Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Angin Duduk? Kenali Penyebab dan Gejalanya

Baca di App
Lihat Foto
iStockPhoto/Phiromya Intawongpan
Kenali penyebab dan gejala angin duduk.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Angin duduk atau angina adalah jenis nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke jantung.

Angin duduk, disebut juga angina pektoris yaitu gejala penyakit arteri koroner yang kadang masih sulit dibedakan gejalanya dari jenis nyeri dada lainnya.

Kondisi ini memang tidak mengancam nyawa, tapi itu bisa menjadi tanda peringatan bahwa Anda bisa berisiko terkena serangan jantung atau stroke.

Dengan mengetahui gejala dan penyebabnya sejak dini, angin duduk dapat dikendalikan dan risiko masalah yang lebih serius dapat dikurangi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Ramai soal Kena Angin Duduk, Bolehkah Dikerok?

Penyebab angin duduk

Dilansir dari Mayoclinic, angin duduk disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otot jantung. Seperti diketahui, darah berfungsi membawa oksigen yang dibutuhkan otot jantung untuk bertahan hidup.

Ketika otot jantung tidak mendapatkan oksigen yang cukup, hal itu menyebabkan kondisi yang disebut iskemia.

Penyebab paling umum berkurangnya aliran darah ke otot jantung adalah penyakit arteri koroner.

Baca juga: Mengenal Angin Duduk, Gangguan Jantung yang Berbeda dengan Masuk Angin


Arteri jantung (koroner) dapat menyempit oleh timbunan lemak yang disebut plak atau aterosklerosis.

Jika plak di pembuluh darah pecah atau gumpalan darah terbentuk, itu dapat dengan cepat memblokir atau mengurangi aliran melalui arteri yang menyempit.

Dalam kondisi tersebut, saat permintaan oksigen rendah, otot jantung mungkin masih dapat bekerja pada jumlah aliran darah yang sedikit tanpa memicu gejala angin duduk.

Namun saat kebutuhan oksigen meningkat, seperti saat berolahraga, angin duduk bisa terjadi.

Baca juga: 4 Buah yang Bagus untuk Jantung, Bantu Cegah Penyakit Kardiovaskular

Gejala angin duduk

Dilansir dari laman Badan Pelayanan Kesehatan Nasional (NHS) Britania Raya, gejala utama angin duduk adalah nyeri dada. Namun, beberapa orang juga memiliki gejala lain.

Rasa nyeri dada bisa menjadi angin duduk jika:

  • Terasa kencang atau berat, beberapa orang (terutama wanita) mungkin merasakan nyeri yang tajam dan menusuk
  • Rasa nyeri menyebar ke lengan, leher, rahang atau punggung
  • Nyeri karena dipicu oleh aktivitas fisik atau stres
  • Berhenti dalam beberapa menit setelah istirahat

Angin duduk juga dapat menyebabkan:

  • Sesak napas
  • Merasa sakit (mual)
  • Nyeri di dada bagian bawah atau perut, mirip dengan gangguan pencernaan
  • Merasa sangat lelah

Baca juga: Serangan Jantung di Usia Muda

Beberapa orang memiliki gejala angin duduk, tidak merasakan nyeri dada yang jelas. Namun, Jika Anda mengalami nyeri dada yang tidak dapat dijelaskan, segera cari bantuan medis.

Penderita angin duduk mungkin perlu minum beberapa obat yang berbeda selama sisa hidupnya.

Pemberian obat bertujuan untuk mengobati serangan angin duduk, saat itu terjadi dan hanya diambil saat dibutuhkan. Beberapa obat juga bertujuan untuk mencegah serangan lebih lanjut dan mengurangi resiko serangan jantung dan stroke.

Ketika obat-obatan tidak cocok dan tidak membantu, maka dokter mungkin menyarankan untuk melakukan operasi meningkatkan aliran darah ke otot jantung.

Baca juga: Kenali Ciri dan Penyebab Serangan Jantung pada Usia Muda, Jangan Disepelekan

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Angin Duduk, Gejal, Penyebab, Hingga Cara Pencegahan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi