Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Alasan Mengapa Kucing Selalu Lapar

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/wombatzaa
ilustrasi alasan mengapa kucing selalu lapar
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Kucing akan mengeong untuk meminta makanan kepada pemiliknya ketika mereka merasa lapar.

Setelah kenyang, kucing biasanya langsung menghabiskan waktu dengan bermain, bermalas-malasan, atau bahkan tidur.

Namun, beberapa kucing sepertinya tidak merasa kenyang, meski diberi banyak makanan atau sering diberi makan.

Mereka akan selalu meminta atau bahkan kerap menghampiri ketika Anda sedang makan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, bisa karena kualitas makanannya hingga kondisi medis dari kucing tersebut.

Baca juga: 5 Jenis Suara Kucing dan Maknanya

Dilansir dari laman PetMD, berikut adalah beberapa alasan mengapa kucing selalu tampak lapar:

1. Penuaan dan perubahan metabolisme

Seiring bertambahnya usia, metabolisme kucing pun ikut berubah dan tubuh mereka akan kehilangan massa otot.

Hal itu menyebabkan kucing akan sering merasa lebih lapar saat mengikuti perubahan ini.

Untuk mengatasinya, Anda bisa konsultasi ke dokter hewan untuk membantu menentukan jumlah lemak, protein, asam amino, dan karbohidrat yang harus dikonsumsi kucing.

Makanan itu nantinya dikonsumsi kucing untuk membantu mengurangi mereka meminta lebih banyak makanan.

Baca juga: Bisakah Kucing Melihat dalam Gelap?

2. Kucing merasa bosan

Beberapa kucing akan mengeong untuk meminta makan hanya karena merasa bosan.

Untuk membantu menghilangkan rasa bosan mereka, Anda bisa membuat lingkungan yang lebih interaktif.

Anda bisa memberikan beberapa mainan yang memungkinkan kucing berburu atau mencari makanannya. Hal tersebut dapat membantu menghentikan kebiasaannya mengemis.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Kucing Suka Tidur

3. Makanan berkualitas rendah

Makanan berkualitas buruk atau kurangnya asupan makanan cukup kalori dapat menyebabkan rasa lapar bagi kucing.

Beri kucing makanan seimbang yang diformulasikan agar dapat mempertahankan tingkat aktivitasnya sepanjang hari tanpa sering merasa lapar.

Namun, perlu disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, anak kucing dan kucing yang aktif membutuhkan lebih banyak kalori.

Sedangkan kucing paruh baya yang jarang bergerak membutuhkan lebih sedikit kalori.

Baca juga: Penyebab Induk Kucing Tidak Mau Merawat Anaknya, Apa Solusinya?

4. Efek samping obat

Obat-obatan tertentu yang dikonsumsi, seperti kortikosteroid dan perangsang nafsu makan, dapat memberikan efek peningkatan rasa lapar pada kucing.

Obat tersebut terkadang dibutuhkan untuk meningkatkan nafsu makan pada beberapa kucing yang bermasalah dengan nafsu makan.

Namun, penting untuk mengonsultasikan dengan dokter hewan kemungkinan efek samping saat meresepkan obat baru.

Baca juga: 6 Tanda Kucing Marah pada Anda

5. Parasit usus

Infeksi parasit yang parah atau jenis parasit tertentu, khususnya cacing gelang dan cacing pita, dapat menyebabkan peningkatan rasa lapar pada kucing.

Parasit mencuri sejumlah besar kalori yang dicerna kucing dan menyebabkan penurunan berat badan dan kelaparan, bahkan ketika sering diberi makan makanan berkalori tinggi.

Untuk mengetahui hal ini, Anda perlu mendatangi dokter hewan untuk dilakukan pengujian feses. Dokter akan memberikan obat cacing yang sesuai jika terbukti ada parasit usus.

Baca juga: Kucing Ternyata Tahu Namanya Sendiri, Nama Kucing Lain, dan Nama Pemiliknya

6. Hipertiroidisme

Hipertiroidisme disebabkan oleh kelebihan produksi hormon tiroid dari kelenjar tiroid kucing. Tiroid normal menghasilkan hormon ini untuk mempertahankan metabolisme normal dalam tubuh.

Ketika mengalami hipertiroidisme, metabolisme kucing meningkat karena kadar hormon yang berlebihan.

Peningkatan metabolisme menyebabkan penurunan berat badan, pengecilan otot, dan seringkali nafsu makan meningkat drastis.

Kondisi ini juga umumnya menyebabkan peningkatan rasa haus, buang air kecil, dan muntah.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Kucing Tidak Suka Air

7. Diabetes melitus

Ini adalah kondisi di mana kucing tidak memiliki cukup insulin (diabetes tipe I) di tubuhnya atau tidak merespons insulin yang beredar di tubuhnya (diabetes tipe II).

Kedua jenis diabetes tersebut mencegah tubuh memecah glukosa menjadi energi yang dapat digunakan dan menyebabkan kelebihan gula dalam aliran darah.

Ini menyebabkan kucing sering merasa lapar bahkan dengan hiperglikemia (glukosa darah tinggi).

Seiring dengan meningkatnya rasa lapar kucing, cenderung diikuti tanda-tanda klinis lainnya seperti penurunan berat badan, bulu kusam, sering haus, buang air kecil.

Dalam kasus yang parah kucing bisa mengalami muntah, diare, dan lesu.

Baca juga: 5 Tips Menghilangkan Kutu pada Anak Kucing

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Benarkah Ratu ELizabeth II Menganugerahkan gelar Kesatria untuk Seekor Kucing?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi