KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) telah menembak jatuh balon mata-mata China yang terbang di atas langit wilayahnya beberapa waktu lalu.
Diketahui, balon mata-mata yang terbang di ketinggian antara 18.000-19.800 meter itu dihancurkan oleh jet Lockheed Martim F-22 Raptor dengan tembakan rudal di lepas pantai Carolina Selatan.
Rekaman dari radio pilot saat mereka menembak jatuh balon menunjukkan bahwa mereka melihat adanya logam pecah saat jatuh.
Baca juga: Ramai Balon Mata-mata Mengintai AS, Ini Sejarah Penggunaannya
Pemerintah AS saat ini masih mendalami puing-puing balon dan mempelajari lebih lanjut apa yang diincir melalui alat pengintai tersebut.
Namun, isi balon mata-mata itu sebagian telah diungkap ke publik.
Dikutip dari Times, balon mata-mata china itu berisikan antena yang dirancang untuk mencegat komunikasi sensitif.
Baca juga: Melihat Kecanggihan Pesawat Mata-mata AS P-8 Poseidon yang Ditolak Masuk Indonesia
Klaim China soal balon mata-mata
Antena itu bahkan dapat menunjukkan dengan tepat lokasi perangkat komunikasi dan mendengarkannya.
Padahal, balon putih besar itu melayang di beberapa situs militer di sepanjang jalurnya.
"Itu memiliki banyak antena untuk memasukkan susunan yang kemungkinan mampu mengumpulkan dan melakukan geolokasi komunikasi," kata seorang pejabat dari Departemen Luar Negeri.
Menurutnya, balon mata-mata juga dilengkapi dengan panel surya cukup besar untuk menghasilkan data yang diperlukan dalam pengumpulan intelijen aktif.
Meskipun pemerintah China sebelumnya mengeklaim benda itu hanya balon cuaca, pejabat AS menyebut peralatan balon itu jelas untuk pengawasan dan pengumpulan data intelijen.
Baca juga: China Tolak Panggilan Telepon AS Pasca-penembakan Balon Mata-mata
Apa yang dikumpulkan oleh balon itu?
Para pejabat belum mengetahui secara pasti informasi apa yang dicari oleh balon mata-mata itu saat melintasi AS.
Dikutip dari New York Times, balon mata-mata China pertama yang diamati di dekat latihan atau pangkalan militer AS tidak diidentifikasi sebagai alat pengawasan.
Sebaliknya, mereka diklasifikasikan sebagai fenomena udara tak dikenal atau UFO.
Selama 18 bulan terakhir, AS mulai belajar lebih banyak tentang program balon mata-mata China.
Saat pejabat meninjau beberapa kasus fenomena udara tak dikenal sebelumnya, mereka memutuskan bahwa itu adalah balon mata-mata.
Baca juga: UFO Diduga Muncul di Jepang, Ini Sejarah Kemunculannya
Tinjauan data lama menunjukkan bahwa setidaknya tiga balon mata-mata memasuki wilayah udara AS selama pemerintahan Trump.
Setidaknya ada satu kunjungan tambahan selama pemerintahan Biden.
Menurut pejabat AS, China telah mengembangkan program balon mata-mata sebagai pelengkap armada satelit pengintaiannya dengan mengumpulkan informasi di seluruh dunia.
Karena kemampuan balon mata-mata belum sepenuhnya dipahami, tidak pasti apakah mereka mengumpulkan informasi yang berbeda dari satelit China.
Namun, balon tersebut dapat bertahan lebih lama di suatu tempat daripada satelit.
Beberapa pejabat mengatakan program balon mata-mata telah difokuskan di kawasan Pasifik, mengumpulkan informasi tentang pangkalan Amerika dan operasi militer sekutu.
Baca juga: Video Viral 14 UFO Kerumuni Kapal Perang AS, Ini Sejarah Kemunculannya