KOMPAS.com - Asma adalah penyakit yang ditandai dengan sesak akibat peradangan dan penyempitan pada saluran napas.
Asma dapat menyerang siapapun tanpa memandang usia. Namun seringnya dimulai pada masa kanak-kanak, meski dalam beberapa kasus asma pertama kali muncul saat dewasa.
Saat ini asma belum ada obatnya, namun ada perawatan sederhana yang dapat membantu mengendalikan gejala sehingga tidak berdampak besar pada hidup Anda.
Baca juga: Tanaman Hias yang Cocok untuk Penderita Asma, Apa Saja?
Dilansir dari laman NHS, orang dengan asma diketahui mengalami pembengkakan (radang) dan saluran udara sensitif yang menjadi sempit.
Penyempitan saluran udara tersebut akibat tersumbat oleh lendir yang lengket sebagai respons terhadap pemicu tertentu.
6 faktor yang meningkatkan risiko penyakit asma
Sejumlah hal berikut menjadi faktor yang dapat meningkatkan peluang seseorang terkena asma.
- Memiliki kondisi yang berhubungan dengan alergi, seperti eksim, alergi makanan atau demam
- Memiliki riwayat keluarga asma atau kondisi atopik
- Menderita bronkiolitis, infeksi paru-paru anak yang umum
- Terkena paparan asap rokok sejak kecil
- Ibu merokok selama kehamilan
- Lahir prematur (sebelum 37 minggu) atau dengan berat lahir rendah
Baca juga: 6 Fakta Penyakit Asma yang Penting Diketahui
Beberapa orang mungkin juga berisiko terkena asma melalui pekerjaan mereka.
Ada pula beberapa hal yang bisa memicu gejala asma, antara lain:
- Infeksi seperti pilek dan flu
- Alergi, seperti serbuk sari, tungau debu, bulu atau bulu binatang
- Asap dan polusi
- Obat-obatan, terutama obat penghilang rasa sakit anti-inflamasi seperti ibuprofen dan aspirin
- Emosi, termasuk stres, atau tawa
- Cuaca, seperti perubahan suhu yang tiba-tiba, udara dingin, angin, badai petir, panas dan kelembapan
- Cetakan atau lembap
Baca juga: 7 Alasan Diet, Kurangi Risiko Asma, Diabetes, hingga Tidur Nyenyak
Tanda dan gejala asma
Dilansir dari laman Mayoclinic, gejala asma bervariasi untuk setiap orangnya. Ada yang terkena asma dan mengalami gejala hanya pada waktu tertentu. Ada pula yang mengalami gejala sepanjang waktu.
Tanda dan gejala asma meliputi:
- Sesak napas
- Sesak atau nyeri dada
- Mengi saat menghembuskan napas, yang merupakan tanda umum asma pada anak-anak
- Kesulitan tidur yang disebabkan oleh sesak napas, batuk atau mengi
- Serangan batuk atau mengi yang diperparah oleh virus pernapasan, seperti pilek atau flu
Baca juga: Cara Meredakan Sesak Napas Saat Asam Lambung Naik
Tanda-tanda bahwa asma Anda mungkin memburuk, meliputi:
- Tanda dan gejala asma yang lebih sering dan mengganggu
- Meningkatkan kesulitan bernapas, yang diukur dengan alat yang digunakan untuk memeriksa seberapa baik paru-paru Anda bekerja (pengukur aliran puncak)
- Kebutuhan untuk menggunakan inhaler bantuan cepat lebih sering
Bagi sebagian orang, tanda dan gejala asma muncul dalam situasi tertentu:
- Asma akibat olahraga, yang mungkin lebih buruk saat udara dingin dan kering
- Asma akibat kerja, dipicu oleh iritasi di tempat kerja seperti asap kimia, gas, atau debu
- Asma akibat alergi, dipicu oleh zat yang terbawa udara, seperti serbuk sari, spora jamur, kotoran kecoa, atau partikel kulit dan air liur kering yang ditumpahkan oleh hewan peliharaan (bulu hewan peliharaan)
Baca juga: Hati-hati, Anak Obesitas Rentan Asma