KOMPAS.com - Unggahan artis Pevita Pearce di akun Instagram miliknya, Jumat (3/2/2023), mendapat sorotan warganet karena tampak memiliki stretch mark di perutnya.
Stretch mark adalah kondisi ketika kulit mengalami pelebaran atau penyusutan secara tiba-tiba dan cepat.
Banyak perempuan yang mengalami stretch mark saat hamil, namun tidak jarang juga ditemui pada remaja dan para pria.
Respons warganet
Unggahan soal stretch mark mendapat sejumlah respons dari warganet, sebab dinilai bisa membuat minder dan tidak percaya diri.
"Makanya ini nih salah satu hal yang bikin gua insecure punya Stretch Mark padahal sebenernya wajar gitu tapi tetep aja jadi gak percaya diri," tulis akun ini.
"Ngga, ngga ada yang salah karena itu hal yang manusiawi. Orang-orang yang ribetin hal itu aja yang gak normal," komen akun ini.
Lalu, apa stretch mark adalah kondisi yang normal dan bisakah dihilangkan?
Baca juga: Viral, Foto Kulit Putih Transparan hingga Urat-urat Terlihat, Ini Kata Dokter
Apa itu stretch mark
Menurut dokter spesialis kulit di Rumah Sakit Kramat 128 Jakarta Pusat Lili Legiawati, stretch mark adalah garis linear pada kulit yang terbentuk akibat peregangan kulit secara cepat.
Kondisi ini menimbulkan perubahan pada lapisan kolagen retikuler di dalam kulit. Akibatnya, muncul garis-garis berwarna putih, abu-abu, maupun kemerahan di permukaan kulit.
"Faktor yang menyebabkan terjadinya stretch mark belum sepenuhnya dapat dijelaskan," jelasnya, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/2/2023).
Penyebab stretch mark
Namun, Lili menyebutkan ada berbagai faktor yang diperkirakan dapat mempengaruhi timbulnya stretch mark pada kulit, seperti:
- Efek hormon, terutama kortikosteroid
- Stres
- Kecenderungan genetik
- Penderita obesitas
- Perubahan berat badan secara mendadak
- Penggunaan obat, kemoterapi, dan kontrasepsi
- Setelah operasi dan dijahit
- Kehamilan
Tubuh yang mengalami perubahan mendadak, seperti hamil atau berat badan yang naik-turun, dapat menyebabkan jaringan kolagen dan elastin yang menopang kulit rusak. Saat jaringan itu sembuh, stretch mark akan muncul.
Dari sisi genetik, anak yang orang tuanya memiliki stretch mark kemungkinan akan memiliki kondisi yang sama.
Selain itu, perubahan hormon dalam tubuh, seperti kortison atau kortikosteroid, dapat menghilangkan elastisitas kulit sehingga lebih rentan terhadap stretch mark,
Baca juga: 10 Makanan Penyebab Kulit Berminyak dan Memicu Jerawat
Stretch mark hal yang normal
Menurut Lili, stretch mark adalah kondisi yang normal terjadi pada manusia usia 5-50 tahun, terutama wanita.
"Stretch mark biasanya terjadi selama masa pubertas atau selama masa kehamilan," tambahnya.
Pada wanita, garis ini sering muncul di payudara, paha, pinggul, dan bokong. Sementara laki-laki dapat memiliki stretch mark di bahu, daerah pinggang, dan paha.
"Stretch mark sering ditemukan pada perut, payudara dan paha, pada wanita hamil, terutama selama trimester terakhir," lanjutnya.
Lili mengakui jika banyak orang, terutama wanita, yang berpikiran negatif terhadap stretch mark di kulit mereka.
"Stretch mark telah menyebabkan kekhawatiran wanita terkait masalah estetika atau kosmetik yang berdampak negatif pada kepercayaan dirinya," ujar Lili.
Kondisi ini mengakibatkan banyak wanita, terutama ibu hamil, mencoba untuk mencegah atau mengobati garis-garis pada kulit dengan biaya besar.
Lebih dari itu, stretch mark pada ibu hamil diyakini dapat meningkatkan risiko terjadinya laserasi atau luka robekan pada kulit yang terjadi saat persalinan. Namun, bukan termasuk kejadian yang sering terjadi atau mematikan.
Baca juga: 7 Cara Mudah Mendapatkan Kulit Dewy
Cara menghilangkan stretch mark
Lili menegaskan bahwa stretch mark bisa menghilang sendiri dalam waktu tertentu. Namun, untuk menghilangkannya secara cepat, tentu memerlukan perawatan lebih ekstra.
"Stretch mark sendiri tidak mengancam nyawa sehingga tujuan terapi hanya untuk memperbaiki tampilan kulit secara warna dan tekstur," katanya.
Perawatan stretch mark yang diberikan berupa pemakaian krim obat maupun dengan laser.
Obat yang digunakan, yaitu krim tretinoin, kombinasi krim tretinoin dan asam glikolat, asam l-askorbat, serta asam glikolat.
Operasi laser juga digunakan dalam mengobati stretch mark, seperti:
- Laser pulsed-dye laser 585/595-nm
- Dermabrasi superfisial
- Peeling kimiawi
- Platelet rich plasma intense pulsed light (IPL)
- Radiofrequency (RF)
- Laser infrared.
Meski begitu, Lili menyebut jika pengobatan stretch mark tidak benar-benar menghilangkan garis pada kulit.
"Pada prinsipnya, tidak ada terapi yang menghasilkan resolusi sempurna. Pertimbangkan temuan klinis dan preferensi pasien, edukasi pilihan terapi, prosedur, serta efek sampingnya," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.