KOMPAS.com - Unggahan video yang menuliskan bahwa nyeri haid atau menstruasi akan hilang setelah menikah, ramai di media sosial.
Video tersebut dibuat oleh akun TikTok ini pada Rabu (15/2/2023).
Tampak dalam video, seorang perempuan disertai tulisan yang menerangkan selalu merasakan sakit setiap menstruasi, tetapi justru diimbau untuk menikah oleh dokter.
"Setelah menikah, tiba-tiba nyerinya langsung hilang," lanjutnya.
Video ini pun menarik perhatian warganet hingga menuai lebih dari 810.000 tayangan.
Hingga Kamis (16/2/2023) siang, unggahan telah disukai oleh lebih dari 39.000 warganet dan dikomentari lebih dari 2.300 pengguna.
Baca juga: Efek Ketergantungan Obat Pereda Nyeri Haid, Apa Saja?
Baca juga: 6 Cara Meredakan Nyeri Haid
Komentar warganet
Dalam kolom komentar, sebagian besar warganet mengaku merasakan hal serupa. Namun, ada pula warganet yang masih merasakan nyeri haid setelah menikah.
"Aku bangeet. setiap haid sulit jalan dan nyeri sampe migrain dan muntah2. pas periksa katanya kalo uda nikah bakal ilang sakitnya. kenapa ya," tulis salah satu pengguna.
"Real bgt nih, aku waktu sebelum nikah tiap dateng bulan itu wajib minum obat nyeri. Sekarang udh nikah ilang bgtu saja," komentar warganet lain.
"Kisahku waktu gadis dulu, habis nikah terus gak sakit," kata warganet lain.
Lantas, benarkah nyeri haid akan hilang setelah menikah?
Berkaitan dengan melahirkan
Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) dari RSIA Anugerah Semarang, dr Indra Adi Susanto menjelaskan, hilangnya nyeri haid setelah menikah berkaitan dengan proses melahirkan.
Indra menerangkan, nyeri haid atau dismenore terjadi saat jaringan yang melapisi bagian dalam rahim mulai luruh sebagai persiapan untuk pendarahan bulanan.
"Saat menstruasi, rahim akan berkontraksi, sehingga suplai darah demikian juga oksigen dalam darah, ke rahim, terhambat," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/2/2023).
Baca juga: Makanan dan Minuman yang Bisa Memperparah Nyeri Haid, Apa Saja?
Hal tersebut memicu munculnya hormon prostaglandin, hormon yang merangsang kontraksi otot rahim.
Adapun, prostaglandin dalam jumlah tinggi dapat memicu rasa sakit atau nyeri haid.
Setelah melahirkan dan menyusui, Indra mengatakan bahwa siklus menstruasi cepat atau lambat akan kembali berlanjut.
Saat itulah, kata dia, perempuan kemungkinan akan merasakan lebih sedikit kram perut atau bahkan sama sekali tidak merasakan nyeri haid.
Nyeri haid berkurang
Salah satu teori mengatakan, persalinan telah menghilangkan beberapa tempat reseptor prostaglandin di dalam rahim.
Selain berperan dalam nyeri haid, hormon ini juga membantu mengarahkan rahim untuk berkontraksi selama persalinan.
"Dengan berkurangnya ekspresi reseptor prostaglandin (PG), maka E2 (isoform EP2) terjadi relaksasi," jelas Indra.
"Sehingga terjadi perubahan reseptor PG F kontraktil (isoform FP), reseptor prostaglandin dalam rahim saat melahirkan," imbuhnya.
Proses berkurangnya ekspresi tersebut, terang Indra, membuat nyeri haid berkurang.
"Proses berkurang ekspresi ini saat melahirkan, maka nyeri haid juga pasti berkurang seteleh melahirkan," pungkasnya.
Baca juga: Siklus Haid Tak Teratur, Apa Penyebabnya?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.