Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Makna Ekonomis Sampah

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah
Bank Sampah Bersinar di Baleendah Kabupaten Bandung telah bertransformasi dari hanya sekedar kecintaan lingkungan menjadi salah satu pelopor pengelolaan sampah hingga tingkat Nasional
Editor: Egidius Patnistik

SETELAH menyentuh aspek ekologis sampah di dalam naskah berjudul “Makna Ekologis Sampah”, pada naskah ini saya coba menghayati makna ekonomis sampah. Ternyata makna ekonomis sampah tidak kalah penting ketimbang makna ekologisnya. Terbukti di masa kini masyarakat Indonesia sudah mendirikan lembaga yang disebut sebagai bank sampah di berbagai daerah.

Bank sampah adalah lembaga swadaya masyarakat yang difungsikan untuk menghimpun sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke para penghimpunan sampah.

Baca juga: Dalam 18 Bulan, Bank Sampah di Situsaeur Bandung Berhasil Kurangi 53 Ton Limbah

Bank sampah ditatalaksanakan dengan sistem keuangan seperti perbankan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan. Penyetor sampah adalah para warga yang bermukim di sekitar lokasi bank sampah serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank.

Bank sampah memiliki beberapa manfaat seperti membuat lingkungan lebih bersih, menyadarkan masyarakat atas pentingnya kebersihan, dan membuat sampah menjadi komoditas ekonomis. Manfaat bank sampah untuk masyarakat bahkan dapat menambah penghasilan masyarakat karena saat mereka menyetorkan sampah mereka akan mendapatkan imbalan berupa uang yang dikumpulkan ke dalam rekening yang mereka miliki.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat dapat sewaktu-waktu mengambil uang pada tabungannya saat tabungannya sudah terkumpul banyak. Imbalan yang diberikan kepada penabung tidak hanya berupa uang, tetapi ada pula yang berupa bahan makanan pokok seperti gula, sabun, minyak dan beras.

Bank sampah juga bermanfaat bagi siswa dari keluarga ekonomi lemah dalam hal finansial, beberapa sekolah telah menerapkan pembayaran uang sekolah menggunakan sampah.

Di Kota Malang (Jawa Timur), seorang dokter bernama Gamal Albinsaid menggagas sejenis asuransi kesehatan yang dibayar dengan sampah. Asuransi kesehatan sampah ini dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus membayar dengan uang melainkan dengan sampah.

Baca juga: Bank Sampah, Solusi Wujudkan Lingkungan Lebih Baik

Dokter Gamal bersama dengan rekannya juga mendirikan sebuah klinik kesehatan. Masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan di klinik yang sudah tersedia dengan biaya dari asuransi kesehatan "sampah" yang mereka miliki. Secara rutin masyarakat menyetorkan sampah berupa botol plastik, kardus, dan sampah organik dalam nilai rupiah sebagai premi asuransi.

Pelayanan kesehatan yang di peroleh oleh masyarakat termasuk cek gula darah dan cek kolesterol. Klinik asuransi "sampah" sudah berkembang menjadi lima klinik yang berada di Kota Malang.

Di sisi lain Museum Rekor Dunia Indonesia telah menganugerahkan penghargaan Mahakarya Lingkungan Hidup kepada para pejuang ekologi yang mendirikan bank sampah di Pulau Bali.

Menyadari betapa penting makna sampah bagi peradaban umat manusia masa kini, saya merasa bangga apabila ada pihak menyebut naskah tulisan saya termasuk naskah yang sedang anda baca ini sebagai tulisan sampah. Sebutan sampah bagi tulisan saya pada hakikatnya merupakan pujian bahwa saya telah menulis sesuatu yang berguna bagi peradaban umat manusia di Bumi ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi