Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Faktor Risiko Hipertensi yang Sering Diabaikan

Baca di App
Lihat Foto
iStockPhoto/AsiaVision
ilustrasi risiko hipertensi yang sering diabaikan.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Hipertensi atau yang umum kita kenal dengan sebutan penyakit tekanan darah tinggi adalah sebuah kondisi umum yang mempengaruhi arteri tubuh.

Hipertensi terjadi akibat kekuatan darah yang mendorong dinding arteri terlalu tinggi dan itu terjadi secara konsisten. Dampaknya, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.

Dikutip dari WHO, hipertensi merupakan penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Sekitar 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi.

Selain itu, diperkirakan 46 persen orang dewasa dengan hipertensi tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Deretan Penyakit Mematikan karena Hipertensi, Wajib Waspada

Risiko hipertensi

Dilansir dari Badan Pelayanan Kesehatan Nasional (NHS) Britania Raya, jika tekanan darah seseorang terlalu tinggi, tekanan ekstra akan terjadi pada pembuluh darah, jantung, dan organ tubuh lainnya, seperti otak, ginjal, dan mata.

Kondisi hipertensi dapat meningkatkan risiko sejumlah kondisi kesehatan yang serius dan berpotensi mengancam nyawa, di antaranya:

  1. Penyakit jantung
  2. Serangan jantung
  3. Stroke
  4. Gagal jantung
  5. Penyakit arteri perifer
  6. Aneurisma aorta
  7. Penyakit ginjal
  8. Demensia vaskular

Baca juga: 6 Ciri Tekanan Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai


Gejala hipertensi

Dilansir dari laman British Heart Foundation, hipertensi memiliki gejala-gejala umum sebagai berikut:

Namun, banyak orang yang memiliki hipertensi tidak merasakan gejala apapun dan merasa baik-baik saja.

Oleh karena itu, meski Anda merasa baik-baik saja, tekanan darah tetap harus diperiksa secara rutin.

Terutama bagi orang dewasa yang sehat berusia di atas 40 tahun, disarankan untuk memeriksakan tekanan darah setidaknya setiap lima tahun sekali.

Tetapi, jika seseorang berisiko tinggi terkena hipertensi, pemeriksaan harus dilakukan lebih sering, idealnya setahun sekali.

Baca juga: Gejala Hipertensi pada Remaja dan Cara Mengatasinya

Kategori tekanan darah

Sementara itu, melansir laman Mayoclinic, American College of Cardiology dan American Heart Association membagi tekanan darah ke dalam empat kategori umum.

  1. Tekanan darah normal yakni tekanan darah 120/80 mmHg atau lebih rendah.
  2. Tekanan darah tinggi. Angka atas berkisar antara 120 hingga 129 mmHg dan angka bawah di bawah, bukan di atas, 80 mmHg.
  3. Hipertensi stadium 1. Angka atas berkisar antara 130 hingga 139 mmHg atau angka bawah antara 80 dan 89 mmHg.
  4. Hipertensi tahap 2. Angka atas 140 mmHg atau lebih tinggi atau angka bawah 90 mmHg atau lebih tinggi.

Tekanan darah ideal adalah ketika tekanan darah seseorang berada di kategori normal 120/80 mmHg.

Tekanan darah yang lebih tinggi dari 180/120 mmHg dianggap darurat atau krisis hipertensi. Segera dapatkan bantuan medis darurat untuk siapapun dengan angka tekanan darah ini.

Jika tidak diobati, tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan masalah kesehatan serius lainnya.

Oleh karena itu, meski tidak menderita hipertensi, penting untuk memeriksakan tekanan darah Anda setidaknya setiap dua tahun sekali, mulai dari usia 18 tahun.

Kebiasaan gaya hidup sehat, seperti tidak merokok, berolahraga, dan makan dengan baik, juga dapat membantu mencegah dan mengobati hipertensi.

Baca juga: Bahaya Makanan Kemasan Tinggi Natrium, Picu Hipertensi hingga Stroke

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Kontrol Hipertensi Selain dengan Obat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi