Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Link Twibbon Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama

Baca di App
Lihat Foto
-
Nahdlatul Ulama
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Nahdlatul Ulama (NU) akan genap berusia satu abad pada Selasa (7/2/2023). Ini dihitung dari berdirinya NU berdasarkan kalender Hijriah, yakni 16 Rajab 1344 H.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Resepsi Puncak Satu Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa.

Acara tersebut dijadwalkan akan berlangsung selama 24 jam, mulai pukul 00.01 WIB.

Sejumlah tokoh akan menghadiri acara tersebut, termasuk Presiden Joko Widodo dan para menteri Kabinet Indonesia Maju.

Baca juga: Besok, Satu Abad NU Digelar Nonsetop 24 Jam, Ini Rangkaian Acaranya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twibbon Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU)

Untuk memeriahkan seabad NU, berikut 20 link twibbon yang bisa digunakan:

Baca juga: Gubernur Jatim Khofifah Semangati Pengisi Peringatan Seabad NU, Akan Ada Acara Selawat bersama Presiden 

Cara pakai Twibbon Harlah 1 Abad NU 2023

Sejarah NU

Pembentukan NU tak bisa lepas dari peran sejumlah ulama yakni KH Hasyim Asy'ari, KH Wahab Chasbullah, dan KH Bisri Syansuri.

Melansir laman resmi NU, berdirinya organisasi ini tak lepas dari polemik mengenai gerakan purifikasi Islam yang disertai tendensi menentang ajaran tradisional di Arab Saudi.

Gerakan purifikasi Islam di Arab Saudi ini bahkan berkeinginan membongkar makam Nabi Muhammad SAW karena dianggap bid'ah (hal baru yang tak pernah dilakukan Nabi).

Adanya gerakan ini seiring dengan berkuasanya Raja Saud dan menjadikan Wahabi sebagai mazhab resmi kerajaan.

Bagi para ulama saat itu, gerakan purifikasi Islam yang berupaya menghapus tradisi dan budaya justru menjadi ancaman bagi kemajuan peradaban.

KH Abdul Wahab Chasbullah kemudian membawa masalah ini ke Kongres Al-Islam yang diselenggarakan pada 21-27 Agustus 1925 di Yogyakarta.

Kebetulan, Indonesia akan mengirim Central Comite Chilafat (CCC), delegasi umat Islam ke Muktamar Dunia Islam di Mekkah pada 1925.

Tokoh CCC sendiri diisi oleh sejumlah nama, seperti Wondoamiseno, KH Mas Mansur, dan HOS Tjokroaminoto.

Baca juga: Puncak Resepsi 1 Abad NU: GKI Sidoarjo Buka Tempat Istirahat untuk Nahdliyin, Sediakan Makan dan Minum Gratis

Kiai Wahab pun beberapa kali melakukan pendekatan kepada tokoh CCC agar mendesak Arab Saudi untuk melindungi kebebasan bermazhab.

Sayangnya, diplomasi ini selalu berakhir dengan kekecewaan karena sikap tak kooperatif dari kelompok modernis tersebut.

Akhirnya, Kiai Wahab membentuk Komite Hijaz pada Januari 1927 dan telah mendapat restu dari KH Hasyim Asy'ari.

Komite Hijaz nantinya akan dikirim ke Muktamar Dunia di Arab Saudi.

Untuk memilih delegasi perwakilan Komite Hijaz, Kiai Hasyim kemudian mengundang ulama terkemuka pada 31 Januari 1926.

Hasilnya, KH Raden Asnawi Kudus disepakati sebagai delegasi Komite Hijaz.

Namun, masalah baru muncul setelah penunjukan delegasi itu, karena belum ada institusi yang mengirim Kiai Asnawi.

Atas dasar itu, lahirlah organisasi atau jam'iyyah yang diberi nama Nahdlatul Ulama pada 31 Januari 1926 atau bertepatan dengan 16 Rajab 1344 H.

Pemilihan nama itu merupakan usulan dari KH Mas Alwi bin Abdul Aziz.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi