Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Campak, Penyakit yang Bisa Dialami Anak-anak hingga Dewasa

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Prostock-studio
Ilustrasi bintik-bintik merah ciri-ciri campak, ciri-ciri campak, campak sembuh berapa hari.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Campak adalah penyakit menular yang bisa dialami siapa pun, baik orang berusia muda maupun tua.

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Prima Yosephine mengatakan, penyakit ini sebaiknya tidak dibiarkan karena berisiko.

Pasalnya, campak dapat menyebabkan beberapa komplikasi, seperti radang otak, diare parah, pneumonia, kebutaan, termasuk infeksi pada selaput mata.

Beberapa risiko tersebut bisa dialami oleh anak yang gizinya kurang baik, sehingga mereka mengalami komplikasi serius.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Selama tahun 2022 yang lalu jumlah kasus campak yang ada di negara kita memang cukup banyak," kata Prima, dikutip dari laman Sehat Negeriku.

"Lebih dari 3.341 laporan kasus. Kasus-kasus ini menyebar di 223 kabupaten atau kota di 31 provinsi," tambahnya.

Baca juga: Campak Vs Roseola, Serupa tapi Tak Sama Bahayanya

Lantas, apa saja gejala yang ditimbulkan oleh campak, penyebab, termasuk cara mengatasinya?

Baca juga: 4 Bahaya Campak pada Ibu Hamil, Pantang Diabaikan

Gejala campak

Dilansir dari Cleveland Clinic, campak menular melalui udara yang pemicunya adalah virus dari famili Paramyxovirus dengan genus morbillivirus.

Gejala dari penyakit ini muncul sekitar 8-12 hari setelah orang terpapar, tetapi ada juga yang kemungkinan berlangsung 10-14 hari.

Dalam bahasa medis, campak disebut juga rubeola yang memiliki perbedaan dengan rubella atau campak Jerman (German measless).

Campak dan campak Jerman disebabkan oleh virus yang berbeda walau kedua penyakit ini sering kali dianggap sama.

Bahaya dari campak Jerman adalah keguguran pada wanita yang sedang mengandung, bahkan menyebabkan kecacatan pada bayi saat lahir.

Berikut beberapa gejala campak yang wajib diwaspadai:

Baca juga: Apakah Campak Menular? Begini Penjelasan Dokter…

Penularan campak

Lihat Foto
Shutterstock/Prostock-studio
Ilustrasi penyakit campak, komplikasi campak, apakah penyakit campak berbahaya? Simak penjelasan berikut...

Perlu diketahui bahwa campak dikategorikan sebagai penyakit yang menular dan gejalanya muncul dalam hitungan hari.

Supaya terhindar dari campak, simak cara-cara penularan campak seperti di bawah ini:

Selain yang sudah disebutkan, campak dapat menjangkiti seseorang karena virus bertahan di udara walaupun penderita campak sudah pergi dari ruangan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS memperingatkan bahwa campak dapat berkembang menjadi serius.

Komplikasi dapat menyerang anak-anak yang usianya di bawah lima tahun maupun orang dewasa berusia 20 tahun ke atas.

Selain itu, penyakit ini dapat menyerang ibu hamil dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah karena HIV atau leukimia.

Baca juga: Dinkes DKI: Nihil Kasus Campak di Jakarta pada 2023

Cara mengatasi campak

Salah satu cara untuk menghindari campak adalah mendapatkan vaksinasi campak di fasilitas kesehatan atau rumah sakit.

Namun, belum ditemukan obat yang ampuh untuk melawan campak karena virus akan berkembang selama 10-14 hari ketika menjangkiti tubuh.

Untungnya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meredakan ketidaknyamanan saat terkena campak, seperti:

  • Minum air putih yang banyak
  • Minum obat pereda nyeri atau penurun demam, seperti ibuprofen atau acetaminophen
  • Kurangi melihat cahaya
  • Istirahat yang cukup
  • berkumur dengan air garam.

 Baca juga: Kasus Campak Merebak, Bisakah Seseorang Terkena Campak Dua Kali?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi