Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Ular Paling Mematikan di Dunia

Baca di App
Lihat Foto
taviphoto
ilustrasi ular paling mematikan di dunia.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Ular menjadi salah satu hewan yang paling mematikan di dunia.

Berdasarkan data organisasi kesehatan dunia WHO, sekitar 81.000 hingga 138.000 orang meninggal setiap tahun karena gigitan ular.

Ular berbisa memiliki racun yang dapat disuntikkan melalui taring untuk melumpuhkan mangsanya.

Diketahui, ada lebih dari 600 spesies ular berbisa. Dari angka tersebut, ada sekitar 200 spesies yang berpotensi membahayakan manusia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut daftar 10 ular yang paling mematikan di dunia:

Baca juga: Daftar 11 RS di DKI Jakarta yang Menyediakan Serum Anti-bisa Ular


1. Inland Taipan (Oxyuranus microlepidotus)

Dilansir dari Britannica, Inland Taipan merupakan ular paling ganas yang menghasilkan ramuan racun paling mematikan.

Racunnya, terdiri dari taipoxin yakni campuran kompleks dari neurotoxins, procoagulants, dan mycotoxins.

Racun-racun tersebut mampu melumpuhkan otot, menghambat pernapasan, hingga menyebabkan pendarahan pada pembuluh darah dan jaringan.

Baca juga: 7 Tanaman yang Ampuh Mengusir Ular dari Pekarangan Rumah

2. Coastal Taipan (Oxyuranus scutellatus)

Coastal Taipan adalah jenis ular yang menghasilkan racun hampir identik dengan sepupunya Oxyuranus microlepidotus di pedalaman.

Ular ini memiliki taring terpanjang dari semua ular Australia dan menjadikan mereka salah satu ular paling berbahaya.

Sebelum antivenom tersedia untuk spesies ini, gigitan ular Coastal Taipan hampir selalu berakibat fatal. Racunnya menyerang sistem saraf, pembekuan darah, dan otot.

Baca juga: 10 Cara Mudah dan Ampuh Mengusir Ular dan Tokek di Rumah

3. King Cobra (Ophiophagus hannah)

King cobra adalah ular berbisa terpanjang di dunia. Gigitannya menghasilkan sejumlah besar neurotoksin yang memicu kelumpuhan.

Racun ular kobra jenis ini sangat kuat dan sangat banyak, sehingga bisa membunuh seekor gajah hanya dalam beberapa jam.

Setidaknya 50 hingga 60 persen kasus pada manusia yang tidak diobati mengakibatkan kematian.

Baca juga: Jangan Dibunuh, Lakukan Ini jika Bertemu Ular Kobra di Rumah

4. Saw-scaled Viper (Echis carinatus)

Saw-scaled Viper disebut ular yang paling mematikan dari semua ular.

Sebab, para ilmuwan percaya bahwa ular ini bertanggung jawab atas lebih banyak kematian pada manusia daripada gabungan semua spesies ular lainnya.

Racun mereka mirip dengan banyak ular berbisa lainnya dan memiliki racun yang menyebabkan pembekuan darah dan menghancurkan jaringan.

Saw-scaled Viper berukuran kecil, mudah tersinggung dan agresif. Gigitan ular ini bisa mengancam jiwa dan harus diobati dengan anti racun sesegera mungkin.

Baca juga: Bertemu Ular di Dalam Rumah? Jangan Dibunuh!

5. Eastern Tiger Snake (Notechis scutatus)

Eastern Tiger Snake adalah jenis ular tiger snake yang paling banyak mendiami pinggiran selatan Australia dan pulau-pulau terdekat di kawasan itu.

Ular ini memiliki racun yang memengaruhi sistem saraf, protein pembekuan darah, dan otot. Racun ini sangat efektif membunuh amfibi, mamalia, burung, atau reptil.

Eastern Tiger Snake akan meratakan lehernya saat terancam, menciptakan 'tudung' yang sekilas mirip seperti Cobra.

Baca juga: Menangani Gigitan Ular Kobra, Apa yang Harus Dilakukan?

6. Russell’s Viper (Daboia russelii)

Dilansir dari Everythin Reptiles, Russell’s Viper dianggap sebagai salah satu ular paling berbahaya di Asia.

Ular ini memiliki racun yang sangat mematikan dan saat menggigit, mereka menyuntikkan banyak sekali racun.

Hal tersebut menempatkan ular ini sebagai salah satu ular paling berbahaya di dunia.

Racun mereka dengan mudah membunuh seekor tikus dengan hemotoksin-nya dalam hitungan detik. Diperkirakan Viper Russell memiliki racun yang cukup untuk membunuh 150.000 tikus.

Baca juga: Negara yang Tak Dihuni Ular, Mana Saja?

7. Blue Krait (Bungarus candidus)

Blue Krait juga menjadi salah satu ular paling mematikan di Asia. Sekitar setengah dari gigitan ular ini berakibat fatal.

Blue Kraits memiliki racun saraf yang sangat kuat dan dapat menyebabkan kelumpuhan, bahkan kematian biasanya terjadi karena gagal napas.

Untungnya, ular ini lebih aktif di malam hari dan hidup di hutan basah yang jauh dari manusia.

Baca juga: Hari Ular Sedunia 16 Juli 2022: Ini 10 Ular Langka yang Terancam Punah

8. Boomslang (Dispholidus typus ssp)

Boomslang adalah ular yang memiliki racun kuat dan mampu menyebabkan pendarahan yang luas.

Ular ini memiliki kapasitas racun yang dapat menyebabkan kematian pada manusia.

Namun, karena taringnya yang terletak di belakang, lebih sulit bagi mereka untuk menyuntikkan racun, jika dibandingkan dengan spesies berbisa lainnya.

Boomslang adalah ular yang tinggal di pohon dan sangat waspada.

Mereka biasanya memakan burung dan kadal yang mereka ambil dan pegang sambil menunggu racunnya bekerja.

Baca juga: Video Viral Ular Piton Masuk WC Sekolah di Tarakan, Ini Kronologinya

9. Mojave Rattlesnake (Crotalus scutellatus)

Mojave Rattlesnake adalah spesies ular derik yang paling berbisa di wilayah Amerika Utara dan Selatan.

Racun ular ini bervariasi tergantung pada subspesies dan dapat bersifat neurotoksin dan hemotoksin yang memengaruhi darah dan sistem saraf.

Seperti banyak ular berbahaya lainnya, mereka tidak akan segan-segan menggigit saat terancam.

Gigitan dari Mojave Rattlesnake jarang berakibat fatal, tetapi mereka menyebabkan sejumlah kasus yang serius di Amerika Serikat Barat Daya.

Baca juga: Mengenali Ciri Ular Berbisa dan Langkah Penanganan Gigitan Ular yang Tepat

10. Stiletto Snake (Atractaspis bibronii)

Stiletto adalah ular kecil yang sangat beracun yang dapat menyebabkan kerusakan pada arteri jantung, serta kerusakan jaringan lokal.

Diketahui, hampir tidak mungkin untuk menangani dengan aman saat menghadapi salah satu ular ini.

Ular ini disebut Stiletto atau ular ‘penusuk samping’, karena taringnya yang besar keluar dari sisi mulutnya.

Ular ini tidak bisa menyerang ke depan akibat taringnya yang unik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi