Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan BMKG soal Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Cek Informasinya!

Baca di App
Lihat Foto
Pemprov Sulsel
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan ikut menyebar 10 unit perahu untuk mengevakuasi warga dari banjir yang melanda Kota Makassar, Senin (13/2/2023).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Bencana banjir terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Contohnya banjir Pidie Jaya pada awal Februari, banjir di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan pada pertengahan Februari, dan terbaru banjir juga menggenangi Kota Solo dan sekitarnya (Solo Raya).

Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 7.885 warga di 7 kelurahan di Kota Surakarta harus mengungsi setelah tempat tinggal mereka terendam banjir pada Jumat (17/2/2023).

Jumlah pengungsi terebut berpotensi mengalami kenaikan lantaran masih ada lima kelurahan yang belum terdapat dan cakupan banjir yang semakin meluas.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral, Video Knalpot Dipasang Selang agar Motornya Tidak Mogok Saat Banjir, Berbahayakah?

Baca juga: Banjir di Kudus, Bagaimana Kondisinya Saat Ini dan Apa Penyebabnya?

Lantas bagaimana prediksi cuaca dari BMKG?

Kepala Sub Bidang Prediksi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ida Pramuwardani menegaskan, cuaca ekstrem berupa hujan lebat masih akan melanda beberapa wilayah di Indonesia hingga sepekan ke depan.

Beberapa wilayah yang perlu diwaspadai terkait cuaca ekstrem tersebut yakni:

Pihaknya memprediksi cuaca ekstrem hujan lebat itu akan terjadi pada siang hingga sore.

“Secara umum, waktu terjadinya hujan diprediksi pada siang menjelang sore hari,” tandasnya.

Baca juga: Banjir di Indonesia, Benarkah karena Curah Hujan dan Cuaca Ekstrem?

Penyebab hujan lebat

Menurutnya, cuaca ekstrem di Indonesia terjadi karena adanya siklon tropis di sekitar Pulau Jawa.

“Dari pantauan dinamika atmosfer terkini, menunjukkan adanya bibit tropis 92S di Samudera Hindia selatan Bali yang membentuk daerah konvergensi di Jawa bagian tengah,” kata Ida.

“Kemudian adanya penguatan angin baratan yang tampak signifikan di sebelah utara Jawa,” katanya lagi.

Baca juga: Saat Arab Saudi Diterjang Banjir, Apa yang Terjadi?

Rekomendasi BMKG

Diberitakan Kompas.com (28/12/2022), BMKG merekomendasikan sejumlah hal guna antisipasi dampak dari cuaca ekstrem:

  1. Masyarakat diminta memastikan kapasistas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap guna menghadapi atau mengantisipasi adanya peningkatan curah hujan.
  2. Lakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan.
  3. Lakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
  4. Masyarakat pengguna transportasi angkutan penyeberangan perlu meningkatkan kewaspadaan sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi kondisi tersebut.
  5. Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian pemerintah daerah, masyarakat, serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, dan gelombang tinggi).
  6. Tingkatkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi.
  7. Update dan terus monitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG di seluruh wilayah Indonesia melalui:

Baca juga: 1.252 Rumah di Kota Tangsel Terendam Banjir, BNPB: Tetap Waspada

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Tangani Dokumen agar Tak Rusak Parah karena Banjir

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi