Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Pegawai KLHK Riau 'Ngamuk' Saat Gajah Disebut Ganggu Permukiman Warga, Ternyata Ini Faktanya

Baca di App
Lihat Foto
Dariusz Jemielniak via WIKIMEDIA COMMONS
Gajah Afrika adalah hewan darat terbesar di dunia. Sedangkan peringkat kedua dan ketiga, ditempati badak putih Afrika dan kuda nil. Bobot tubuh gajah Afrika bisa mencapai 5.400 Kg.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Gajah adalah mamalia darat terbesar di era modern dengan segudang fakta unik, salah satunya tidak pernah lupa.

Terkenal akan kepintarannya, baru-baru ini fakta lain dari gajah ramai menjadi perbincangan di lini masa media sosial.

Bermula dari viralnya video Tenaga Ahli Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Provinsi Riau, Afni Zulkifli, yang dengan tegas membela hewan berbelalai ini di depan warga.

Melalui unggahan video di akun TikTok @afni.z, Jumat (10/2/2023), Afni menjelaskan, kehadiran kawanan gajah di area pemukiman bukanlah kesalahan mamalia itu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rute yang sering dilewati gajah

Menurut Afni, bukan gajah yang mengganggu warga, namun sebaliknya, wargalah yang telah mengambil lingkungan gajah. Ungkapan Afni ini menyusul keluhan warga karena rumah dan pekarangannya dirusak gajah.

Menurut Afni, gajah hanya akan melewati jalan atau rute sesuai jalurnya. Oleh karena itu, apabila puluhan tahun kemudian jalur berubah menjadi permukiman, hewan ini tidak akan mengerti dan tetap akan menerobosnya.

"Gajah itu semua yang dia lewati itu adalah jalur dia, Pak. Dan dia itu puluhan tahun melewati jalur itu, Pak," ujar Afni.

"Gajah itu tidak pernah Pak, dia pertama lewat begini, lalu begini, zig-zag nggak Pak," lanjut dia.

Baca juga: Hari Gajah Sedunia 12 Agustus, Ini Fakta Unik Mamalia Darat Terbesar di Dunia


Selalu melintasi jalur yang sama

Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM), Slamet Raharjo, membenarkan bahwa gajah selalu melintasi jalur yang sama.

Dia menjelaskan, gajah adalah hewan unik yang hidup dengan pemimpin seekor betina tertua.

"Semua anggota kelompok patuh pada pemimpin kelompok termasuk para pejantan," papar Slamet, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/2/2023).

Slamet melanjutkan, kelompok gajah membutuhkan pakan dalam jumlah banyak. Sebab satu ekor gajah dewasa bisa membutuhkan pakan sekitar 200-400 kilogram per hari.

Untuk memenuhi kebutuhan pakan yang luar biasa, kawanan gajah pun akan bergerak setiap hari.

"Pergerakan ini kemudian membentuk pola jelajah. Semakin besar kelompok, semakin jauh atau luas daya jelajahnya," ungkap Slamet.

Pola ini, menurut Slamet, mengikuti musim, sehingga akan membentuk jalur yang secara rutin dilalui gajah setiap periode waktu tertentu.

Jalur jelajah kawanan gajah bisa mencapai ratusan kilometer. Bahkan pada kelompok besar, satu titik bisa dilintasi 2-4 tahun sekali.

Waktu jelajah itu berpotensi menjadi lebih lama apabila saat berada di area atau wilayah dengan sumber pakan melimpah, mereka akan menetap hingga berminggu-minggu.

Saat pangan mulai menipis, Slamet mengatakan bahwa barulah kawanan gajah akan kembali berjalan di jalur jelajah untuk mencari sumber lain.

"Itulah mengapa ada kebun atau pemukiman yang sampai 3 tahun aman, di tahun ke-4 atau ke-5 tiba-tiba 'diserang' gajah," ucap Slamet.

Baca juga: Benarkah Gajah Tidak Pernah Lupa?

 

Punya daya ingat kuat

Slamet menerangkan, perambahan dan alih fungsi hutan secara masif hingga hutan primer menjadi lahan sawit, karet, atau rumah penduduk, tak lantas dimengerti gajah.

Oleh karena itu, apabila suatu saat gajah melintas pada jalur lintasan yang sudah berubah fungsi, mereka akan melabrak apa saja yang menghalangi dan memakan tanaman pertanian.

"Pada kasus seperti ini, manusialah yang harus mengalah atau pindah, karena kalau gajah dihalau dan manusia tidak mengalah, maka pada suatu saat kelompok gajah tersebut akan melewati jalur yang sama, dan konflik dengan manusia berulang," ujar Slamet.

Menurut dia, gajah adalah hewan dengan memori atau daya ingat kuat.

Untuk itu, apabila pada konflik pertama gajah merasa tersakiti, maka konflik berikutnya mereka akan bersikap lebih agresif terhadap manusia.

Baca juga: Kawanan Gajah Lari dari Cagar Alam, seperti Ini Jejak yang Ditinggalkan Sepanjang 500 Kilometer

Bisa mendengar dengan kaki

Di sisi lain, seperti dikutip Kompas.com (11/10/2020), gajah juga dianugerahi dengan pendengaran yang sangat baik.

Gajah Afrika bahkan dapat mendeteksi suara gemuruh di tanah dengan sel sensorik di kaki.

Seekor gajah akan 'mendengar' getaran yang merambat ke kaki depannya, lalu ke tulang kaki dan bahunya, dan sampai ke telinga tengahnya.

Mereka dapat mengetahui dari mana suara itu berasal hanya dengan membandingkan waktu sinyalnya.

Namun demikian, beberapa orang masih keliru dengan cara gajah minum melalui belalai. Padahal faktanya, mamalia ini tidak sampai menelan air menggunakan belalai.

Mereka hanya menyedot sebagian air ke atas batang belalai, kemudian menuangkannya ke mulut.

Sama seperti pakan, jumlah air yang mereka minum pun sangat banyak. Rata-rata seekor gajah bisa menghabiskan antara 140-230 liter air sehari.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi