Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Mengapa Asam Urat Sebabkan Gejala Demam dan Menggigil

Baca di App
Lihat Foto
jcomp/ Freepik
Ilustrasi orang mengalami demam.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Penyakit asam urat terjadi karena penumpukan kristal asam urat yang berisiko menimbulkan ketidaknyamanan saat beraktivitas.

Asam urat dapat menyebabkan nyeri pada jari tangan, lutut, pergelangan kaki, termasuk jempol kaki menurut penjelasan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Di sisi lain, kondisi tersebut dapat dibarengi dengan pembengkakan dan sensasi panas pada area persendian.

Asam urat juga dapat menyebabkan gejala lain, seperti demam dan menggigil yang belum disadari sebagian orang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Waspadai Asam Urat di Usia Muda, Cek Gejalanya Berikut

Berikut penjelasan mengapa asam urat dapat menyebabkan demam dan menggigil ketika kambuh.

Baca juga: 5 Ciri-ciri Asam Urat di Lutut dan Penyebabnya

Alasan asam urat sebabkan demam dan menggigial

Asam urat dapat menimbulkan tophi atau endapan kristal besar di bawah kulit yang menyebabkan kerusakan dan kelainan bentuk sendi.

Asam urat dapat menyerang satu sendi pada satu waktu, terutama jempol kaki, namun dapat memengaruhi beberapa sendi sekaligus.

Kondisi ini biasanya menyerang pria yang usianya sudah lanjut, wanita menopause, dan faktor genetik tertentu.

Baca juga: 10 Pantangan bagi Penderita Asam Urat

Bila dikaitkan dengan demam dan menggigil, dua kondisi ini dapat menjadi gejala awal asam urat kambuh.

Dilansir dari Healthline, kristal asam urat yang menumpuk akan memicu sel kekebalan untuk melepaskan sitokin.

Sitokin adalah protein yang merekrut kekebalan supaya tubuh terlindungi.

Sitokin yang dilepaskan oleh tubuh dapat menyebabkan siklus peradangan sendi yang terjadi secara berkelanjutan.

Baca juga: 4 Buah Penurun Asam Urat, Bantu Redakan Nyeri dan Cegah Kambuh Kembali

Orang yang mengalaminya bakal merasakan nyeri dan demam yang akut.

Pada saat itulah, tubuh yang sedang demam menjadi menggigil karena tubuh berupaya untuk menaikkan suhu.

Tujuannya untuk melawan infeksi dan membuat orang menjadi gemetar karena menggigil supaya mendapatkan tambahan panas.

Baca juga: Benarkah Air Rebusan Daun Salam Bisa Menurunkan Asam Urat?

Sementara itu, respons peradangan dan deman ternyata lebih intensi dialami oleh prang yang usianya sudah 50 tahun ke atas.

Hal ini terungkap dalam penelitian Journal of Advanced Research yang dipublikasikan pada September 2017.

Adapun, gejala asam urat lainnya adalah sensasi hangat, kemerahan di sekitar sendi, sakit kepala, sendi kaku, termasuk malaise.

Baca juga: 3 Jenis Buah yang Sebaiknya Tidak Dimakan Penderita Asam Urat

Penyebab asam urat kambuh

Ada beberapa faktor yang menyebabkan asam urat kambuh sewaktu-waktu. Namun, hal ini bergantung pada gaya hidup dan jenis kelamin.

Penelitian yang dipublikasikan ke Journal of Advanced Research mendapati bahwa prevalensi pria mengalami asma urat sebesar 3-6 persen.

Sementara wanita mempunyai prevalensi terkena asam urat sebesar 1-2 persen.

Baca juga: 10 Makanan yang Memicu Asam Urat yang Wajib Dihindari

Berikut beberapa faktor yang menyebabkan asam urat menjadi kambuh:

  • Genetik atau keturunan
  • Minuman tinggi gula atau bersoda
  • kelebihan berat badan
  • Usia
  • Konsumsi makanan tinggi purin
  • Obat-obatan tertentu, seperti obat diuretik, beberapa antibiotik yang diresepkan untuk tuberkulosis, termasuk siklosporin
  • Konsumsi alkohol.

Penanganan asam urat

Orang yang merasakan demam dan menggigil namun dibarengi dengan rasa nyeri pada persendian sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Dengan begitu, mereka mendapat penanganan dan resep yang tepat supaya asam urat tidak berkembang lebih menyakitkan,

Barengi pula dengan gaya hidup sehat, speerti menjaga pola makan dan menjaga berat badan.

Baca juga: 7 Jenis Makanan yang Cepat Menaikkan Berat Badan Anak dengan Aman dan Sehat

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 12 Makanan Pantangan Asam Urat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi