Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyakit yang Umum Diderita Anak Kucing

Baca di App
Lihat Foto
tolgart
penyakit yang umum diderita anak kucing.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Anak kucing masih sangat rentan unutk terkena penyakit-penyakit tertentu. Terlebih ketika mereka yang berasal dari tempat adopsi.

Idealnya, saat Anda mengadopsi anak kucing baru, ia harus sehat dan tanpa masalah medis.

Namun dalam beberapa kasus, anak kucing mungkin tampak baik-baik saja pada awalnya dan mengalami masalah kesehatan dalam beberapa hari setelah tiba di rumah barunya.

Baca juga: 5 Fakta Kucing Oren yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari laman PetMD, berikut adalah 5 penyakit yang sering diderita anak kucing:

1. Infeksi saluran pernapasan atas

Infeksi saluran pernapasan atas adalah salah satu penyakit paling umum yang didiagnosis dokter hewan pada anak kucing.

Ditandai dengan bersin, mata berair, pilek, kurang nafsu makan, dan lesu, infeksi saluran pernapasan atas sangat mudah ditularkan dari satu anak kucing ke anak kucing lainnya.

Bahkan, kucing dewasa juga dapat ikut terinfeksi ketika berada dalam jarak dekat satu sama lain.

Namun, banyak anak kucing yang sembuh dari infeksi saluran pernapasan atas dalam waktu satu atau dua minggu dengan perawatan yang baik.

Misalnya istirahat, makan dan minum, atau menyeka kotoran dari mata dan hidung dengan kain basah yang hangat.

Baca juga: 7 Alasan Mengapa Kucing Selalu Lapar


2. Tungau telinga

Tungau telinga juga sangat umum terjadi pada anak kucing, meskipun kucing dewasa pun dapat terinfeksi. Sebab, parasit ini juga dapat menular ke kucing lain.

Tanda paling umum dari infestasi tungau telinga adalah keluarnya cairan hitam atau coklat di telinga yang tampak mirip dengan bubuk kopi.

Anak kucing biasanya akan merasa gatal pada telinganya hingga mungkin ada luka dan radang di sekitar kepala atau leher jika anak kucing itu menggaruk.

Untuk membasmi tungau telinga dari rumah Anda, pastikan semua hewan peliharaan mendapatkan perawatan.

Baca juga: Penyebab Induk Kucing Tidak Mau Merawat Anaknya, Apa Solusinya?

3. Diare

Diare pada anak kucing dapat terjadi karena banyak penyebab. Dalam beberapa kasus, stres anak kucing dapat berkontribusi menjadi faktor penyebab diare.

Misalnya terpisah dari induk, pindah ke rumah baru, hingga bertemu orang baru bisa berpotensi membuat anak kucing stres. Selain itu, perubahan pola makan dapat menyebabkan diare.

Ketika diare disebabkan oleh jenis faktor tersebut, biasanya tidak akan berlangsung lama begitu mendapat obat dan perawatan yang baik.

Namun, diare juga bisa menjadi tanda penyakit serius pada anak kucing. Itu jika disebabkan oleh parasit usus, infeksi bakteri dan virus, hingga gangguan kekebalan.

Baca juga: Bisakah Kucing Melihat dalam Gelap?

 

4. Kutu

Secara alami, kutu dapat menyerang kucing dari segala usia, tetapi serangan kutu dapat sangat mengganggu bagi anak kucing yang masih kecil.

Anak kucing kecil yang penuh dengan kutu dapat menyebabkannya terkena anemia akibat kehilangan darah.

Kutu juga dapat menyebarkan penyakit lain ke anak kucing yang terinfestasi, termasuk infeksi Bartonella dan Mycoplasma.

Baca juga: Bisakah Kucing Mengenali Wajah Pemiliknya?

5. Parasit

Parasit usus cukup umum pada anak kucing sehingga memerlukan pemeriksaan feses dan pemberian obat cacing secara rutin.

Cacing gelang dan cacing tambang adalah parasit usus yang paling sering terlihat, dan banyak anak kucing tertular cacing ini bahkan saat baru lahir.

Hal itu baik melalui susu induknya atau melalui kontak dengan lingkungan yang terkontaminasi.

Untuk mendiagnosis cacing usus, bawa anak kucing Anda ke dokter hewan. Dokter akan memberikan obat jika terdeteksi ada parasit. Pastikan untuk mengikuti petunjuk resep dokter dengan cermat.

Baca juga: Arti Tingkah Aneh yang Sering Dilakukan Kucing

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Benarkah Ratu ELizabeth II Menganugerahkan gelar Kesatria untuk Seekor Kucing?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi