Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Temukan Mumi Berlapis Emas Tertua di Mesir

Baca di App
Lihat Foto
Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir
Mumi Hekashepes terlihat di sini. Dia dimakamkan ditutupi dengan daun emas di Mesir kuno.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sejumlah arkeolog mengumumkan sejumlah penemuan baru di Makam Saqqara di ibu kota Mesir kuno Memphis, termasuk mumi berusia 4.300 tahun yang dilapisi emas.

Dikutip dari LiveScience, mumi seorang pria bernama Hekashepes, ditemukan di sarkofagus batu tersegel di bagian bawah poros setinggi 10 meter. 

Mesir pada Kamis (3/2/2023) meluncurkan lusinan penemuan arkeologi baru, termasuk dua makam kuno, di pekuburan Firaun di luar ibu kota Kairo.

Baca juga: Mengapa Arkeolog Takut Bongkar Makam Kaisar China? Ini Alasannya

Mumi dari tahun 2.500 SM

Artefak, yang digali selama penggalian selama setahun, ditemukan di bawah pagar batu kuno di dekat piramida Saqqara dan berasal dari dinasti kelima dan keenam Kerajaan Lama, mulai dari sekitar 2.500 SM, kata tim penggalian.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah satu makam yang ditemukan milik seorang pendeta dari dinasti kelima yang dikenal sebagai Khnumdjedef, sedangkan makam lainnya milik seorang pejabat bernama Meri, seorang pejabat istana yang menyandang gelar "penjaga rahasia," kata tim tersebut.

Temuan besar lainnya dari penggalian termasuk patung, jimat, dan sarkofagus yang terpelihara dengan baik.

Arkeolog yang juga direktur penggalian Mesir, Zahi Hawass, secara pribadi mengungkap penemuan baru dari kandang batu, yang dikenal sebagai Gisr al-Mudir.

“Saya memasukkan kepala saya ke dalam untuk melihat apa yang ada di dalam sarkofagus: Mumi seorang pria yang seluruhnya tertutup lapisan emas,” kata Hawass dikutip dari AFP. 

Baca juga: Arkeolog Temukan Kedai Berusia 5.000 Tahun dengan Makanannya di Irak

 

Diduga mumi orang yang sangat kaya

Dikutip dari CNN, selain lapisan emas di kelilingnya, mumi tersebut mengenakan pita di kepalanya dan gelang di dadanya, menandakan bahwa dia adalah orang yang sangat kaya, kata Hawass.

Dalam penemuan tersebut, juga ditemukan patung, lukisan dinding, jimat, perkakas, dan tembikar.

Hawass mengatakan patung tersebut penting untuk memberi pengetahuan mengenai seni pada Kerajaan Lama.

“Patung-patung itu penting karena memberi kita pengetahuan untuk pertama kalinya tentang seni di Kerajaan Lama,” ujar Hawass.

 

Pendeta bernama Messi

Hawass melanjutkan bahwa terdapat beberapa patung, seperti patung ganda, patung tunggal, patung pelayan, dan beberapa patung lainnya yang berbeda-beda.

Selain makam mumi berlapis emas tersebut, terdapat beberapa makam lain yang juga ditemukan di situs tersebut.

Dalam pernyataannya melalui media sosial, Hawass menyebut terdapat makam mumi lainnya.

Terdapat makan mumi milik seorang pendeta bernama Khnumdjedef, seorang hami dan penulis bernama Fetek, seorang pendeta yang mungkin bernama Messi, dan lainnya milik seorang pejabat kerajaan bernama Meri yang menyandang gelar “penjaga rahasisa”.

Dilansir dari BBC, seorang arkeolog lain dalam penggalian tersebut, Ali Abu Deshish mengatakan bahwa penemuan tersebut sangat penting dalam hubungan raja dengan orang-orang di sekitarnya.

“Penemuan ini sangat penting karena menghubungkan raja dengan orang-orang yang tinggal di sekitar mereka,” ujar Ali.

Temuan baru ini menyusul beberapa penemuan arkeologi Mesir lainnya yang diumumkan dalam beberapa pekan terakhir, termasuk pemindaian baru mumi "Bocah Emas" berusia 2.300 tahun dan cache mumi buaya berusia 2.500 tahun .

Tentang situs Saqqara

Situs Saqqara adalah bagian dari pekuburan yang luas di ibu kota kuno Mesir Memphis yang mencakup Piramida Giza yang terkenal serta piramida yang lebih kecil di Abu Sir, Dahshur, dan Abu Ruwaysh.

Reruntuhan Memphis ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1970-an.

Baca juga: Arkeolog Temukan Kuil Matahari Berusia 4.500 di Mesir

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi