Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Gejala Cacar Air yang Perlu Diwaspadai

Baca di App
Lihat Foto
Marina Demidiuk
Gejala cacar air yang perlu diwaspadai.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Cacar air adalah infeksi yang disebabkan oleh virus varicella-zoster yang membuat penderitanya mengalami ruam gatal dengan lepuh kecil berisi cairan.

Cacar air sangat menular, terutama kepada mereka yang belum pernah menderitanya. Namun saat ini, sudah tersedia vaksin yang bisa mencegah penyakit tersebut.

Vaksin cacar air adalah cara yang aman dan efektif untuk mencegah cacar air dan kemungkinan komplikasinya.

Baca juga: Apakah Orang yang Sudah Pernah Kena Cacar Air Bisa Terkena Cacar Monyet?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala cacar air

Dilansir dari Clevelandclinic, tanda atau gejala cacar air mudah dilihat dan sering kali terdapat perubahan pada kulit.

Gejala cacar air biasanya terjadi dengan tahapan sebagai berikut:

  1. Demam
  2. Merasa lelah
  3. Sakit kepala
  4. Sakit perut yang berlangsung selama satu atau dua hari
  5. Ruam kulit yang sangat gatal dan terlihat seperti banyak lepuh kecil
  6. Benjolan berisi cairan yang terlihat seperti air susu
  7. Keropeng setelah lepuh pecah
  8. Kulit yang terlihat berjerawat
  9. Bintik-bintik yang memudar

Baca juga: 11 Perbedaan Cacar Monyet dengan Cacar Air, Penyebab hingga Lama Gejala


Sejalan dengan itu, dilansir dari Mayoclinic, setelah ruam cacar air muncul, penderita akan melewati tiga fase:

  1. Timbul benjolan merah muda atau merah (papula)
  2. Lepuh kecil berisi cairan (vesikel), yang terbentuk sekitar satu hari kemudian pecah dan bocor
  3. Kerak dan keropeng, yang menutupi lepuh yang pecah. Ini membutuhkan beberapa hari lagi untuk sembuh

Benjolan baru dapat terus muncul selama beberapa hari, jadi penderita bisa mengalami ketiga tahap tersebut pada saat yang bersamaan.

Penderita cacar air dapat menyebarkan virus ke orang lain sejak 48 jam sebelum ruam muncul. Setelah itu, virus tetap bisa menular sampai semua lepuh yang pecah telah mengeras.

Baca juga: Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Saat Kena Cacar Air?

Penyebab cacar air

Infeksi cacar air disebabkan oleh virus varicella-zoster yang dapat menyebar melalui kontak langsung dengan ruam.

Virus ini juga dapat menyebar ketika penderita cacar air batuk atau bersin dan kemudian orang lain menghirup tetesan udaranya.

Risiko untuk terinfeksi virus varicella-zoster lebih tinggi pada orang belum pernah menderita cacar air sebelumnya, atau jika dia belum pernah mendapatkan vaksin cacar air.

Selain itu, sebagian besar orang yang pernah menderita cacar air atau telah divaksinasi, kebal terhadap cacar air.

Meski demikian, dalam beberapa kasus yang cukup jarang, orang bisa terkena cacar air lebih dari satu kali.

Jika seseorang yang telah divaksinasi dan masih terkena cacar air, gejalanya seringkali lebih ringan. Mereka mengalami lepuh lebih sedikit dan demam ringan atau bahkan tanpa demam.

Baca juga: Bagaimana Cara agar Cacar Air Tak Meninggalkan Bekas Parah?

Siapa yang berisiko terkena cacar air?

Semua orang punya risiko terkena cacar air. Namun, yang memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit tersebut adalah:

Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk memberikan vaksin kepada anaknya. Sejak vaksin cacar air tersedia, penelitian secara konsisten menemukan bahwa vaksin itu aman dan efektif.

Baca juga: Gejala Cacar Monyet dari Hari ke Hari yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Cacar Air, Gejala dan Pengobatannya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi