KOMPAS.com - Unggahan video bernarasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membakar pesawat dan menyandera pilot Susi Air, viral di media sosial.
Video itu diunggah akun Instagram @fakta.indo pada Rabu (15/2/2023).
Dalam unggahan video pertama, tampak kobaran api pada bagian dalam pesawat Susi Air.
Disebutkan, kejadian itu terjadi di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
Sementara itu, dalam unggahan berikutnya, terlihat seseorang yang disebutkan sebagai pilot Susi Air, berada di antara sejumlah orang dengan bersenjata laras panjang.
"Captain Philip Max Marthin, muncul pertama kali dalam sebuah video setelah sebelumnya dikabarkan disandera KKB. Philip memakai jaket jeans dan topi dikelilingi anggota KKB yang memegang senapan dan panah," tulis keterangan unggahan.
Baca juga: Siapa KKB Papua, Tujuan, dan Daftar Kejahatannya
Lantas, benarkah dua kejadian tersebut?
Baca juga: Mengapa Masalah KKB di Papua Tak Kunjung Teratasi?
Polisi benarkan KKB bakar pesawat Susi Air
Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Papua Papua Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Ignatius Benny Ady Prabowo membenarkan aksi pembakaran pesawat Susi Air oleh KKB.
"Benar, foto dan video tersebut diambil saat insiden pembakaran pesawat Susi Air oleh kelompok tersebut," ujarnya, kepada Kompas.com, Kamis (16/2/2023).
Benny menuturkan, tim dari TNI dan Polri telah masuk ke Distrik Paro dua hari yang lalu untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pembakaran pesawat Susi Air.
Selain itu, tim gabungan melakukan pembersihan jalur lapangan terbang sehingga kini telah dapat digunakan kembali.
Terkait penyanderaan pilot Susi Air, Benny juga tak menampik informasi tersebut.
"Iya benar. (Saat ini) kami fokus pada upaya penyelamatan pilot," terang Benny.
Ia menambahkan, pihaknya juga berupaya memberikan bantuan bahan makanan, medis, serta evakuasi kepada warga Distrik Paro yang mengungsi akibat rasa takut kepada KKB.
Baca juga: Spesifikasi Senjata SS2 V4 Buatan Pindad yang Diamankan TNI dari KKB
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.