hipertensi

Hipertensi disebut sebagai “silent killer”. Kebanyakan orang dengan riwayat hipertensi tidak menyadari gejalanya karena sering dianggap hal biasa.

Untuk itu, sangat penting Anda untuk mengukur tekanan darah secara teratur. Gejalanya bisa berupa:

  • Sakit kepala di pagi hari
  • Mimisan
  • Detak jantung tidak teratur
  • Penglihatan berkurang
  • Telinga berdengung.
  • Kelelahan
  • Mual dan muntah
  • Kebingungan
  • Kecemasan berlebih
  • Nyeri dada
  • Tremor otot. 

Bagaimana mencegah hipertensi?

Mengurangi risiko hipertensi berarti mencegah serangan jantung, stroke, dan kerusakan ginjal, serta masalah kesehatan lainnya. Berikut beberapa cara untuk mencegahnya:

  • Mengurangi asupan garam (hingga kurang dari 5g setiap hari).
  • Makan lebih banyak buah dan sayuran
  • Menjadi aktif secara fisik secara teratur
  • Menghindari penggunaan tembakau
  • Mengurangi konsumsi alkohol
  • Membatasi asupan makanan tinggi lemak jenuh
  • Menghilangkan/mengurangi lemak trans dalam diet
  • Mengurangi dan mengelola stres
  • Secara teratur memeriksa tekanan darah
  • Mengobati tekanan darah tinggi
  • Mengelola kondisi medis lainnya.

Baca juga: Bahaya Makanan Kemasan Tinggi Natrium, Picu Hipertensi hingga Stroke

 

Tekanan darah tinggi menurut jenis kelamin

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol merupakan kasus yang sering terjadi, namun ada kelompok orang tertentu yang memiliki kecenderungan memiliki tekanan darah tinggi daripada lainnya.

  • Persentase pria lebih besar memiliki tekanan darah tinggi dibandingkan wanita
  • Tekanan darah tinggi lebih sering terjadi pada orang dewasa kulit hitam non-Hispanik (56 persen) dibandingkan orang dewasa kulit putih non-Hispanik (48 persen), orang dewasa Asia non-Hispanik (46 persen), atau orang dewasa Hispanik (39 persen)
  • Di antara mereka yang direkomendasikan untuk minum obat tekanan darah, kontrol tekanan darah lebih tinggi di antara orang dewasa kulit putih non-Hispanik (32 persen) dibandingkan pada orang dewasa kulit hitam non-Hispanik (25 persen), orang dewasa Asia non-Hispanik (19 persen), atau orang dewasa Hispanik (25 persen)

Baca juga: Kenali Ciri dan Penyebab Serangan Jantung pada Usia Muda, Jangan Disepelekan

Hal yang perlu Anda ketahui tentang hipertensi

  • Diperkirakan 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi. Sebagian besar (dua pertiga) tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah
  • Diperkirakan 46 persen orang dewasa dengan hipertensi tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi tersebut
  • Kurang dari separuh orang dewasa (42 persen) dengan hipertensi didiagnosis dan diobati
  • Sekitar 1 dari 5 orang dewasa (21 persen) dengan hipertensi dapat mengendalikannya
  • Hipertensi merupakan penyebab utama kematian dini di seluruh dunia
  • Salah satu target global penyakit tidak menular adalah menurunkan prevalensi hipertensi sebesar 33 persen antara tahun 2010 dan 2030

Baca juga: Wajib Tahu, Gejala Hipertensi pada Perempuan dan Cara Mencegahnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi