KOMPAS.com - Kanker menjadi salah satu penyakit yang cukup ditakuti, bahkan menjadi salah satu penyakit paling mematikan di dunia.
Dikutip dari laman WHO, kanker menjadi salah satu penyebab utama kematian secara global. Terhitung satu dari enam kematian terjadi karena kanker, pada 2018.
Kanker paru-paru, prostat, kolorektal, perut dan hati adalah jenis kanker yang paling umum diderita oleh pria. Sementara kanker payudara, kolorektal, paru-paru, serviks, dan tiroid paling banyak menyerang wanita.
Baca juga: Periksa Sebelum Terlambat, Ini Sederet Tes untuk Deteksi Kanker
Kanker disebabkan oleh perubahan (mutasi) pada DNA di dalam sel. DNA dikemas ke dalam sejumlah besar gen individu dan masing-masing berisi serangkaian instruksi.
Kesalahan dalam instruksi dapat menyebabkan sel menghentikan fungsi normalnya dan memungkinkan sel menjadi kanker.
Ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan seseorang bisa terkena kanker.
Dilansir dari Mayoclinic, berikut 5 faktor yang meningkatkan risiko kanker:
1. Faktor usia
Kanker membutuhkan waktu puluhan tahun untuk berkembang. Itu sebabnya kebanyakan orang yang didiagnosis menderita kanker telah berusia 65 tahun atau lebih.
Meskipun lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua atau lansia, kanker bukanlah penyakit khusus orang dewasa. Kanker dapat didiagnosis pada usia berapa pun.
Baca juga: Hari Kanker Sedunia 2023, Kenali 5 Tanda Awal yang Tak Boleh Diabaikan
2. Kebiasaan dan gaya hidup
Pilihan gaya hidup tertentu diketahui meningkatkan risiko kanker. Seseorang dapat berisiko ketika memiliki kebiasaan merokok, minum alkohol lebih dari satu gelas sehari untuk wanita dan lebih dua gelas sehari untuk pria.
Selain itu, paparan sinar matahari yang berlebihan atau sering terbakar sinar matahari, obesitas, dan melakukan hubungan seks yang tidak aman juga dapat meningkatkan risiko kanker.
Baca juga: Bintik Merah di Payudara, Benarkah Tanda Penyakit Kanker?
3. Riwayat keluarga
Hanya sebagian kecil kanker yang disebabkan oleh kondisi yang diwariskan atau diturunkan dari riwayat keluarga. Jika kanker umum terjadi di keluarga Anda, kemungkinan mutasi dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Anda mungkin menjadi kandidat pengujian genetik untuk melihat apakah mewarisi mutasi yang dapat meningkatkan risiko kanker tertentu.
Oleh karena itu, jika keluarga memiliki riwayat kanker, ada baiknya Anda melakukan pemeriksaan untuk mendeteksinya.
Perlu diingat bahwa memiliki mutasi genetik yang diwariskan tidak selalu berarti seseorang akan terkena kanker.
Baca juga: 6 Gejala Kanker Payudara yang Tidak Biasa, Jangan Disepelekan
4. Kondisi kesehatan
Beberapa kondisi kesehatan kronis, seperti kolitis ulserativa, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena jenis kanker tertentu.
Untuk itu, periksakan atau bicaralah dengan dokter pribadi tentang risiko kanker, jika anda mengalami masalah kesehatan kronis.
Baca juga: 7 Manfaat Daun Bawang, dari Turunkan Berat Badan hingga Cegah Kanker
5. Faktor lingkungan
Lingkungan di sekitar Anda mungkin mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Bahkan jika tidak memiliki kebiasaan merokok, seseorang mungkin menghirup asap rokok dari teman dan orang di sekitarnya, atau tinggal dengan seorang perokok.
Selain itu, bahan kimia di rumah atau tempat kerja, seperti asbes dan benzena, juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.
Baca juga: Ciri Sakit Perut Khas yang Merupakan Gejala Kanker Perut