KOMPAS.com - Penampakan ular di plafon rumah baru-baru ini menjadi perbincangan di kalangan warganet.
Video evakuasi ular di rumah tersebut salah satu diunggah oleh akun TikTok ini, Senin (13/2/2023).
Bukan hanya ular di plafon, penampakan ular di dalam rumah juga kembali ramai di media sosial. Kali ini, seekor ular besar terlihat keluar dari lubang kloset jongkok.
"Kemarin liat uler di plafon, lah ini liat lagi dia di closet wc," tulis akun Twitter ini, Selasa (14/2/2023).
Unggahan ular di dalam lubang kloset ini pun telah dilihat lebih dari 1,1 juta kali dan menuai lebih dari 14.400 suka dari pengguna Twitter.
Baca juga: Alprih Priyono Meninggal Dunia Dipatuk King Kobra, Bagaimana Pertolongan Pertama Digigit Ular?
Lantas, mengapa akhir-akhir ini banyak ular masuk ke dalam rumah?
Baca juga: Jangan Dibunuh, Ini 7 Cara Mengusir Ular dari Rumah
Penyebab ular masuk rumah
Ahli Herpetologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Amir Hamidy menjelaskan, penyebab ular sering masuk ke rumah akhir-akhir ini adalah hujan.
"Ini Februari di mana curah hujan tinggi, sebenarnya ini musiman. Kalau musim hujan volume air tinggi, ular mencari tempat yang tidak terkena air," ujar Amir, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/2/2023).
Menurut dia, ular tidak serta merta akan hidup terus di dalam air. Pengecualian untuk ular air yang memang berhabitat di dalam air.
Itulah mengapa saat suatu daerah kebanjiran, umumnya ular-ular akan muncul dan mencari tempat bebas air.
Baca juga: Jangan Dibunuh, Lakukan Ini jika Bertemu Ular Kobra di Rumah
Selain hujan, Amir mengatakan, musim penetasan telur juga bisa menjadi alasan di balik kehadiran ular, terutama ular anakan.
"Kalau dia anakan berarti populasi anakan meningkat karena memang musim anakan-anakan telurnya ini menetas," ungkap Amir.
Dia menjelaskan, penetasan telur kerap terjadi mulai November hingga Februari. Namun, waktu menetas ini bergantung kapan si induk meletakkan atau meninggalkan telurnya.
Amir menjelaskan, Sanca Batik atau Phyton reticulatus seperti dalam unggahan Twitter adalah salah satu jenis ular yang biasa masuk ke rumah.
Baca juga: Video Ular King Cobra Keluar dari Paket di Kantor Jasa Pengiriman, Bagaimana Ceritanya?
Menurutnya, sanca merupakan jenis ular dengan adaptasi bagus. Ular ini mampu bertahan hidup di hutan lebat, hutan primer, hingga perkotaan atau perumahan.
"Karena mereka survive di gorong-gorong dengan memakan tikus," terangnya.
Hal tersebut berbeda dengan Kobra Jawa atau Naja sputatrix yang memang hidup di lokasi terbuka, seperti perumahan dan persawahan.
"Kalau di Jabodetabek dari data memang yang paling banyak dijumpai atau dilaporkan adalah Kobra Jawa dan Sanca Batik seperti di unggahan Twitter," imbuhnya.
Baca juga: Viral, Video Penemuan Ular Piton di Plafon Rumah, Bagaimana Ceritanya?
Cara mencegah ular masuk rumah
Amir pun membagikan sejumlah cara mencegah ular masuk ke dalam rumah, terutama di tengah musim hujan.
Berikut beberapa caranya:
1. Pel rumah dengan bau menyengatAmir menuturkan, untuk mengusir ular, manusia harus terlebih dahulu mengetahui karakteristik hewan melata ini.
Menurut dia, ular adalah hewan yang sangat sensitif terhadap bau menyengat.
Oleh karena itu, masyarakat bisa mencegah kehadirannya dengan rajin mengepel lantai menggunakan cairan pembersih berbau menyengat.
"Kalau ada bau menyengat otomatis si ular juga akan menghindar, misalnya dengan cairan pel di pasaran. Harus rajin dipel," kata dia.
Baca juga: Salah Kaprah Tabur Garam untuk Usir Ular, Ini Penjelasannya
2. Tidak menumpuk barangCara mencegah ular masuk rumah selanjutnya, adalah dengan tidak menumpuk barang-barang seperti kardus.
Pasalnya, menurut Amir, ular sangat menyukai tempat-tempat gelap dan lembab seperti tumpukan barang.
3. Kendalikan populasi tikusCara ketiga, yakni mengendalikan populasi tikus di dalam rumah.
Amir mengungkapkan, secara alami tikus adalah makanan ular. Untuk itu, tak heran apabila akan ada ular di dalam rumah dengan banyak tikus.
"Kalau rumah kita banyak tikusnya ya ular bakal ke situ," pungkasnya.
Baca juga: Capai 13 Meter, Titanoboa Jadi Ular Terbesar yang Pernah Hidup di Bumi