Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Gempa Terkini M 4,4 Bayah Banten, Penyebabnya Diduga Sesar Cimandiri

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK/VLADIMIR POLIKARPOV
Ilustrasi pergerakan tanah. Empat titik di Jalan Provinsi Banten ambles akibat pergerakan tanah, Selasa (3/1/2023).
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Gempa bermagnitudo (M) 4,4 mengguncang wilayah Bayah, Banten, pada Kamis (2/2/2023) pukul 19.45.55 WIB.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan, gempa terkini berpusat pada koordinat 7,28 derajat LS dan 106,14 derajat BT.

Lebih tepatnya, berlokasi di laut pada jarak 40 kilometer barat daya Bayah, Banten, pada kedalaman 25 kilometer.

Baca juga: Gempa Garut, Lebih dari 400 Rumah Rusak, Pemkab Verifikasi Tingkat Kerusakan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab gempa bumi

Daryono mengatakan, gempa bumi Bayah, Banten, merupakan jenis gempa dangkal yang diduga dipicu aktivitas Sesar Cimandiri yang menerus ke Samudera Hindia.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal," ujar Daryono kepada Kompas.com, Kamis.

Sesar Cimandiri sendiri adalah sesar atau patahan geser aktif sepanjang 100 kilometer.

Kawasan ini membentang mulai dari muara Sungai Cimandiri di Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, mengarah ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Subang.

Bentuk morfologi Sesar Cimandiri ini terekam dalam bentangan Teluk Pelabuhan Ratu hingga selatan Kota Sukabumi, yakni berupa kelurusan sepanjang lembah Cimandiri.

Adapun pergerakan Sesar Cimandiri, terlihat dari kenampakan pada bawah permukaannya.

Apabila diamati dari penampang bawah permukaan data seismik, maka akan tampak struktur bunga.

Baca juga: Jawa Barat Diguncang 141 Ratusan Kali Gempa di Awal 2023

Dampak gempa bumi

Menurut Daryono, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Bayah, Malingping, Ciracap, dan Surade dengan skala intensitas III MMI.

Artinya, getaran dirasakan nyata di dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Sementara itu, di Sukabumi, Cianjur, Pelabuhan Ratu, Cipanas, dan Lebak, terasa dengan skala intensitas II MMI.

Hal tersebut berarti bahwa getaran dirasakan oleh beberapa orang, serta benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

"Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut," tutur Daryono.

Adapun hingga pukul 20.00 WIB, hasil pemantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi