Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Tanda Tubuh Kelebihan Gula, Terus Lapar hingga Muncul Jerawat dan Kerutan

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Myriam Zilles
Salah satu penyebab sugar craving adalah kecanduan gula.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Mengenal tanda tubuh kelebihan gula merupakan hal penting untuk mencegah penyakit berbahaya seperti diabetes.

Batasan konsumsi gula telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji.

Merujuk Permenkes, Kemenkes merekomendasikan konsumsi gula harian setiap orang adalah 10 persen dari total energi yang mencapai 200 kkal.

Angka tersebut, setara dengan 50 gram gula atau empat sendok makan per hari untuk setiap orang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika melebihi batas konsumsi harian, atau terus-menerus konsumsi gula dalam jumlah berlebihan, akan meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi atau hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung.

Apabila terlanjur makan terlalu banyak gula, cobalah untuk memperhatikan tanda-tanda di tubuh untuk mendeteksi apakah tubuh kelebihan gula.

Lalu, apa saja tanda-tanda tubuh kelebihan gula?

Baca juga: 4 Jenis Buah yang Sebaiknya Tidak Dimakan Penderita Diabetes, Apa Saja?


Tanda tubuh kelebihan gula

Berikut merupakan tanda tubuh kelebihan gula yang kerap tak disadari:

1. Terus merasa lapar

Dikutip dari laman Everyday Health, kebanyakan gula akan meningkatkan rasa lapar. Kondisi ini lantaran kurangnya konsumsi makanan dengan kandungan protein, serat, dan lemak sehat.

Tubuh pun membakar gula lebih cepat, sehingga akan memicu perilaku terus-menerus mengonsumsi makanan ringan atau camilan karena cepat merasa lapar.

Selain meningkatkan rasa lapar, tubuh kelebihan gula juga cenderung lebih berat atau besar. Penambahan berat badan ini salah satunya dikarenakan tubuh yang terus merasa lapar.

2. Kelelahan dan rendah energi

Gula adalah bahan pangan yang mudah diserap dan dicerna tubuh. Terlepas dari seberapa banyak makanan bergula yang masuk, 30 menit kemudian tubuh akan kembali merasa lapar.

Dalam rentang waktu yang sama, tubuh biasanya juga akan merasa lelah dan tidak berenergi. Untuk mengembalikan energi, maka tubuh pun akan "diperintah" untuk kembali makan.

Bukan hanya itu, terlalu banyak makan gula turut membawa perubahan besar pada gula darah dan insulin.

Kondisi itu menyebabkan tingkat energi anjlok dan memengaruhi tingkat energi secara keseluruhan, sehingga kelelahan dan rasa lemas tak lagi bisa dihindari.

Baca juga: 5 Sayuran yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Penderita Diabetes

3. Ingin makanan manis

Jika sangat mendambakan makanan manis, bisa jadi salah satu tanda tubuh kelebihan gula. Hal ini lantaran efek gula membuat otak merasa nyaman.

Gula menargetkan pusat kesenangan otak dan memicu peningkatan hormon bahagia, dopamin.

Sederhananya, makan gula akan meningkatkan dopamin, dan peningkatan dopamin sendiri bisa meningkatkan keinginan akan gula.

Di sisi lain, terlalu banyak makan gula juga membuat lidah menganggap makanan manis alami sebagai makanan kurang manis.

Misalnya, stroberi yang sebenarnya sudah manis, tetapi karena terlalu sering mengonsumsi makanan lebih manis, maka dianggap sebagai kurang manis.

Akibatnya, saat memakan buah ini, akan cenderung menambahkan pemanis seperti gula atau sejenisnya.

Baca juga: 4 Buah Penurun Asam Urat, Bantu Redakan Nyeri dan Cegah Kambuh Kembali

4. Muncul jerawat dan kerutan

Dilansir dari laman Eat This, terdapat hubungan jerawat dan kerutan dini dengan pola makan kelebihan gula.

Gula meningkatkan produksi hormon androgen yang terkait dengan peradangan jerawat hormonal. Biasanya, jerawat ini muncul di sekitar garis rahang dan mulut.

Sementara itu, kelebihan gula akan bereaksi dengan protein dalam aliran darah dan membentuk produk berupa Advanced Glycation Ends (AGEs).

Produk akhir ini akan merusak protein struktural dalam kolagen dan elastin kulit yang membuat kulit Anda kenyal.

Itulah mengapa, konsumsi gula kebanyakan akan memicu munculnya kerutan lebih awal.

5. Nyeri sendi

Beberapa penelitian mengaitkan konsumsi minuman manis secara teratur dengan rheumatoid arthritis pada wanita. Hal ini kemungkinan karena adanya peradangan.

Penelitian lain menemukan, orang yang minum lima atau lebih minuman manis termasuk jus buah dalam seminggu, berpotensi menderita radang sendi.

Masih menurut laman Eat This, penelitian tersebut membuktikan bahwa gula secara langsung dapat menyebabkan nyeri atau radang sendi.

Baca juga: 4 Buah yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Lambung, Apa Saja?

6. Masalah Tidur

Masalah tidur seperti kesulitan tidur atau mudah tertidur bisa menjadi salah satu tanda tubuh kelebihan gula.

Menurut sebuah penelitian terhadap 300 mahasiswa dalam American Journal of Lifestyle Medicine (2019), kualitas tidur yang buruk secara signifikan berkaitan dengan konsumsi gula tambahan yang lebih tinggi.

Siklus tidur dan kualitas tidur diatur oleh cahaya dan suhu ruangan, serta kontrol glikemik. Oleh karena itu, seseorang yang mengonsumsi gula tambahan berlebih bisa mengacaukan siklus dan kualitas tidurnya.

7. Masalah pencernaan

Seseorang yang mengalami sakit perut, kram, atau diare, bisa jadi akibat konsumsi gula berlebihan.

Sebab, terlalu banyak gula bisa mengiritasi usus dan meningkatkan risiko terkena gangguan pencernaan.

Mengganti buah-buahan dan sayuran dengan makanan tinggi gula juga akan menyebabkan tubuh terkena konstipasi.

Hal ini lantaran kurangnya asupan serat yang membantu melancarkan buang air besar.

Baca juga: 4 Buah yang Bagus untuk Jantung, Bantu Cegah Penyakit Kardiovaskular

8. Otak berkabut atau nge-blank

Selanjutnya, tanda tubuh kelebihan gula adalah otak serasa berkabut atau nge-blank. Kondisi ini tak lain lantaran otak menggunakan karbohidrat termasuk gula sebagai bahan bakar utama.

Jadi, saat gula darah turun dan energi turun setelah mengonsumsi makanan tinggi gula, bisa mengakibatkan kabut otak yang meliputi turunnya kewaspadaan dan fokus.

9. Gigi sering berlubang

Tanda tubuh kelebihan gula berikutnya adalah gigi yang kerap berlubang. Masalah ini terjadi karena gula akan menempati ruang di antara celah gigi dan memberi makan bakteri plak gigi.

Selanjutnya, kombinasi bakteri dan gula akan menghasilkan asam yang mengikis enamel gigi, sehingga menyebabkan gigi berlubang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi