Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Gejala Kolesterol Tinggi yang Muncul di Kaki, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Jarun Ontakrai
Perubahan kebiasaan dan asupakan makanan adalah cara untuk menurunkan kolesterol tanpa obat.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kolesterol tinggi adalah kondisi ketika tingkat kolesterol yang mengalir dalam darah melebihi ambang batas normal.

Tingginya kolesterol seringkali ditandai dengan kesemutan, pegal pada pundak, mudah mengantuk, bahkan berakhir dengan stroke.

Di samping beberapa gejala yang sudah disebutkan, tanda kolesterol tinggi dapat dirasakan di kaki ketika menjalani aktivitas sehari-hari.

Baca juga: 5 Buah untuk Turunkan Kolesterol Tinggi, dari Jeruk hingga Semangka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaki dapat merasa tidak nyaman karena penyakit arteri perifer yang disebabkan penumpukan beragam zat, seperti kolesterol.

Kondisi ini dapat menghambat darah ketika mengalir di pembuluh darah dan terjadi di beberapa bagian tubuh, seperti kaki.

Berikut beberapa gejala kolesterol tinggi yang dapat dirasakan di kaki. 

Baca juga: 7 Sayuran Penurun Kolesterol, Buat Jantung dan Tubuh Lebih Sehat


1. Nyeri otot

Dilansir dari Health, kolesterol tinggi berisiko menimbulkan nyeri otot atau klaudikasio ketika berolahraga maupun beristirahat.

Nyeri biasanya terjadi di otot pada arteri yang terjadi penumpukan kolesterol dan lemak.

Saat berolahraga, orang dapat merasakan kelelahan, mati rasa, nyeri, maupun kram ketika berjalan atau aktivitas fisik lainnya.

Baca juga: Kebiasaan Sarapan yang Bisa Ampuh Menurunkan Kolesterol

Bagian-bagian tubuh yang bisa merasakan nyeri otot selain kaki adalah pinggul, bokong, paha, dan betis.

Sementara itu, nyeri otot kemungkinan juga terjadi ketika beristirahat dan terjadi selama beberapa saat.

Orang yang merasakan penyakit arteri perifer akan mengalami kaki yang dingin, mati rasa, dan nyeri pada malam haru atau saat kaki diangkat.

Baca juga: 5 Buah Penurun Kolesterol, Bisa Cegah Penyakit Jantung hingga Stroke

Rasa nyeri dapat dikurangi dengan menurunkan kaki di bawah ketinggian jantung atau dibiarkan menjuntai dari tempat tidur.

Gravitasi membantu aliran darah pada kaki mengalir secara lebih baik dan mengurangi nyeri.

2. Kaki dingin

Orang yang kolesterolnya tinggi dan terkena penyakit arteri perifer dapat merasakan kaki dingin ketika disentuh.

Baca juga: Gejala Kolesterol Rendah dan Cara Mengatasinya

Turunnya suhu disebabkan oleh arteri yang tersumbat kolesterol dan lemak sehingga tubuh sulit mengalirkan darah ke bagian tubuh lain.

3. Otot menipis

Otot menjadi tipis atau berkurang karena penyakit arteri perifer yang disebabkan penumpukan kolesterol.

Penyusutan otot dapat terjadi di betis atau otot kaki lainnya dan terkadang biopsi otot membuat pengecilan serat otot pada tingkat kecil.

Baca juga: Risiko Kolesterol Tinggi Membayangi? Saatnya Terapkan Pola Makan Sehat Berikut

Aliran oksigen dan energi otomatis menjadi berkurang karena aliran darah yang mengalir ke otot jumlahnya sedikit.

4. Kematian jaringan

Kurangnya aliran darah yang parah dapat menyebabkan kematian jaringan (gangren) pada kaki.

Tanda bahwa aliran darah berkurang adalah munculnya rasa nyeri saat beristirahat maupun luka yang sulit sembuh.

Baca juga: 5 Minuman untuk Kendalikan Kolesterol Jahat

Kondisi ini sebaiknya tidak disepelekan karena 30-50 persen orang yang didiagnosis menderita penyakit arteri perifer berisiko terkena stroke atau serangan jantung dalam waktu lima tahun.

Risiko rawan meningkat apabila mereka mengalami critical limb ischemia (CLI) atau nyeri iskemik ketika istirahat yang terjadi secara berkepanjangan.

Bagian tubuh yang tidak mendapat aliran darah yang cukup dapat menghitam dan tidak ada obat ketika kematian jaringan terjadi.

Baca juga: Apakah Penderita Kolesterol Tinggi Boleh Makan Ikan?

5. Perubahan kuku

Kuku kaki orang yang menderita penyakit arteri perifer dapat menebal atau pertumbuhannya menjadi lambat.

Perubahan bentuk dan warna kuku kemungkinan juga terjadi karena kondisi ini karena aliran darah yang kurang baik.

Darah tidak mengalir secara baik karena penyempitan atau penyumbatan arteri yang memasok darah ke kaki.

6. Perubahan bulu kaki

Ada kemungkinan tingginya kolesterol yang memicu penyakit arteri perifer juga menyebabkan pertumbuhan bulu kaki menjadi lebih lambat.

Perubahan warna kulit juga mungkin terjadi sehingga terlihat lebih gelap (hiperpigmemntasi) bahkan biru (sianosis).

Baca juga: 5 Minuman untuk Kendalikan Kolesterol Jahat

Perubahan bulu dan kulit kaki disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke tubuh bagian bawah.

7. Lemahnya denyut nadi

Normalnya kaki dapat merasakan denyut nadi apabila darah mengalir secara baik.

Namun, pemeriksaan kesehatan dapat menunjukkan pelemahan denyut nadi ketika darah mengalir tidak sebagaimana mestinya.

Denyut nadi dapat menjadi lemah atau hilang, terutama pada kaki.

8. Muncul luka di kaki

Kaki dapat mengalami luka atau muncul ulkus karena aliran darah dari arteri ke tungkai dan kaki menjadi berkurang.

Ulkus ini biasanya terjadi jauh dari jantung di tungkai, kaki, pergelangan kaki, atau jari kaki.

Baca juga: [POPULER TREN] Buah yang Sebaiknya Tidak Dimakan Saat Batuk | Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit

Luka kecil dapat berubah menjadi borok akibat buruknya aliran darah yang merusak sel, saraf, dan jaringan.

Jika orang menderita penyakit arteri perifer dengan borok kaki, lukanya bisa menjadi seperti memar atau dingin saat kaki diangkat.

Cara mencegah kolesterol tinggi

Dilansir dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada beberapa cara untuk mencegah kolesterol tinggi. Berikut caranya:

1. Berhenti merokok

Risiko penyakit jantung koroner bisa meningkat karena kebiasan merokok.

Kebiasaan buruk ini juga mempercepat penumpukan plak dalam arter.

2. Pola makan sehat

Mulailah pola makan sehat dengan membatasi makanan tinggi kolesterol dan memperbanyak konsumsi buah-buahan, ikan, dan sayuran.

3. Menjaga berat badan

Kadar kolesterol total dapat diturunkan dengan menurunkan atau menjaga berat badan tetap ideal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi