Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Kekhawatiran Akun Autobase Akan Berguguran karena Kebijakan Baru Twitter, Apa yang Terjadi?

Baca di App
Lihat Foto
CNET
ilustrasi Twitter
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Belakangan sebuah unggahan yang menyampaikan kekhawatiran bahwa akun-akun autobase akan banyak berguguran usai update kebijakan Twitter viral di media sosial.

Hal ini salah satunya disampaikan oleh akun autobase @Askrlfess.

"Selamat tinggal auto b4se mulai 9 februari bakal banyak b4se berguguran karena API twitter ga gratis lagi," tulis akun tersebut.

Dalam unggahan itu terlampir tangkapan layar cuitan dari pengembang Twitter @TwitterDev soal kebijakan baru Twitter.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga kini unggahan tersebut telah disukai lebih dari 4.292 pengguna dan di-retweet lebih dari 473 kali.

Sebagai informasi, autobase merupakan wadah (biasanya berupa akun Twitter) bagi para follower untuk mengirim submisi melalui direct message (DM).

Nantiya kiriman follower tersebut secara otomatis akan ditayangkan ke publik secara anonim.

Baca juga: Cara Download Video di Twitter, Mudah dan Tanpa Aplikasi

Beragam komentar muncul terkait unggahan tersebut. Tak sedikit warganet yang menyalahkan Elon Musk sebagai CEO baru Twitter.

"Elon sialan, base seru bgt anjr membuat hari2 berwarna krn kerandoman dan drama2 manusia sm meong. Trus jg w mau jb2 sama siapa lagi klo gada base," tulis akun @hnybutterbread dalam komentarnya.

"Asal lu tau 3lon, base tuh berguna banget buat kehidupan ye. gue ga lebay tp emg bener berguna buat nanya" ke orang. coba lu rasain jadi rakyat base deh paling lu nongkrong tiap hari di base," kata akun @piwnara.

"Pak elon ini belum merasakan betapa seru nya base di indonesia," kata akun @ammosvor.

Lantas apa yang sebetulnya terjadi?

Perubahan kebijakan Twitter

Twitter telah mengumumkan bahwa mulai 9 Februari 2022 pihaknya akan menghentikan akses gratis ke API.

Pengumuman tersebut disampaikan melalui akun @TwitterDev.

"Mulai 9 Februari, Kami tidak lagi mendukung akses gratis ke API Twitter, baik v2 maupun v1.1," tulis akun tersebut.

Adapun akun tersebut menyampaikan akses ke API akan tersedia namun kini akses akan dikenakan biaya.

Sebagaimana dikutip dari TheVerge, Application Programming Interface atau API merupakan sarana bagi pihak ketiga untuk mengambil dan menganalisis data Twitter publik.

Melalui API inilah bot bisa dibuat dan diprogram sebagaimana yang digunakan oleh banyak autobase.

Akses API gratis Twitter biasanya dimanfaatkan oleh pengembang kecil untuk membuat akun bot yang berguna dan tidak dimaksudkan untuk mendapatkan penghasilan atau keuntungan.

Baca juga: Arti Tanda Centang Berwarna Emas, Biru, dan Abu-abu di Twitter

Munculnya kebijakan ini dinilai akan menyebabkan banyak bot dan akun yang memakai akses API gratis Twitter mengambil pilihan lain seperti menghentikan layanan.

Hal ini juga dinilai bisa berdampak pada pihak ketiga seperti mahasiswa atau ilmuwan yang memanfaatkan API untuk mempelajari perilaku online dan mengumpulkan informasi untuk makalah penelitian.

Twitter tidak secara terbuka mengungkapkan harga API premiumnya, namun dilaporkan pada bulan Februari tahun lalu, biaya langganan adalah sekitar 99 dolar AS per bulan.

Biaya dapat meningkat tergantung pada tingkat akses yang diperlukan.

Keputusan Twitter yang menghapus layanan API gratis ini muncul setelah Twitter juga memperbarui kebijakannya untuk mengakhiri dukungan pada klien pihak ketiga seperti Tweetbot dan Twitterrific.

Baca juga: 6 Fitur Tersembunyi di Twitter yang Layak Dicoba

Alasan Musk

Musk pada Kamis (2/2/2023) mengklaim bahwa API gratis sering disalahgunakan dengan buruk oleh 'penipu bot' dan manipulator opini.

Pihaknya percaya bahwa hanya dengan membayar 100 dolar per bulan untuk akses API dengan verifikasi ID akan membereskan hal tersebut.

Meski demikian banyak pihak menilai apa yang dilakukan Musk sebenarnya adalah sekedar untuk mencari uang.

Musk telah melakukan upaya untuk meningkatkan pendapatan dan meningkatkan monetisasi Twitter sejak membeli platform tersebut seharga 44 miliar dolar AS tahun lalu untuk melunasi pinjaman dan melunasi hutang yang menumpuk . 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi