Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Samsung, dari Toko Kelontong hingga Jadi Raja Smartphone

Baca di App
Lihat Foto
samsung
Pabrik televisi Samsung pada tahun 1978 di Korea Selatan
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Samsung merupakan salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. Perusahaan asal Korea Selatan itu memimpin pasar penjualan ponsel dunia dengan market share 22 persen pada 2022. 

Pendapatan Samsung keseluruhannya dalam setahun disebut-sebut setara dengan 20 persen dari produk domestik bruto (PDB) Korea Selatan. 

Samsung menjadi salah satu bisnis terbesar di Korea yang menghasilkan hampir seperlima dari total ekspor negara dengan fokus utama pada elektronik, industri berat, konstruksi, dan pertahanan. Anak perusahaan utama Samsung lainnya termasuk asuransi, periklanan, dan hiburan.

Baca juga: Sejarah Vespa, dari Produsen Pesawat Tempur hingga Bikin Skuter

Bagaimana sejarah Samsung hingga dapat menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia saat ini?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari toko kelontong hingga tekstil

Dikutip dari Lifewire, Samsung dirintis oleh Lee Byung-chul dengan bisnis awal yang digeluti adalah toko kelontong yang menjual berbagai macam kebutuhan pokok, seperti ikan kering, tepung, dan sayuran. 

Dengan hanya modal 30.000 won (sekitar Rp 360.000) saat itu, Lee Byung-chul memulai usaha perdagangan di Taegu pada 1938.

Dengan 40 karyawan, Samsung memulai sebagai toko kelontong, memperdagangkan dan mengekspor barang yang diproduksi di dalam dan sekitar kota.

Saat itu, Samsung menjual ikan, sayuran kering Korea, serta mi buatan sendiri. Perusahaan tumbuh dan berkembang ke Seoul pada 1947.

Arti kata Samsung

Arti kata Samsung adalah "tiga bintang", dengan angka tiga melambangkan "sesuatu yang kuat".

Setelah Perang Korea, Lee memulai kilang gula di Busan, lalu setelah itu ia memperluas bisnisnya menjadi tekstil dan membuka pabrik wol terbesar di Korea.

Dia sangat fokus pada industrialisasi dengan tujuan membantu negaranya membangun kembali dirinya sendiri setelah perang.

Pada akhir 1950-an, perusahaan mengakuisisi tiga bank komersial terbesar Korea serta perusahaan asuransi dan perusahaan yang membuat semen dan pupuk.

Lalu pada 1960-an, perusahaan kembali mengakuisisi lebih banyak perusahaan asuransi serta kilang minyak, perusahaan nilon, dan department store.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Museum Rekor Indonesia, seperti Apa Perjalanannya?

 

Samsung masuk industri elektronik

Pada 1960-an, Samsung memasuki industri elektronik dengan pembentukan beberapa divisi yang berfokus pada elektronik:

  • Perangkat Elektronik Samsung
  • Samsung Electro-Mechanics
  • Samsung Corning
  • Samsung Semikonduktor & Telekomunikasi

Selama periode ini, Samsung mengakuisisi DongBang Life Insurance dan mendirikan Joong-Ang Development (sekarang dikenal sebagai Samsung Everland).

Selain itu, kemitraan Samsung-Sanyo dimulai dan membuka jalan bagi produksi TV, microwave, dan produk konsumen lainnya.

Pada 1970, untuk kali pertama, Samsung-Sanyo memproduksi TV hitam putih dan memperluas jangkauannya ke pembuatan kapal, petrokimia, dan mesin pesawat terbang.

Lalu, pada dekade berikutnya, Samsung juga memproduksi TV hitam putih transistor, TV berwarna, lemari es, kalkulator meja listrik, dan AC. Pada tahun 1978, perusahaan mencapai tonggak produksi 5 juta TV.

Pada 1974, Samsung Heavy Industries menjadi salah satu pembuat kapal terbesar di dunia. Pada akhir 1970-an, perusahaan mendirikan Samsung Electronics America dan Suwon R&D Center.

Baca juga: BUMN Buka 3 Program Pemberdayaan untuk Generasi Muda, Apa Saja?

Ekspansi Samsung 

Pada 1980, Samsung memasuki industri perangkat keras telekomunikasi dengan membeli Hanguk Jeonja Tongsin. Awalnya Samsung membangun papan tombol telepon, selanjutnya berkembang menjadi sistem telepon dan faks, yang akhirnya beralih ke manufaktur ponsel.

Samsung berekspansi ke Jerman, Portugal, dan New York. Pada 1982, Samsung Printing Solutions didirikan. Anak perusahaan perusahaan ini menghadirkan solusi digital ke industri percetakan.

Tahun berikutnya, perusahaan mulai memproduksi komputer pribadi. Lalu pada 1984, Samsung mendapatkan penjualan hingga mencapai satu triliun won.

Kemudian pada dekade tersebut, Samsung berekspansi ke Tokyo dan Inggris Raya, memposisikan dirinya sebagai pemimpin dalam manufaktur semikonduktor dengan produksi DRAM 256K yang masif.

Baca juga: Ramai soal Penumpang Menumpuk di Stasiun Manggarai, Ini Kata KCI hingga Kemenhub

 

Gurita bisnis Samsung di Korea Selatan

Pada 1987, pendiri Lee Byung-chul meninggal dunia, dan putranya, Lee Kun-hee, memegang kendali Samsung.

Tak lama setelah itu, Samsung Semiconductor and Telecommunications bergabung dengan Samsung Electronics. Organisasi gabungan berfokus pada peralatan rumah tangga, telekomunikasi, dan semikonduktor.

Lalu pada dekakade berikutnya, Samsung segera menjadi pemimpin dunia dalam produksi chip, membentuk Samsung Motors, dan mulai memproduksi TV digital.

Samsung juga mulai banyak berinvestasi dalam desain dan pembuatan komponen untuk perusahaan lain. Itu berusaha untuk menjadi produsen elektronik konsumen terbesar di dunia.

Pada 1999 Samsung Ventures didirikan dalam rangka untuk berinvestasi di perusahaan rintisan yang berfokus pada banyak layanan inti Samsung.

Baca juga: Ramai soal Penipuan Berkedok Tukang Foto dengan Korban Jemaah Umrah, KJRI Beri Penjelasan

Samsung memimpin penjualan ponsel dunia

Sebelum Samsung merajai bisnis ponsel, pemimpin industri ponsel hingga tahun 2000-an masih dikuasai Nokia, Ericson, Siemens, Blackberry, dan Motorolla. 

Namun persaingan semakin ketat setelah penetrasi internet berkembang sangat cepat. Lalu diikuti tren media sosial seperti Facebook, Twitter, hingga YouTube. 

Apple yang meluncurkan iPhone dengan layar sentuh dinilai merevolusi industri ponsel dunia dengan sangat cepat. 

Selanjutnya, pemain lama seperti Nokia cs mulai tergusur Samsung dan Apple yang mengambil momentum dengan memproduksi ponsel layar sentuh dengan sistem operasi Android dan iOS. 

Pada akhir 2000-an dan awal 2010-an, Samsung mengakuisisi perusahaan yang mengembangkan teknologi perangkat elektronik.

Samsung lalu memperkenalkan ponsel Android andalan pertamanya, Galaxy S, di Mobile World Congress pada tahun 2010. Ponsel ini sekarang berada di generasi ketiga dan dianggap sebagai salah satu smartphone terbaik saat itu. 

 

Pada 2011, Samsung merilis Galaxy S II, diikuti pada 2012 oleh Galaxy S III, salah satu smartphone terpopuler di dunia.

Tahun 2012 juga menandai Samsung menjadi pembuat ponsel terbesar di dunia dan mengakuisisi mSpot untuk memberikan hiburan kepada pengguna perangkat Samsung.

Samsung juga terus melakukan akuisisi tambahan di tahun-tahun berikutnya, termasuk organisasi yang akan membantu memperluas penawarannya dalam teknologi medis, TV pintar, layar OLED, otomatisasi rumah, solusi pencetakan, solusi cloud, solusi pembayaran, dan kecerdasan buatan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi