KOMPAS.com - Asam urat merupakan bentuk radang sendi yang umum dan kompleks yang dapat menyerang siapa saja, mulai anak-anak, remaja, bahkan orang lanjut usia.
Asam urat ditandai dengan serangan rasa sakit yang secara tiba-tiba dan menjadi parah, mengalami pembengkakan, kemerahan dan nyeri pada satu atau lebih persendian, paling sering di jempol kaki.
Baca juga: Waspadai Asam Urat di Usia Muda, Cek Gejalanya Berikut
Lantas, bagaimana gejala, faktor risiko dan cara mengelola asam urat?
Gejala asam urat
Asam urat biasanya akan memengaruhi jempol kaki, namun bisa juga terjadi pada sendi manapun.
Sendi lain yang sering terkena termasuk pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan dan jari. Rasa sakitnya mungkin paling parah dalam empat hingga 12 jam pertama setelah dimulai.
2. Rasa tidak nyaman yang berkepanjanganSetelah rasa sakit yang paling parah mereda, beberapa ketidaknyamanan sendi dapat berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu.
Serangan selanjutnya cenderung bertahan lebih lama dan memengaruhi lebih banyak persendian.
3. Peradangan dan kemerahanPenderita asam urat, akan mengalami gejala peradangan dan kemerahan di bagian tubuh atau sendi yang terkena asam urat tersebut.
Biasanya persendian yang terkena akan menjadi bengkak, hangat dan merah.
4. Pergerakan menjadi terbatasSaat asam urat berkembang dan menyebar ke sendi-sendi lainnya, maka kemungkinan Anda tidak dapat menggerakkan persendian secara normal.
Pergerakan menjadi terbatas sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman.
Baca juga: Benarkah Makan Kangkung Memicu Asam Urat Kambuh?
Faktor risiko
Anda lebih mungkin dapat mengalami asam urat jika Anda memiliki kadar asam urat yang tinggi dalam tubuh Anda.
Faktor-faktor yang meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh Anda meliputi:
- Diet: Mengonsumsi makanan yang kaya daging merah dan kerang serta minum minuman yang dimaniskan dengan gula buah (fruktosa) dapat meningkatkan kadar asam urat dan risikonya. Selain itu, mengonsumsi alkohol, terutama bir, juga meningkatkan risiko asam urat.
- Berat: Kondisi berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko Anda mengalami asam urat. Saat Anda kelebihan berat badan, tubuh Anda memproduksi lebih banyak asam urat dan ginjal Anda lebih sulit menghilangkan asam urat.
- Kondisi medis: Penyakit dan kondisi tertentu meningkatkan risiko asam urat. Hal ini juga termasuk tekanan darah tinggi yang tidak diobati dan kondisi kronis seperti diabetes, obesitas, sindrom metabolik, dan penyakit jantung dan ginjal.
- Obat-obatan tertentu: Aspirin dosis rendah dan beberapa obat yang digunakan untuk mengontrol hipertensi, termasuk diuretik thiazide, inhibitor angiotensin-converting enzyme (ACE) dan beta blocker juga dapat meningkatkan kadar asam urat.
- Riwayat keluarga asam urat: Jika anggota keluarga Anda yang lain menderita asam urat, kemungkinan besar Anda akan terkena penyakit ini.
- Usia dan jenis kelamin: Asam urat lebih sering terjadi pada pria, terutama karena wanita cenderung memiliki kadar asam urat yang lebih rendah. Namun, setelah menopause, kadar asam urat wanita mendekati pria. Pria juga lebih mungkin terkena asam urat lebih awal – biasanya antara usia 30 dan 50 – sedangkan wanita umumnya mengalami tanda dan gejala setelah menopause.
- Operasi atau trauma: Mengalami operasi atau trauma juga terkadang dapat memicu serangan asam urat. Pada beberapa orang, menerima vaksinasi dapat memicu serangan asam urat.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Asam Urat agar Tak Kambuh
Komplikasi akibat asam urat
Beberapa orang mungkin tidak pernah mengalami tanda dan gejala asam urat lagi. Orang lain mungkin mengalami asam urat beberapa kali setiap tahun.
Obat-obatan dapat membantu mencegah serangan asam urat pada orang dengan mengalami kondisi asam urat berulang. Jika tidak diobati, asam urat dapat menyebabkan erosi dan kerusakan sendi.
Asam urat tingkat lanjutAsam urat yang tidak diobati dapat menyebabkan endapan kristal urat terbentuk di bawah kulit dalam nodul yang disebut tophi (TOE-fie).
Tophi dapat berkembang di beberapa area, seperti jari, tangan, kaki, siku, atau tendon Achilles di sepanjang punggung pergelangan kaki Anda.
Tophi biasanya tidak menyakitkan, tetapi bisa menjadi bengkak dan lunak selama serangan asam urat.
Batu ginjalKristal urat dapat terkumpul di saluran kemih penderita asam urat dan akhirnya menyebabkan penyakit batu ginjal.
Baca juga: 6 Sayuran Penurun Asam Urat, Rendah Purin dan Kaya Nutrisi
Makanan apa yang bisa menyebabkan asam urat?
- Makanan tinggi purin dianggap sebagai faktor risiko utama asam urat. Ini termasuk makanan seperti jeroan, bacon, daging sapi muda, dan jenis makanan laut tertentu.
- Alkohol sangat bermasalah karena dibuat dengan ragi pembuat bir, bahan dengan kandungan purin yang sangat tinggi. Tetapi segala bentuk alkohol pada umumnya dapat meningkatkan risiko serangan asam urat.
- Minuman tinggi fruktosa, termasuk soda dan minuman buah manis, dapat menyebabkan hiperurisemia karena gula pekat mengganggu ekskresi asam urat dari ginjal.
Baca juga: Gejala Asam Urat pada Anak dan Cara Mengatasinya
Bagaimana cara mengelola asam urat?
Dikutip dari CDC, asam urat dapat memengaruhi banyak aspek kehidupan sehari-hari, termasuk pekerjaan dan aktivitas lainnya.
Untuk itu, penting bagi Anda penderita asam urat untuk mengetahui bagaimana cara mengelola asam usat. Berikut di antaranya:
Makan makanan yang sehatHindari makanan yang dapat memicu asam urat, termasuk makanan tinggi purin (seperti diet kaya daging merah, jeroan, dan makanan laut), dan batasi asupan alkohol (terutama bir dan minuman keras).
Lakukan aktivitas fisik secara teratur
Para ahli merekomendasikan agar orang dewasa setidaknya melakukan 150 menit per minggu untuk aktivitas fisik sedang. Aktivitas sedang yang direkomendasikan termasuk berjalan kaki, berenang, atau bersepeda.
Bicaralah dengan dokterSalah satu cara pencegahan asam urat adalah dengan rutin berkonsultasi dengan dokter. Anda bisa mengikuti rencana perawatan yang direkomendasikan oleh dokter untuk mencegah asam urat kambuh.
Menurunkan berat badanBagi orang yang kelebihan berat badan atau obesitas, menurunkan berat badan dapat mengurangi tekanan pada persendian, terutama persendian yang menahan beban seperti pinggul dan lutut.
Menurunkan berat badan bisa mempertahankan berat badan yang sehat dan menghilangkan rasa sakit, meningkatkan fungsi, dan memperlambat perkembangan radang sendi.
Lindungi persendian AndaCedera sendi dapat menyebabkan atau memperburuk radang sendi. Pilihlah aktivitas yang ringan pada persendian seperti berjalan kaki, bersepeda, dan berenang.
Aktivitas berdampak rendah ini memiliki risiko cedera yang rendah dan tidak memberi terlalu banyak tekanan pada persendian.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.