Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Kapal Feri MV Rabaul Queen Tenggelam, 140 Penumpang Tewas

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Kapal tenggelam.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kapal feri MV Rabaul Queen tenggelam di Papua Nugini pada 2 Februari 2012 atau 11 tahun lalu.

Diberitakan Harian Kompas, 4 Februari 2012, sebanyak 246 orang dari total 350 penumpang kapal feri MV Rabaul Queen berhasil diselamatkan. Namun 140 penumpang lainnaya tewas

Kapal feri MV Rabaul Queen tenggelam sekitar 16 kilometer dari lepas pantai Finschhafen, Papua Nugini di Samudra Pasifik Selatan.

Kapal tersebut berangkat dari Kimbe, sebuah pulau di New Britain, menuju Kota Lae.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebanyakan penumpang adalah mahasiswa yang belajar di Lae, kota pusat universitas terbesar negeri itu.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi Sungai Beruang 29 Januari 1863 di AS, 250 Orang Tewas


Kronologi tenggelamnya MV Rabaul Queen

Otoritas Keamanan Maritim Papua Niugini Rony Naigu menuturkan, feri itu dihantam tiga badai besar di lepas pantai Finschhafen.

Dilansir dari New York Times, 2 Februari 2012, MV Rabaul Queen tenggelam antara pukul 05.00-06.00 pagi waktu setempat dalam perjalanan dari Kimbe ke kota Lae.

Sebelum tenggelam, MV Rabaul Queen sempat mengirimkan sinyal marabahaya yang diterima di Australia dan diteruskan ke otoritas maritim Papua Nugini.

Otoritas Keselamatan Maritim Australia mengatakan dalam update online-nya bahwa 350 orang diyakini berada di dalam feri MV Rabaul Queen.

Kapal feri memang biasa digunakan sebagai moda transportasi di Papua Nugini.

Baca juga: Viral, Video Kapal Feri Tabrak Fender Dermaga 1 Pelabuhan Bakauheni, Apa Penyebabnya?

 

Kapal feri MV Rabaul Queen dihantam ombak besar

Diberitakan BBC, 3 Febrari 2012, para korban yang selamat menceritakan bahwa kapal feri itu dihantam ombak besar sebelum terguling dan tenggelam.

Beberapa orang harus berpegangan pada puing-puing di air sebelum mereka diselamatkan oleh enam kapal dagang otoritas Australia.

"Kami menemukan sejumlah kapsul (rakit pelampung) tanpa ada orang di dalamnya," kata Rony Naigu, seorang petugas penyelamat dari otoritas keamanan laut Papua Nugini.

Perusahaan pemilik feri MV Rabaul Queen, Rabaul Shipping mengatakan, ferinya melakukan perjalanan dengan "rute rutin" antara Kimbe dan Lae, yang dilakukan setiap minggu selama 11 tahun tanpa kecelakaan.

Rabaul Shipping juga mengatakan bahwa telah memberi tahu Otoritas Keselamatan Maritim Australia (Amsa) setelah feri itu menghilang dari sistem pelacakan satelit.

Baca juga: Viral, Video Bus Damri Terpaksa Turun dari Kapal Feri di Pelabuhan Merak, Apa Sebabnya?

Ratusan orang tewas

Jumlah korban sulit ditetapkan karena tidak adanya manifes kapal.

Dilansir dari ABC, 13 April 2016, setidaknya 140 orang tewas dalam insiden tersebut.

Akan tetapi seorang saksi, George Turme, mahasiswa berusia 20 tahun menyebutkan bahwa feri tersebut bermuatan lebih dari 500 penumpang dalam perjalanannya.

Dikutip dari Sydney Morning Herald, 21 April 2012, disebutkan saat itu para penumpang berdesak-desakan di atas geladak.

Sehingga, untuk tidur bahkan duduk saja tidak mungkin bagi kebanyakan orang.

Turme menghabiskan sebagian besar perjalanannya ke area toilet bersama pria lain. Hanya ada 50 kursi dalam feri tersebut.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Air India Jatuh di Pegunungan Alpen, 106 Penumpang dan 11 Kru Tewas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi