KOMPAS.com - Sebuah pertanyaan soal alasan ibu hamil dan gadis tak boleh makan pisang dempet ramai di media sosial.
Diajukan oleh warganet Twitter ini pada Jumat (10/2/2023) pagi, pengunggah menyertakan foto dua pisang yang tampak menyatu atau dempet.
"Kenapa ya pisang yang nyatu kek gini ga boleh dimakan ibu hamil dan anak gadis," tulis pengunggah.
Unggahan ini menarik perhatian warganet, dan telah dilihat lebih dari 60.000 kali dan disukai oleh lebih dari 498 pengguna pada Jumat sore.
Menanggapi pengunggah, pengguna Twitter pun memberikan alasan yang mereka ketahui.
"Mitosnya sih kalau ngandung nanti anaknya lahir kembar siam atau kembar dempet gituu," komentar salah satu warganet.
"Nanti anaknya kembar dempet. Pernah mau kumakan langsung direbut bapakku," kata warganet lain.
"Kata ibuk sih nanti kalo misal punya anak kembar, anaknya kembar dempet," tulis pengguna lain.
Baca juga: Viral, Twit soal Ibu Hamil Kelelahan Naik Turun Tangga di Stasiun Cakung, Ini Kata KAI
Lantas, benarkah makan pisang dempet dapat menyebabkan kelahiran bayi kembar siam?
Baca juga: Tikus Jantan Takut pada Pisang, Kok Bisa?
Pisang baik untuk ibu hamil
Saat dikonfirmasi, pakar nutrisi, dr Tan Shot Yen membantah pernyataan bahwa ibu hamil dan gadis yang mengonsumsi pisang dempet berpotensi melahirkan bayi kembar siam.
"Tidaklah, ngawur itu," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (10/2/2023).
Sebaliknya, Tan menjelaskan bahwa konsumsi pisang sangat baik bagi ibu hamil. Manfaat pisang itu berkat kandungan kalium atau potasiumnya.
Baca juga: 10 Negara Penghasil Pisang Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor 3
Dia melanjutkan, kalium adalah salah satu mineral penting untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.
Mineral ini juga berperan penting dalam kontraksi otot-otot tubuh, transmisi impuls saraf, dan pelepasan energi dari nutrisi penting seperti lemak, protein, dan karbohidrat.
"Konsumsi makanan kaya kalium secara teratur juga dapat mencegah kram kaki yang sering terjadi selama kehamilan," terang Tan.
Baca juga: Mungkinkah Usia Kehamilan Lebih Tua dari Usia Pernikahan? Ini Kata Dokter
Kembar siam murni kegagalan pembelahan
Terpisah, Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) dari RSIA Anugerah, dr Indra Adi Susanto menerangkan, tidak ada hubungan antara kembar siam dengan mengonsumsi pisang dempet saat gadis maupun hamil.
"Tidak ada, hanya murni kegagalan pembelahan," ungkap Indra, saat dihubungi Kompas.com, Jumat.
Secara umum, kata dia, kembar dibagi menjadi dua, yaitu kembar monozigot atau kembar identik, serta dizigot atau kembar fraternal.
Kembar monozigot adalah kembar yang berasal dari satu sel telur dan terjadi ketika sel telur tunggal dibuahi oleh sperma, kemudian membentuk satu zigot atau monozigot.
Baca juga: Ardi dan Ardan Berhasil Dipisahkan, Kok Kembar Siam Bisa Terjadi?
Di dalam perkembangannya, lanjut Indra, zigot tersebut akan membelah menjadi dua embrio yang berbeda.
"Kedua embrio tersebut berkembang menjadi janin yag saling berbagi pada rahim yang sama," paparnya.
Sementara itu, kembar dizigot terjadi apabila ada lebih dari satu sel telur yang melekat pada dinding rahim, dan terbuahi oleh sel sperma pada saat bersamaan.
Baca juga: Anemia Saat Hamil Bisa Berakibat Buruk pada Bayi, Ini Cara Mencegahnya
Terjadinya kembar siam
Indra menerangkan, proses kembar identik terjadi karena adanya keterlambatan proses pembelahan, biasanya kurang lebih antara 12–13 hari.
"Apabila terjadi proses keterlambatan dan pembelahan tersebut menjadi terhenti, ini yang bisa menyebabkan kembar siam," tutur dia.
Meski dua bayi berkembang dari satu embrio tersebut, mereka tetap terhubung secara fisik. Biasanya, menurut Indra, dempet terjadi di dada, perut, atau panggul.
"Kembar siam juga dapat berbagi satu atau lebih organ tubuh internal," lanjutnya.
Baca juga: Cara Mengatasi Pilek pada Bayi
Meski banyak kembar siam tidak hidup ketika lahir atau meninggal segera setelah lahir, Indra mengatakan bahwa kemajuan dalam pembedahan dan teknologi telah meningkatkan tingkat kelangsungan hidup.
Beberapa kembar siam yang masih hidup, kata dia, dapat dipisahkan melalui pembedahan.
"Keberhasilan operasi tergantung pada di mana si kembar tergabung secara fisik dan berapa banyak serta organ mana saja yang tersambungkan," ungkapnya.
Baca juga: Muncul Tanda Lahir di Wajah Bayi, Apakah Bisa Dihilangkan?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.