Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Akhir-akhir Ini Banyak Ular Masuk Rumah? Simak Cara Mencegahnya

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Damkar Kabupaten Bogor
Seekor ular piton atau sanca kembang sepanjang satu meter nongol dari dalam kloset kamar mandi rumah warga di Kelurahan Sukahati, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/2/2023) dini hari. Kemunculan ular itu menghebohkan seisi rumah.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Penampakan ular di plafon rumah baru-baru ini menjadi perbincangan di kalangan warganet.

Video evakuasi ular di rumah tersebut salah satu diunggah oleh akun TikTok ini, Senin (13/2/2023).

Bukan hanya ular di plafon, penampakan ular di dalam rumah juga kembali ramai di media sosial. Kali ini, seekor ular besar terlihat keluar dari lubang kloset jongkok.

"Kemarin liat uler di plafon, lah ini liat lagi dia di closet wc," tulis akun Twitter ini, Selasa (14/2/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggahan ular di dalam lubang kloset ini pun telah dilihat lebih dari 1,1 juta kali dan menuai lebih dari 14.400 suka dari pengguna Twitter.

Baca juga: Alprih Priyono Meninggal Dunia Dipatuk King Kobra, Bagaimana Pertolongan Pertama Digigit Ular?

Lantas, mengapa akhir-akhir ini banyak ular masuk ke dalam rumah?

Baca juga: Jangan Dibunuh, Ini 7 Cara Mengusir Ular dari Rumah

Penyebab ular masuk rumah

Ahli Herpetologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Amir Hamidy menjelaskan, penyebab ular sering masuk ke rumah akhir-akhir ini adalah hujan.

"Ini Februari di mana curah hujan tinggi, sebenarnya ini musiman. Kalau musim hujan volume air tinggi, ular mencari tempat yang tidak terkena air," ujar Amir, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/2/2023).

Menurut dia, ular tidak serta merta akan hidup terus di dalam air. Pengecualian untuk ular air yang memang berhabitat di dalam air.

Itulah mengapa saat suatu daerah kebanjiran, umumnya ular-ular akan muncul dan mencari tempat bebas air.

Baca juga: Jangan Dibunuh, Lakukan Ini jika Bertemu Ular Kobra di Rumah

Selain hujan, Amir mengatakan, musim penetasan telur juga bisa menjadi alasan di balik kehadiran ular, terutama ular anakan.

"Kalau dia anakan berarti populasi anakan meningkat karena memang musim anakan-anakan telurnya ini menetas," ungkap Amir.

Dia menjelaskan, penetasan telur kerap terjadi mulai November hingga Februari. Namun, waktu menetas ini bergantung kapan si induk meletakkan atau meninggalkan telurnya.

Amir menjelaskan, Sanca Batik atau Phyton reticulatus seperti dalam unggahan Twitter adalah salah satu jenis ular yang biasa masuk ke rumah.

Baca juga: Video Ular King Cobra Keluar dari Paket di Kantor Jasa Pengiriman, Bagaimana Ceritanya?

Menurutnya, sanca merupakan jenis ular dengan adaptasi bagus. Ular ini mampu bertahan hidup di hutan lebat, hutan primer, hingga perkotaan atau perumahan.

"Karena mereka survive di gorong-gorong dengan memakan tikus," terangnya.

Hal tersebut berbeda dengan Kobra Jawa atau Naja sputatrix yang memang hidup di lokasi terbuka, seperti perumahan dan persawahan.

"Kalau di Jabodetabek dari data memang yang paling banyak dijumpai atau dilaporkan adalah Kobra Jawa dan Sanca Batik seperti di unggahan Twitter," imbuhnya.

Baca juga: Viral, Video Penemuan Ular Piton di Plafon Rumah, Bagaimana Ceritanya?

Cara mencegah ular masuk rumah

Amir pun membagikan sejumlah cara mencegah ular masuk ke dalam rumah, terutama di tengah musim hujan.

Berikut beberapa caranya:

1. Pel rumah dengan bau menyengat

Amir menuturkan, untuk mengusir ular, manusia harus terlebih dahulu mengetahui karakteristik hewan melata ini.

Menurut dia, ular adalah hewan yang sangat sensitif terhadap bau menyengat.

Oleh karena itu, masyarakat bisa mencegah kehadirannya dengan rajin mengepel lantai menggunakan cairan pembersih berbau menyengat.

"Kalau ada bau menyengat otomatis si ular juga akan menghindar, misalnya dengan cairan pel di pasaran. Harus rajin dipel," kata dia.

Baca juga: Salah Kaprah Tabur Garam untuk Usir Ular, Ini Penjelasannya

2. Tidak menumpuk barang

Cara mencegah ular masuk rumah selanjutnya, adalah dengan tidak menumpuk barang-barang seperti kardus.

Pasalnya, menurut Amir, ular sangat menyukai tempat-tempat gelap dan lembab seperti tumpukan barang.

3. Kendalikan populasi tikus

Cara ketiga, yakni mengendalikan populasi tikus di dalam rumah.

Amir mengungkapkan, secara alami tikus adalah makanan ular. Untuk itu, tak heran apabila akan ada ular di dalam rumah dengan banyak tikus.

"Kalau rumah kita banyak tikusnya ya ular bakal ke situ," pungkasnya.

Baca juga: Capai 13 Meter, Titanoboa Jadi Ular Terbesar yang Pernah Hidup di Bumi

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Pertolongan Pertama Jika Digigit Ular

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi