Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Bangga dan Bahagia Jadi Warga Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi Indonesia, provinsi di Indonesia
Editor: Sandro Gatra

BERBAGAI pihak positif menyambut keputusan majelis hakim untuk menghukum Roy Suryo atas unggahan foto patung Buddha di Candi Borobudur dengan wajah diedit mirip wajah Presiden Jokowi.

Alasan mendukung vonis hakim adalah bahwa suara minoritas perlu didengar dan diperhatikan.

Selama menyampaikan pendapat masih belum dilarang di Tanah Air Udara tercinta, dengan penuh kerendahan hati saya mohon izin untuk memberanikan diri menyampaikan pendapat.

Sebagai warga yang kebetulan tergolong minoritas, saya berpendapat bahwa setelah tiba Orde Reformasi maka di Indonesia sebenarnya sudah tidak ada lagi diskriminasi ras seperti yang saya alami di masa Orde Baru.

Bukti untuk membenarkan alasan saya tersedia cukup berlimpah. Alasan utama adalah Gus Dur telah resmi menobatkan Imlek yang pada masa Orba dilarang dirayakan sebagai Hari Raya Nasional.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta lain membuktikan bahwa Mari Elka Pangestu diangkat menjadi Menteri Perdagangan, Amir Syamsuddin Menteri Hukum dan HAM, Ignasius Jonan Menteri Perhubungan, Kwik Kian Gie yang beragama Buddha menjabat Menteri Koordinator Ekonomi.

Menko Investasi dan Maritim Luhut Binsar Panjaitan dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo adalah umat Nasrani.

Mayoritas warga Indonesia yang masuk daftar 100 orang terkaya di Indonesia adalah warga keturunan serta non-Muslim.

Para Menteri Agama masa Orde Reformasi senantiasa siap siaga menangani serta membereskan kemelut konflik antar umat beragama di berbagai daerah sehingga Indonesia dianggap oleh seluruh dunia termasuk PBB sebagai suri teladan kerukunan antara umat beragama bagi seluruh dunia terutama Afghanistan dan Palestina.

Memang akibat manusia mustahil sempurna maka jika dicari apalagi dicari-cari pasti ditemukan ketidak-sempurnaan pada perjuangan bangsa, negara dan rakyat Indonesia dalam upaya membasmi angkara murka diskriminasi SARA secara sempurna dari persada Nusantara masa kini.

Namun secara keseluruhan terbukti secara tak terbantahkan bahwa segenap kemilau keindahan Bhinneka Tunggal Ika yang menghias negeri gemah ripah loh jinawi tata tenteram kerta rahardja ini merupakan maha karya keberhasilan secara berkelanjutan yang diperjuangkan oleh para presiden Republik Indonesia seperti Gus Dur, Megawati Soekarno, Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widowo.

Sebenarnya di masa kini, suara minoritas sudah cukup didengar dan diperhatikan di bumi Indonesia tercinta ini.

Maka saya pribadi merasa perlu menegaskan bahwa saya merasa bangga dan bahagia menjadi warga Indonesia selaras lirik lagu Indonesia Pusaka maha karya Ismail Marzuki:

Di sana tempat lahir beta
dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Tempat akhir menutup mata

MERDEKA!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi