Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Doa untuk Turkiye dan Suriah

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/MUSTAFA KARALI
Tim darurat mencari orang-orang yang tertimpa reruntuhan bangunan usai gempa Turki atau Turkiye di Gaziantep, Senin (6/2/2023). Hingga Selasa (7/2/2023), jumlah korban tewas di Turkiye dan Suriah mencapai lebih dari 5.000 jiwa.
Editor: Sandro Gatra

PADA 7 Februari 2023 pagi, dari sebuah kamar di tepi selat Bosporus sisi Eropa saya menyaksikan betapa indah salju turun di Istanbul, Turki yang kini telah resmi minta disebut sebagai Turkiye.

Masyarakat Istanbul gembira menyambut turun salju sebagai kesempatan menikmati indahnya musim dingin dengan pakaian musim dingin terbuat dari bahan wool sampai kashmir berwarna-warni aneka corak dan gaya.

Namun suasana serba putih penuh kebahagiaan itu mendadak menjadi kelabu penuh keprihatinan mengingat sehari sebelumnya, pada dini hari tanggal 6 Februari 2023 telah terjadi gempa bumi skala Richter 7,8 menghantam kawasan Turkiye Tenggara perbatasan Turkiye-Suriah.

Gempa bumi tersebut termasuk terbesar di kawasan Anatolia sejak tahun 1939.

Data terakhir korban gempa di Turkiye dan Suriah, sudah lebih dari 5.000 korban jiwa ditemukan tertimbun puing-puing bangunan serta puluhan ribu korban luka-luka yang jumlahnya terus bertambah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan resmi memaklumatkan negara, bangsa dan rakyat Turkiye berada di dalam suasana belasungkawa nasional serta siaga gawat-darurat tahap tertinggi mengingat tidak tertutup kemungkinan terjadi gempa susulan.

Keindahan salju yang turun di Istanbul sama sekali tidak terasa di Turkiye Tenggara perbatasan Suriah.

Cuaca dingin di bawah nol derajat Celsius ditambah dengan hujan lebat dan angin bagai secara mengerikan menambah beban derita masyarakat yang terdampak gempa bumi dahyat di Turkiye Tenggara.

Derita sengsara rakyat terdampak gempa masih diperparah dengan matinya aliran listrik maupun air minum terdampak gempa bumi di tengah suasana gelap-gulita di dini hari musim dingin di mana matahari baru terbit sekitar jam delapan pagi.

Masyarakat tidak berani kembali masuk ke rumah masing-masing akibat khawatir bangunan retak akan runtuh. Mayoritas warga berlindung ke dalam masjid-masjid yang masih tegar berdiri tak terdampak gempa.

Yang paling menderita adalah anak-anak kecil yang tidak sadar atas apa yang terjadi pada diri mereka. Sejauh ini KBRI Ankara menginformasikan bahwa tidak ada warga Indonesia jatuh sebagai korban tewas gempa dahsyat tersebut.

Syukur alhamdullilah, terberitakan oleh berbagai kantor berita maupun medsos bahwa pemerintah Turkiye telah maksimal mengerahkan segenap daya kemampuan untuk menolong para korban dan puluhan negara termasuk Amerika Serikat di garda terdepan siap mengirimkan bantuan dana, obat-obatan, alat-alat berat penggali puing serta tenaga medis ke Turkiye Tenggara.

Saya tidak berdaya apa pun kecuali bersujud demi berdoa memohon perkenan Yang Maha Kuasa menganugerahkan karunia dan berkah kekuatan lahir-batin kepada masyarakat Turkiye Tenggara dan Suriah Utara dalam menghadapi bencana alam dahsyat yang tak terduga oleh siapapun sebelumnya tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi