Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Twit Sebut Kata Indon adalah Ejekan Rasis, Benarkah Demikian?

Baca di App
Lihat Foto
Erwina Rachmi
Ilustrasi nama negara Indonesia bukan Indon
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebut bahwa kata Indon adalah ejekan, menjadi viral di media sosial.

Awalnya, seorang warganet mengomentari sebuah unggahan di akun Twitter ini dengan menyebut orang Indonesia sebagai Indon.

"Indons be wilding," tulisnya.

Atas unggahan tersebut, pengguna Twitter lain langsung bereaksi keras. Ia menyebut kata Indon sebagai ejekan yang berkonotasi negatif.

Karena itu, orang-orang dilarang menggunakannya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu, apa arti Indon dan bagaimana kata itu bisa memiliki arti negatif?

Baca juga: Viral, Unggahan Gambar Anak Mencerminkan Perasaannya, Ini Kata Psikolog

Arti kata Indon

Menurut ahli bahasa sekaligus Kepala Program Studi Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran Nani Darmayanti, kata Indon awalnya tidak memiliki arti negatif.

"Orang Malaysia itu suka menyingkat kata dengan suku kata tertentu untuk memudahkan penyebutan," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (4/2/2023).

Warga Malaysia menggunakan kata Indon untuk menyingkat Indonesia. Selain itu, ada juga Bangla untuk menyebut Bangladesh.

Ia menyatakan, kata Indon umumnya dipakai di lingkungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau Tenaga Kerja Wanita (TKW) untuk menyebut warga Tanah Air yang bekerja di Negri Jiran itu.

Di luar Malaysia, kata Indon juga digunakan untuk menyingkat nama Indonesia, salah satunya dalam buku.

Contohnya, buku Bahasa dan Budaja yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa dan Budaja, Universitas Indonesia pada 1952 yang menggunakan istilah Indon sebagai singkatan Indonesia.

Baca juga: Viral, Unggahan Istilah Bahasa sebagai Nama untuk Bahasa Indonesia, Pakar Sebut Itu Salah

Berubah jadi rasis

Meski muncul bukan dengan tujuan negatif, Nani menyebutkan bahwa kata Indon kemudian berkembang menjadi istilah yang buruk.

Indon berubah menjadi kata yang bermakna buruk akibat digunakan media Malaysia untuk memberitakan peristiwa kejahatan yang melibatkan warga Indonesia di sana.

"Media Malaysia kalau memberitakan tentang TKI yang melakukan kejahatan, pencurian, pemerkosaan, dan hal negatif lainnya mereka pakai kata Indon di headline beritanya," jelasnya lebih lanjut.

Media Malaysia banyak mengangkat citra negatif dari TKI dan TKW yang bekerja di sana. Lama-kelamaan, kata Indon memiliki konotasi negatif.

Kata Indon berubah jadi digunakan untuk menyebut warga Indonesia di Malaysia sebagai kelompok orang yang suka berbuat kejahatan.

Nani menyayangkan tindakan yang dilakukan media Malaysia tersebut. Mereka juga tidak membuat pemberitaan yang berisi citra baik para TKI dan TKW.

"Padahal sangat banyak jasa para TKI dalam pembangunan infrastruktur Malaysia," ungkapnya.

Hingga saat ini, Nani menyebut kalau kata Indon masih digunakan untuk mengejek warga Indonesia yang bekerja di Malaysia.

Meski begitu, penggunaannya di media massa berkurang. Hal ini karena Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) mengajukan keberatan atas penggunaan sebutan Indon karena bernada rasis.

Baca juga: Ramai soal Cara Baca Mixue yang Benar, Ini Penjelasan Ahli Bahasa Mandarin

Larangan menyebut Indon

Diberitakan Antara (24/5/2007), warga Indonesia yang tinggal di Malaysia menggelar aksi protes di Kuala Lumpur pada sekitar 10 Mei 2007.

Aksi dilakukan untuk memprotes media Malaysia yang membuat banyak berita negatif tentang Indonesia. Akibatnya, citra negara menjadi buruk di kalangan warga setempat.

Atase Penerangan KBRI di Malaysia Eka A Soeripto juga saat itu keberatan terhadap media Malaysia yang sering menulis kata Indon untuk menyebut negara dan bangsa Indonesia.

Selain penggunaan kata Indon, masyarakat Indonesia juga memprotes media Malaysia yang tidak berimbang dalam memberitakan Indonesia.

Protes ini kemudian membuat Duta Besar Malaysia Dato Zainal Abidin Zain yang saat itu menjabat memutuskan akan menyampaikan keluhan tersebut ke media di sana dan melarang penggunaan kata Indon.

Bukan hanya di media Malaysia, larangan penggunaan kata Indon juga diterapkan bagi penduduk negara itu.

Kompas.com (30/03/2013) memberitakan bahwa tulisan larangan penggunaan kata Indon tertempel di Pelabuhan Tunon Taka, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur.

Pelabuhan itu menjadi jalur masuk warga Malaysia dari Kota Tawau, Sabah ke Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi