Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Gejala Herpes yang Perlu Diwaspadai

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/somethingway
ilustrasi gejala herpes.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Herpes adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi herpes simplex virus (HSV).

Penyakit ini menyebabkan luka di sekitar mulut atau alat kelamin, yang juga disertai dengan gejala lainnya.

Dikutip dari laman WHO, infeksi herpes simplex virus atau yang dikenal sebagai herpes, umum terjadi secara global.

Sekitar 67 persen orang di bawah usia 50 tahun mengalami infeksi HSV-1, dan 13 persen di bawah usia 50 tahun mengalami infeksi HSV-2.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral, Unggahan Balita Terkena Herpes Setelah Dicium Orang Dewasa

Jenis-jenis herpes

Penyakit herpes sendiri terbagi menjadi dua jenis yakni HSV-1 dan HSV-2.

Herpes simplex virus tipe 1 (HSV-1) menyebabkan herpes mulut, yang biasanya menyerang mulut dan kulit di sekitarnya tetapi juga dapat menyerang daerah genital.

Sebagian besar infeksi HSV-1 didapat selama masa kanak-kanak.

Jenis kedua adalah herpes simplex virus tipe 2 (HSV-2) yang menyebabkan herpes genital dan biasanya ditularkan secara seksual.

HSV-2 menginfeksi wanita hampir dua kali lebih sering daripada pria karena transmisi seksual lebih efisien dari pria ke wanita.

Baca juga: Ilmuwan Temukan 13 Virus Zombie yang Telah Beku 48.500 Tahun


Herpes menginfeksi seumur hidup dan gejala dapat kambuh selama bertahun-tahun. Namun, meski tidak dapat disembuhkan, sudah ada beberapa obat untuk mengurangi keparahan dan frekuensi gejala.

Selain itu, pengobatan juga dapat membantu mengelola gejala dan mengurangi kemungkinan wabah berulang dan penularan ke pasangan.

Seiring berjalannya waktu, kebanyakan orang dengan salah satu jenis herpes menyesuaikan diri untuk hidup dengan infeksi tersebut.

Baca juga: Kembali Bertambah, 3 Anak di Aceh Dinyatakan Positif Virus Polio

Gejala herpes

Dilansir dari laman Medical News Today, orang yang mengalami gejala herpes pertama-tama mungkin mengalami kesemutan, gatal, atau rasa seperti terbakar.

Kemudian muncul luka atau lepuh yang terbentuk di sekitar mulut atau alat kelamin. Gejala cenderung berkembang 2-20 hari setelah terpapar virus.

Gejala awal ketika seseorang pertama kali mengembangkan infeksi, di samping luka atau lecet, adalah sebagai berikut:

  1. Nyeri dan gatal
  2. Pembengkakan kelenjar getah bening
  3. Demam
  4. Kelelahan dan perasaan umum tidak sehat

Dalam kebanyakan kasus, luka sembuh tanpa bekas luka jangka panjang.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Virus SARS Pertama Kali Terdeteksi di China

1. Gejala herpes mulut

Herpes mulut menyebabkan lepuh yang berkembang di dalam atau di sekitar bibir dan mulut. Luka biasanya berlangsung 2 hingga 3 minggu sebelum sembuh.

Terkadang lepuh tersebut terbentuk di tempat lain seperti di wajah atau lidah, dan lebih jarang di area kulit lainnya.

2. Gejala herpes genital

Luka ini cenderung berkembang di penis, di sekitar atau di dalam vagina, di bokong, atau di anus. Namun, ada potensi terbentuk di area kulit lainnya.

Luka bisa bertahan 2 hingga 6 minggu sebelum sembuh. Herpes genital juga dapat menyebabkan nyeri saat buang air kecil, dan perubahan keputihan.

Baca juga: Lapisan Es di Dataran Tinggi Tibet Mencair, Ancaman Virus Purba Hantui Manusia

Penyebab herpes

Ketika herpes muncul pada kulit, ia dapat dengan mudah menular ke orang lain melalui kontak dengan kulit mulut dan alat kelamin yang lembab.

Virus juga dapat menyebar melalui kontak dengan area kulit dan mata lainnya. Namun herpes tidak akan menular melalui benda atau permukaan yang disentuh.

Infeksi herpes dapat terjadi dengan beberapa cara berikut:

  • Melakukan hubungan seks vaginal atau anal tanpa menggunakan pelindung, seperti kondom
  • Berbagi mainan seks
  • Melakukan kontak oral atau genital lainnya dengan orang yang menderita herpes

Virus ini sangat menular antara saat gejala pertama kali muncul dan sebelum sembuh. Jika seseorang dengan herpes genital mengalami luka saat melahirkan, virus dapat menular ke bayi.

Baca juga: Muncul Virus Langya di China, Virus Apa Itu? Ini Gejala dan Penularannya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi