KOMPAS.com - Ketika menghadapi situasi sulit, seseorang tentu pernah memikirkan cara untuk lari dari situasi tersebut atau agar terbebas dari rasa stres dan tertekan.
Kecenderungan seseorang untuk melarikan diri dari kenyataan tersebut disebut juga dengan escapism.
Dilansir dari Studymarter, escapisme adalah sebuah mekanisme coping psikologis. Kondisi di mana seseorang memiliki keinginan dan perilaku untuk menghindari kenyataan, umumnya dengan hiburan atau sumber kesenangan lainnya.
Baca juga: Kenali Gejala Cacophobia, Fobia Orang Jelek
Lalu apa ciri-ciri dan penyebabnya?
Penyebab escapism
Escapisme menjadi populer sepanjang 1930-an sebagai cara untuk melarikan diri atau menghindari kenyataan pahit kehidupan sehari-hari di Amerika.
Dikutip dari Webmd, salah satu penyebabnya karena melamun berlebihan atau dikenal sebagai melamun maladaptif.
Kondisi ini terjadi pada orang-orang yang memiliki lamunan yang jelas dan dipikirkan dengan matang yang berlangsung berjam-jam.
Dalam kasus ini, escapism bisa membuat seseorang menciptakan fantasi di dalam pikiran.
Baca juga: Kenali Gejala Eisoptrophobia, Fobia pada Cermin
Di mana dalam kehidupan itu kita terbebas stres, cemas, tekanan, gelisah dan bisa melupakan masalah yang sedang terjadi.
Lamunan yang berlebihan dapat menenggelamkan Anda sepenuhnya dalam dunia fantasi, sehingga menyulitkan Anda untuk mempertahankan interaksi yang sehat dalam menyelesaikan tanggung jawab di dunia nyata.
Hal ini bisa terjadi saat Anda membaca buku, menonton film atau televisi, atau bermain video game dalam waktu lama. Tindakan ini mungkin terasa kompulsif dan berlangsung selama beberapa jam setiap hari.
Lamunan yang berlebihan dapat memengaruhi kehidupan akademik, interpersonal, atau pekerjaan Anda.
Baca juga: Ramai Gilang Bungkus, Apakah Fetish Berbahaya dan Bisa Dikenali?
Kategori kesehatan mental
Meskipun lamunan maladaptif belum diidentifikasi sebagai gangguan perilaku kesehatan mental, hal itu mungkin terkait dengan empat kategori gangguan kesehatan mental:
- Gangguan disosiatif
- Gangguan perhatian
- Gangguan spektrum obsesif-kompulsif
- Kecanduan perilaku
Beberapa ahli percaya bahwa melamun berlebihan bukanlah kondisi kejiwaan, melainkan mekanisme mengatasi trauma masa lalu, pelecehan, penyakit mental yang serius, dan bahkan kesepian.
Dalam hal ini, melamun berlebihan akan menjadi pelarian dari kenyataan pahit.
Melalui lamunan maladaptif, seseorang akan menciptakan dunia seperti cerita tempat Anda mengerjakan skenario fiksi untuk membuat diri Anda merasa lebih baik.
Baca juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Mental, Apa Saja?
Bagaimana escapism mempengaruhi kesehatan mental?
Kesehatan mental dapat memengaruhi seberapa banyak Anda melamun hingga berfikir untuk lari dari kenyataan.
Kondisi kesehatan mental yang sering ditemukan melamun berlebihan antara lain:
- Depresi
- Kecemasan umum
- Kecemasan sosial
- Disosiasi
- Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
- Gangguan obsesif-kompulsif (OCD)
Lamunan maladaptif terkadang dikacaukan dengan skizofrenia.
Baca juga: Apakah Depresi Bisa Menyebabkan Seseorang Meninggal Dunia?
Mereka memiliki gejala yang tumpang tindih, tetapi pada kasus maladaptif, orang tahu bahwa lamunan mereka tidak nyata.
Berbeda dengan penderita skizofrenia, yakni kondisi saat Anda kesulitan membedakan mana yang nyata dan mana yang fantasi.
Lamunan yang berlebihan seringkali merupakan cara untuk melarikan diri dari keadaan Anda saat ini. Itu sebabnya lebih sering terjadi pada orang dengan depresi dan kecemasan.
Baca juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan Mental Menurut Psikolog
Tanda-tanda Anda mungkin saja mengalami escapism
Meskipun tidak ada kriteria khusus untuk mendiagnosis secara pasti, namun ada gejala dan tanda yang harus diperhatikan.
Alih-alih membantu Anda mengelola kecemasan, hal ini justru dapat meningkatkan peluang Anda kecanduan untuk melarikan diri ke dalam lamunan Anda.
Saat mengalami escapism, Anda mungkin mengalami:
- Keasyikan
- Modifikasi suasana hati
- Meningkatkan toleransi
- Penarikan diri dari kenyataan
- Frustrasi batin
Jika Anda memiliki kecanduan mengkhayal hingga menghindari tanggung jawab dan hubungan dalam kenyataan, itu menjadi masalah. Anda harus berbicara dengan dokter atau ahli kesehatan mental jika Anda merasakan tanda-tanda escapism.
Jika Anda melihat gejala melamun maladaptif hingga mengalami escapism pada diri Anda atau orang yang Anda cintai, hubungi ahli kesehatan mental.
Baca juga: Hasil Tes Poligraf Putri Candrawathi Minus 25, Bagaimana Cara Kerjanya?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.