KOMPAS.com - Pengguna TikTok dihebohkan dengan beredarnya video tenda milik pedagang kaki lima (PKL) terseret kereta api yang melintas.
Video yang diunggah ulang oleh akun ini dan ini memperlihatkan detik-detik ketika kereta menyeret tenda berwarna biru milik PKL.
"RELAWAN EDAN SEPUR BERSAMA PENJAGA SUKARELA DAN KEPOLISIAN MENYELAMATKAN PERJALANAN KERETA API," tulis pengunggah.
Hingga Kamis (16/2/2023), video kereta yang menyeret tenda milik PKL sudah ditayangkan sebanyak 8,5 jut kali.
Lalu, bagaimana tanggapan PT Kereta Api Indonesia (KAI) soal perjalanan kereta yang terganggu karena tenda PKL tersangkut di lokomotif?
Baca juga: UPDATE Kecelakaan Kereta di Ohio: 3.500 Ikan Mati, Warga Jangan Minum Air Sumur
Tenda PKL terbawa angin
Peristiwa terseretnya tenda PKL oleh kereta yang melintas ternyata terjadi pada Minggu (5/2/2023) yang lalu.
Pada saat itu, kereta lokal Bandung Raya dengan rute Padalarang-Cicalengka sedang melintas.
Tetapi, perjalanan kereta terpaksa diberhentikan sebelum memasuki Stasiun Cimekar karena lokomotif menyeret tenda PKL.
"KA 470B telah tertemper tenda yang terbang tiba-tiba oleh angin pukul 16.25 WIB," jelas Manager Humas PT. KAI Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung Mahendro Trang Bawon kepada Kompas.com, Kamis (16/2/2023).
"Sebetulnya tenda tersebut berada di sisi jalan raya, akan tetapi karena terbawa angin jadi masuk ke jalur KA," lanjutnya.
Ia menambahkan, imbas dari kejadian ini adalah kereta tertemper tenda dan masinis melakukan berhenti luar biasa (BLB).
Baca juga:
- Harga Tiket Kereta Api Go Show ke Bekasi dan Cirebon, mulai Rp 25.000
- Kecelakaan Kereta di Ohio Muntahkan Bahan Kimia Berbahaya, 2.000 Warga Dievakuasi
Lihat Foto Penanganan tenda PKL terseret kereta
Ketika kereta sudah berhenti, relawan Edan Sepur dan petugas kepolisian melakukan evakuasi dan pembersihan tenda.
Mahendro mengatakan, relawan Edan Sepur bersama awak sarana perkeretaapian (ASP) juga memastikan sarana dalam keadaan baik dan aman.
"KA 470B melanjutkan perjalanan dikawal oleh relawan dan awak KA. Lokasi 167+1/0 Petak GDB - CMK," tutur Mahendro.
Berkaca dari peristiwa ini, Mahendro mengutarakan bahwa pihaknya akan melakukan penertiban bila menemui objek yang berada di jalur kereta.
Penertiban juga akan dilakukan jika ada potensi objek mengganggu perjalanan kereta.
Di sisi lain, Daop 2 Bandung juga gencar melakukan sosialisasi ke warga supaya aktivitas mereka tidak mengganggu perjalanan kereta.
"Kami juga sudah melakukan sosialisasi ke warga sekitar jalur untuk selalu menjaga keamanan, utamanya di sekitar jalur KA," jelas Mahendro.
Baca juga: Apakah Penumpang Anak Wajib Membeli Tiket Kereta Api?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+