Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Bawah Laut Ditemukan di Selatan Pacitan, Tingginya 2.200 Meter

Baca di App
Lihat Foto
Badan Informasi Geospasial
Badan Informasi Geospasial (BIG) melaporkan temuan gunung bawah laut di perairan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Badan Informasi Geospasial (BIG) melaporkan temuan gunung bawah laut yang lokasinya sekitar 260 kilometer di perairan selatan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Kepada Kompas.com, Senin (13/2/2023), Koordinator Pemetaan Kelautan Pusat Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai BIG, Fajar Triady, menyampaikan bahwa gunung bawah laut ini mempunyai ketinggian sekitar 2.200 meter.

Ia menjelaskan, gunung itu ditemukan di kedalaman dasar laut sekitar 6.000 meter dengan puncaknya pada kedalaman sekitar 3.800 meter.

Baca juga: Bupati Pacitan Sebut Ada Temuan Gunung Bawah Laut di Wilayahnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, bagaimana awal mula BIG menemukan gunung bawah laut di perairan Pacitan dan seperti apa wujudnya?

Penemuan gunung bawah laut di perairan Pacitan

Fajar menerangkan, awalnya BIG bersama Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) menggelar Survei Landas Kontinen Eksistensi di wilayah Selatan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara pada September-November 2022.

Kegiatan tersebut menggandalkan kapal survei Baruna Jaya III dengan dukungan peralatan utama Multibeam Echosounder (MBES).

BIG bersama BRIN menggelar Survei Landas Kontinen Eksistensi untuk memperoleh data batimetri atau topografi bawah laut.

Data tersebut bakal digunakan sebagai data utama penghitungan klaim luas landas kontinen ekstensi di luar 200 mil laut.

Ia menyampaikan, salah satu lokasi survei adalah daerah atau zona subduksi di selatan Pulau Jawa.

Di lokasi tersebut terindentifikasi gunung bawah laut yang terletak sekitar 260 km di selatan Kabupaten Pacitan.

"Elevasi (ketinggian) yang berbeda di sekelilingnya dan mempunyai beda tinggi lebih besar dari 1.000 meter di atas relief sekitarnya serta diukur dari batimetri terdalam yang mengelilingi sebagian besar fitur atau obyek tersebut," kata Fajar merujuk dokumen International Hydrographic Organization (IHO) B6 soal definisi gunung bawah laut.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Ratusan Ribu Gunung Bawah Laut di Laut China Selatan

 

Baca juga: Harga Tiket Pendakian Gunung Gede-Pangrango per Februari 2023

Pemberian nama gunung bawah laut di perairan Pacitan

Fajar mengatakan, gunung bawah laut di perairan Pacitan bakal diberi nama sesuai ketentuan Peaturan Pemerintah (PP) No. 2 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nama Rupabumi.

Pemberian nama, lanjut Fajar, nama dapat diberikan terhadap obyek yang ada di darat dan laut.

"Obyek yang ada di laut baik yang berada di permukaan atau di bawah laut diberikan nama, sesuai dengan prinsip-prinsip nama rupabumi dalam PP No. 2 Tahun 2021 Pasal 3," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan BIG telah menggelar koordinasi secara daring terkait penemuan gunung bawah laut di perairan Pacitan.

BIG berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Pusat Hidro-Oceanografi TNI AL (Pushidrosal), pemerintah provinsi Jawa Timur, dan Pemerintah Kbupaten Pacitan.

Dari seluruh pakar yang hadir, menyimpulkan bahwa obyek gunung bawah laut yang didapat dari hasil survei LKI ini memang termasuk kategori gunung bawah laut, baik dari sisi geologi maupun dari sisi hidrografi. 

"Karena terkait dengan mitigasi bencana, dan bisa jadi gunung bawah laut tersebut menjadi ancaman bencana di masa depan," kata Fajar. 

Ia menyampaikan, usulan nama gunung bawah laut yang disampaikan Pemerintah Kabupaten Pacitan akan difinalisasikan dengan pejabat setempat.

"Diharapkan dapat masuk ke dalam Gazeter RI. Bahkan direncanakan bulan Juni tahun ini nama gunung bawah laut ini, akan disubmit ke ranah internasional di SCUFN GEBCO," jelas Fajar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi