Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Kasus Keracunan Ciki Ngebul, BPOM Keluarkan Aturan Penggunaan Nitrogen Cair

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Manustart
Ilustrasi nitrogen cair pada makanan yang disebut ciki ngebul.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan pedoman penggunaan nitrogen cair ke dalam makanan pada 11 Januari 2023.

Hal ini menindaklanjuti maraknya penggunaan nitrogen cair pada jajanan ciki ngebul yang bisa memicu keracunan. 

Sebelumnya jajanan ciki ngebul menyebabkan keracunan pada puluhan anak SD di sejumlah daerah.

Deretan kasus keracunan ciki ngebul

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus keracunan jajanan ciki ngebul pertama kali dilaporkan terjadi pada Juli 2022 di Kabupaten Ponorogo.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemudian pada 19 November 2022, UPTD Puskesmas Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya melaporkan telah terjadi KLB keracunan pangan dengan jumlah kasus 23 orang, satu kasus di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit.

Lalu, pada 21 Desember 2022, UGD Rumah Sakit Haji Jakarta melaporkan menerima pasien anak laki-laki berumur 4,2 datang dengan keluhan nyeri perut hebat setelah mengkonsumsi jajanan jenis ciki ngebul.

Tak hanya menyebabkan keracunan, ciki ngebul juga membuat beberapa pasien juga menderita luka bakar.

Baca juga: Jajanan Ciki Ngebul, Efek Bahaya Keracunan Nitrogen, dan Imbauan Kemenkes

Penggunaan nitrogen cair pada makanan

Nitrogen cair adalah bahan penolong yang dapat digunakan pada olahan pangan.

Deputi BPOM, Rita Endang dalam Pedoman Mitigasi Risiko: Penggunaan Bahan Penolong Nitrogen Cair pada Pangan Olahan mengatakan, penggunaan nitrogen cair boleh dilakukan namun tetap mengedepankan aspek kehati-hatian.

"Sampai saat ini, nitrogen cair pada prinsipnya aman digunakan sebagai bahan penolong pada pangan olahan, selama spesifikasinya sesuai dengan Kodeks Makanan Indonesia (KMI)," kata dia. 

Nitrogen cair bisa digunakan sebagai pendingin olahan pangan karena dapat mengurangi proses pembusukan makanan dan minuman namun tetap mempertahankan kualitas dan rasa yang optimal.

Hal ini karena nitrogen cair memiliki suhu yang sangat rendah sehingga dapat menghambat proses oksidasi atau pembentukan panas selama pengolahan, pengemasan, dan pengiriman.

Bahaya nitrogen cair

Kendati demikian, perlu diperhatikan penanganannya karena sifat nitrogen cair yang memiliki suhu sangat rendah, sehingga dapat melukai saat penanganan ataupun saat telah disajikan ke konsumen.

Dikutip dari laman instagram @bpom_ri, sifat nitrogen cair bisa menimbulkan bahaya kesehatan, seperti:

  1. Menimbulkan frostbite atau cold burns jika mengenai kulit dan mata
  2. Menyebabkan sesak napas, pusing, mual, muntah, kehilangan kesadaran, hingga kematian jika terhirup
  3. Menimbulkan barotrauma gastrointestinal jika tertelan.

Baca juga: Soal Ciki Ngebul, Pakar UM: Timbulkan Risiko Kesehatan dan Keselamatan

 

Syarat penggunaan nitrogen cair

Dalam penambahannya, penggunaan nitrogen cair ke dalam makanan perlu memperhatikan beberapa hal, di antaranya:

  1. Menerapkan higiene dan sanitasi dalam proses produksi pangan
  2. Restoran atau tempat menjual pangan siap saji telah memperolhe sertifikat laik higiene sanitasi
  3. Menggunakan nitrogen cair yang ditujukan untuk pangan (food grade)
  4. Penjual pangan harus sudah terlatih atau pernah mendapatkan pelatihan terkait personal safety penanganan dan penggunaan nitrogen cair dalam penyajian pangan
  5. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat penangan nitrogen cair
  6. Menggunakan peralatan dan mesin khusus yang berstandari keamanannya, misalnya menggunakan sendok khsusus bertangkai panjang saat memindahkan nitrogen cair
  7. Mencantumkan peringatan bahaya nitrogen cair di tempat yang dapat dibaca dengan jelas oleh konsumen
  8. Membatas akses konsumen terhadap nitrogen cair
  9. Menghindari kontak langsung dengan nitrogen cair
  10. Memastikan nitrogen cair sudah tidak terkandung lagi dalam produk pangan dan kemasan sebelum disajikan kepada konsumen.

Selain itu, penjaja makanan juga perlu memperhatikan beberapa hal terkait soal bahaya nitrogen pada olahan pangan.

Hal ini dimaksudkan agar penjaja bisa ikut mencegah dampak dari penggunaan nitrogen cair dalam makanan.

Berikut beberapa hal untuk mencegah bahaya kesehatan akibat nitrogen cair:

  1. Jangan konsumsi pangan dalam kondisi masih berasap
  2. Pastikan tidak ada lagi nitrogen cair pada produk maupun kemasan pada saat pangan dikonsumsi
  3. Sebaiknya konsumsi sedikit demi sedikit
  4. Jangan menyentuh atau mengonsumsi sisa nitrogen cair yang masih berada pada wadah penyajian
  5. Segera mencari pertolongan medis jika merasa tidak nyaman atau sakit setelah mengonsumsi pangan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi