KOMPAS.com - Sebuah twit menyebut kumpulan pemuda melakukan prank meneriakkan "copet" kepada penumpang lain di kereta rel listrik (KRL), viral di media sosial Twitter.
Twit itu dibagikan akun Twitter base, @tanyakanrl pada Selasa (7/2/2023).
"Enggak banget bercandanya!! Tadi sekumpulan pemuda cowo semua yang pada turun di St. Angke tiba-tiba triak 'woi copet lo ya, nyopet apa lo'. Posisi tadi penuh banget dan pada turun di Angke, terus pas semua pada naik, mereka bilang prank," tulis keterangan dalam foto.
Dituliskan, para pemuda itu kemudian tertawa terbahak-bahak seakan tidak berdosa.
"Dan itu nuduh/ngeprank ke mas-mas baju biru, mas-masnya pun gak kenal mereka dan gak turun bareng mereka," lanjut keterangan dalam foto.
Pengunggah pun merasa iba kepada penumpang yang terkena prank oleh orang-orang tersebut.
"Kasian banget sampe akhirnya mas-mas yang dituduh pindah gerbong, pas mereka dah pada turun," tandas keterangan yang tertulis dalam foto.
Hingga Rabu (7/2/2023) siang, twit tersebut telah dilihat lebih dari 1,8 juta kali dan disukai lebih dari 39.000 kali pengguna Twitter.
Lantas, bagaimana penjelasan KAI Commuter?
Baca juga: Ramai soal Permintaan untuk Mengaktifkan Lagi KA Pangandaran, KAI: Okupansi Cenderung Menurun
KAI Commuter imbau penumpang saling menghormati
Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan menyebut bahwa tidak laporan mengenai kejadian tersebut.
"Tidak ada laporan," ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu siang.
Namun, ia mengingatkan agar setiap penumpang KRL mengedepankan sikap saling menghormati.
Hal itu, kata dia, untuk menciptakan kenyamanan bersama dalam menggunakan moda KRL Commuterline.
"Kami mengimbau untuk saling menghargai dan menghormati sesama pengguna agar tercipta kenyamanan di dalam kereta," kata dia.
Leza menambahkan, penumpang dapat melapor kepada petugas pengawal kereta (Walka) jika merasa terganggu akan hal-hal semacam ini.
"Betul (penumpang bisa melapor ke petugas Walka)" tandasnya.
Baca juga: Viral, Foto Uang Rp 5.000 Dicoret-coret Disebut Tidak Berlaku, BI: Tidak Layak Edar
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.