Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Balon Meletus Usai Diberi Perasan Kulit Jeruk, Bagaimana Bisa?

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
ilustrasi balon
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengenai balon yang meletus usai diberi perasan kulit jeruk, viral di media sosial TikTok.

Unggahan tersebut diunggah oleh akun TikTok @winaa_999.

"Tahu nggak sih guys nih kalau misalnya kalian itu kasih perasan jeruk ke balon itu dia itu bisa meletus," narasi akun tersebut dalam videonya.

Beberapa saat setelah perasan jeruk diteteskan pada balon, balon tersebut pun langsung meletus.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga kini postingan tersebut telah dilihat lebih dari 5,2 juta kali dan disukai oleh 110.900 pengguna.

Beragam komentar muncul terkait unggahan tersebut:

"Keinget wktu kecil prnh kepasar sama ibuku trs dibeliin balon serenteng sng bgt tp di taro di kresek isi jeruk sampe rumh balonx bocor semua," tulis akun dengan nama @Pabu.

Lantas, mengapa balon yang diberi perasan kulit jeruk bisa meletus?

Penjelasan ahli

Dosen Departemen Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) Robby Noor Cahyono menjelaskan mengenai hal ini.

Baca juga: Heboh Balon Mata-mata China Terbang di Langit AS, Ini Sejarah Penggunaan dan Kelebihannya

Saat dihubungi, Robby menerangkan bahwa balon terbuat dari karet yang umumnya merupakan karet sintetik atau lateks.

"Karet baik yang alam maupun sintetik merupakan polimer. Nah, bahan dasar pembuatannya adalah senyawa hidrokarbon, dan bersifat non-polar," ujar Robby kepada Kompas.com, Jumat (3/2/2023).

Adapun kulit jeruk atau perasan kulit jeruk mengandung minyak atsiri di mana kandungan minyak atsiri ini bermacam-macam.

Selain itu kandungan kulit jeruk juga bersifat non-polar.

"Nah, senyawa dalam minyak atsiri ini ada yang bereaksi dengan karet balon tersebut sehingga memutus polimer yang ada pada karet," kata dia.

Karena ada bagian polimer yang rusak dan adanya tekanan udara yang besar dari dalam balon, maka akibatnya balon akan meletus.

"Polimer dapat rusak karena reaksi kimia maupun perlakuan fisik," jelasnya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Balon Udara, 73 Orang Tewas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi