Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pranata Humas Ahli Muda Kementerian PUPR
Bergabung sejak: 13 Nov 2022

Menamatkan pendidikan strata satu Program Studi Ilmu Perpustakaan di Universitas Indonesia yang dilanjutkan dengan Magister Studi Pembangunan Institut Teknologi Bandung (ITB). Pernah berprofesi sebagai wartawan, sebelum menjadi Pranata Humas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Fenomena Kucing Jadi "Pegawai Kantor", Strategi Branding?

Baca di App
Lihat Foto
Birkom PUPR
Kokom, seekor kucing di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Jakarta memiliki tanda pengenal sebagai Pranata Teknis Perkochengan PUPR. Kokom diangkat sebagai pegawai Kementerian PUPR setelah beberapa kali magang di ruangan Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR yang terletak di Gedung Utama Lantai 4.
Editor: Egidius Patnistik

BELAKANGAN ini jagat maya dihebohkan dengan fenomena kucing-kucing yang diangkat menjadi "pegawai kantor", mulai dari pegawai di kantor pajak, pegawai bank, sampai pegawai kementerian. Kucing-kucing yang diangkat jadi "pegawai" tersebut bahkan mempunyai akun media sosial (medsos) sendiri yang jumlah followers-nya mencapai ribuan.

Fenomena kucing menjadi peliharaan di perkantoran sebetulnya bukanlah hal baru. Melansir halaman web Bright Side, pada 2019 sebuah perusahaan di Jepang memiliki cara tak biasa untuk membantu karyawannya menghilangkan rasa stres di kantor. Perusahaan solusi internet ini sengaja memelihara kucing untuk menemani karyawannya bekerja.

Manajer perusahaan tersebut awalnya prihatin dengan tingkat stres karyawannya. Dia tahu keberadaan hewan seperti kucing dapat membantu mengurangi kecemasan, maka dirinya memperbolehkan karyawan untuk mengadopsi kucing.

Baca juga: Jokowi Unggah Poster soal Batik, Ada Menteri Basuki Memotret dan Kucing Oren

Kucing-kucing adopsi itu sengaja dipelihara di kantor sehingga memudahkan karyawan melakukan kontak dengan mereka dan menyaksikan tingkah lucu hewan menggemaskan itu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang mampu menarik perhatian manusia. Kucing mampu memikat siapa saja dengan bulunya yang indah, sikapnya yang menggemaskan.

Beberapa kucing bahkan menjadi terkenal karena merupakan peliharaan dari orang terkenal di dunia. Beberapa di antaranya adalah Larry, kucing berwarna putih abu-abu yang menyandang titel resmi Chief Mouser to the Cabinet Office di Kantor Perdana Menteri Inggris. Lalu ada Tabby dan Dixie, kucing terkenal pertama yang menghiasi kediaman Gedung Putih Amerika. Selain itu ada Tama. kucing betina yang mendapatkan ketenaran sebagai "kepala stasiun" di Stasiun Kishi di Wakayama, Jepang pada 2007.

Fenomena kucing yang diangkat jadi "pegawai kantor" di Indonesia diawali oleh Soleh, kucing jantan yang menjadi "pegawai" di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Serpong, Tangerang, Banten. Tercatat sebagai "Penyuluh Ahli Meow", status "kepegawaian" Soleh pun dibuktikan dengan kartu nama yang menghiasi leher sejak 18 November 2022.

Kucing berikutnya yang menyusul diangkat menjadi "pegawai kantor" adalah Kokom, kucing di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang resmi diperkenalkan oleh akun Twitter @KemenPU, pada 5 Januari 2023.

Tampak dalam unggahan Kementerian PUPR, Kokom memiliki tanda pengenal sebagai "Pranata Teknis Perkochengan PUPR". Kokom diangkat sebagai "pegawai Kementerian PUPR" setelah beberapa kali "magang" di ruangan Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR yang terletak di Gedung Utama Lantai 4.

Sebagai salah seorang yang mengenal Kokom, penulis bisa menyebutkan bahwa Kokom memiliki kemampuan yang unik, yakni dapat naik lift dan mengenali pemberhentiannya di lantai 4 serta ruangannya secara spesifik. Berkat itulah akhirnya Kokom yang sering bertandang ke ruangan Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR akhirnya diangkat menjadi "pegawai" dan dibuatkan akun media sosialnya yang sekarang jumlah pengikutnya telah mencapai sekitar 4.700 lebih.

Berikutnya ada kucing yang diangkat jadi "pegawai" Dinas Perhubungan Sumatera Selatan (Dishub Sumsel). Diunggah oleh akun Twitter @kochengfs pada 5 Januari 2023, kucing di lingkungan Dishub Sumsel tersebut diberi nama Kristina.

Tercantum dalam unggahan, Kristina "bekerja" sebagai Pengelola Perkucingan di Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan. Kucing betina itu memiliki akun Instagram pribadi, @krisstina_lrtss, dan disebut sebagai inspirasi maskot LRT Sumsel, yakni KRISS.

Terakhir, ada kucing milik salah satu bank BUMN, yakni Bank Mandiri yang juga diangkat sebagai "pegawai". Sebagai pegawai bank pelat merah, leher Enok, nama kucing itu, dihiasi dengan tanda pengenal lengkap dengan foto dan nama. Keseharian Enok tertuang dalam unggahan video yang dibuat oleh akun TikTok @enok.mandiri.

Kucing Kantor Jadi Strategi Branding

Fenomena kucing diangkat menjadi "pegawai kantor" tersebut merupakan hal yang menarik untuk diulas. Sebagai hewan peliharaan yang disukai banyak orang, kucing bisa menjadi strategi komunikasi lembaga untuk branding ke masyarakat.

Terlebih di era media sosial saat ini, penggunaan kucing sebagai maskot yang diangkat jadi ‘pegawai’ merupakan salah satu soft campaign untuk lebih mendekatkan lembaga atau institusi kepada masyarakat.

Dalam bukunya yang berjudul Global Brand Strategy: Unlocking Brand Potential Across Countries, Gelder (2005; 29 – 41) mengatakan strategi branding dapat dibagi menjadi brand positioning, brand identity, dan brand personality. Pengangkatan kucing sebagai ‘pegawai’ kantor bisa dimasukkan sebagai bagian dari brand personality yang dimaksud dalam buku tersebut.

Gelder menyebutkan brand personality adalah suatu cara yang bertujuan untuk menambah daya tarik merek dari luar di mata konsumen. Brand diberikan karakteristik yang bisa didapat melalui proses komunikasi, pengalaman serta dari orang yang memperkenalkan brand itu sendiri.

Baca juga: 6 Tanda Kucing Marah pada Anda

Kucing-kucing yang diangkat tersebut sudah barang tentu menambah daya tarik nama dari suatu lembaga/institusi di mata publik melalui proses komunikasi yang ada di akun media sosial yang saling terhubung antara akun pribadi si kucing dan akun resmi lembaga terkait.

Bagi instansi pemerintah yang memiliki hubungan langsung dengan masyarakat, membangun brand agar dapat dengan mudah dikenali masyarakat merupakan suatu keharusan. Instansi pemerintahan yang memiliki hubungan langsung dengan masyarakat harus mampu menerapkan strategi branding yang tepat untuk dapat meningkatkan layanan publik.

Dengan strategi branding yang tepat diharapkan akan membuat masyarakat memahami tugas dan fungsi organisasi, mengetahui layanan yang diberikan, serta memandang organisasi tersebut sebagai sumber informasi yang akurat dan terpercaya.

Komunikasi publik lembaga pemerintah di era kebebasan internet saat ini tidak bisa lagi dilakukan secara konvensional yang terkesan kaku, dengan gaya-gaya birokrat. Sebagai lembaga yang berhubungan dengan pelayanan publik, sudah seharusnya komunikasi-komunikasi kepada masyarakat dilakukan lebih luwes dalam bentuk informal yang dapat disampaikan lewat akun media sosial.

Untuk itu, fenomena kucing yang diangkat jadi ‘pegawai’ kantor dapat dibilang merupakan strategi baru dalam komunikasi sehingga beberapa informasi ringan yang menghibur dapat tersampaikan dengan baik dan mendapatkan banyak umpan balik dari publik. Selanjutnya mudah-mudahan fenomena ini tidak hanya menjadi tren sesaat yang hilang begitu saja, dan dapat dimanfaatkan lebih baik sebagai sarana komunikasi publik lembaga dengan masyarakat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi