Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Pembunuhan Bos Ayam Goreng di Bekasi, Sempat Bawa Kabur Bayi, Pelaku Mengaku Sakit Hati soal Gaji

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar akun Instagram jacklyn_choppers
Penangkapan pelaku pembunuhan pengusaha ayam goreng di Bekasi
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Bos ayam goreng di Bekasi, Jawa Barat I (30) dibunuh oleh dua karyawannya Kamis (16/2/2023). 

Dua pelaku HK (21) dan MA (14) mengaku tega menghabisi nyawa bosnya karena sakit hati soal gaji.

Namun polisi masih mendalami lebih lanjut terkait motif pembunuhan tersebut. Sebab pelaku baru bekerja selama 5 hari. 

Baca juga: Pengusaha Ayam Goreng Tewas Bersimbah Darah, Anaknya Diduga Ikut Diculik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Pelaku ditangkap

Pelaku pembunuhan pengusaha ayam goreng akhirnya ditangkap oleh tim gabungan dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Metro Bekasi.

Pelaku pembunuhan yang ditangkap berjumlah dua orang yakni HK (21) dan MA (14).

"Alhamdulillah tadi malam sudah ditangkap pelakunya," kata Kepala Kepolisian Sektor Sukatani Ajun Komisaris Wito dikutip dari Kompas.com pada Jumat (17/2/2023).

Selain menangkap HK dan MA, polisi juga menemukan anak I berusia 18 bulan yang sempat dibawa kabur oleh pelaku usai melakukan pembunuhan.

Berikut fakta pembunuhan pengusaha ayam goreng di Bekasi sampai pelaku pelaku dibekuk polisi.

 

2. Pelaku karyawan korban, baru 5 hari bekerja

HK dan MA membunuh I di dalam ruko tempat ia berjualan pada Kamis (16/2/2023) lalu.

Ditreskirmum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, kedua pelaku berstatus sebagai karyawan di warung makan ayam milik I.

HK dan MA baru bekerja selama lima hari dan sudah merencanakan pembunuhan terhadap I pada hari ketiga.

"Pengakuan awal seperti ini, karena kami curigai 5 hari bekerja, namun sudah melakukan pembunuhan berencana," ujar Hengki.

Ia menerangkan bahwa pembunuhan terhadap I bermula ketika HK dan MA datang ke ruko untuk bekerja.

Ketika I masuk ke dapur, pelaku melayangkan pukulan menggunakan tabung gas ke arah kepala korban berkali-kali.

I sebenarnya sempat berteriak ketika HK dan MA berusaha membunuhnya dan teriakannya didengar oleh tetangga.

Tetapi, kedua pelaku melarang tetangga untuk masuk ke ruko dengan alasan ada ular di dalamnya. 

Baca juga: Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Pengusaha Ayam Goreng di Bekasi: Sakit Hati soal Gaji dan Perlakuan

 

3. Pelaku culik bayi

HK dan MA lalu melarikan diri sembari membawa bayi I yang berusia 18 bulan setelah melakukan pembunuhan.

Pada hari yang sama, suami korban menemukan I dalam kondisi tidak sadarkan diri dengan luka di sekujur tubuh.

I kemudian dibawa ke klinik terdekat, namun nyawanya tetap tak tertolong dan suami korban memutuskan untuk melaporkan peristiwa ini ke polisi.

Di klinik (korban) sudah dinyatakan meninggal dunia, setelah itu bersama tim identifikasi polres melakukan olah TKP dan dikumpulkan bukti-bukti," ungkap Hengki dilansir dari Kompas.com.

Hengki menyampaikan, Polda Metro Jaya turun tangan mengusut kasus ini karena pembunuhan disertai penculikan.

"Karena ini disertai penculikan, yang merupakan kejahatan atau kasus atensi, Tim PMJ ikut membantu dan membentuk timsus untuk melakukan pengejaran," ungkapnya.

Baca juga: Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Pengusaha Ayam Goreng di Bekasi: Sakit Hati soal Gaji dan Perlakuan

4. Pelaku ditangkap di Subang

Setelah membunuh I, HK dan MA berusaha melarikan diri namun usaha keduanya terendus tim gabungan.

HK dan MA akhirnya diringkus satu hari setelah melakukan aki kejinya di Jalan Pantura Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat pada malam hari.

Detik-detik penangkapan pelaku pembunuhan I terekam dalam video yang diunggah anggota Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Aiptu Jakaria alias Jacklyn Choppers di kanal YouTube Jacklyn choppers is back.

"Nih nih nih, yang ini (pelakunya). Bawa-bawa, temennya bawa juga," kata polisi yang menangkap HK dan MA dikutip dari Kompas.com.

Ketika dibekuk, MK mengenakan kemeja kotak-kotak berwarna biru hitam dan HK memakai jaket berwarna hijau army.

HK dan MA tidak melakukan perlawanan ketika ditangkap dan keduanya langsung dicecar pertanyaan soal keberadaan bayi yang mereka bawa kabur.

Baca juga: Anak Pengusaha Ayam Goreng yang Dibunuh di Bekasi Ditemukan dalam Kondisi Kelaparan

 

5. Bayi yang dibawa kabur ditinggal di pos ronda

Bayi I berusia 1,5 tahun yang dibawa kabur oleh HK dan MA setelah melakukan pembunuhan ternyata ditinggal di sebuah pos ronda.

Lokasi pos ronda tak jauh dari lokasi penangkapan keduanya dan bayi tersebut sempat diberi minum susu dan nasi dengan lauk tempe orek.

Hengki menjelaskan, HK dan MA memutuskan untuk meninggalkan bayi yang mereka bawa kabur setelah kehabisan ongkos saat menaiki bus.

Pada awalnya, kedua pelaku berencana membawa bayi I ke Yogyarakra menggunakan bus antar kota antar provinsi (AKAP).

Tetapi, mereka diturunkan dari bus karena kehabisan ongkos dan meninggalkan bayi I di pos ronda yang kebetulan kondisinya sedang kosong.

"Ongkosnya kurang jadi diturunkan. Kemudian langsung bayi korban ditaruh di pos ronda kosong," ujar Hengko.

Baca juga: Pengusaha Ayam Goreng di Bekasi Dibunuh 2 Karyawan, Satu Pelaku di Bawah Umur

6. Dugaan motif sakit hati soal gaji

Lebih lanjut, Hengki membeberkan dugaan motif HK dan MA yang tega menghabisi nyawa I di ruko tempatnya berjualan.

Ia mengutarakan bahwa kedua pelaku mengaku membunuh korban karena merasa sakit haji soal gaji.

Tetapi, polisi tidak percaya begitu saja dengan pengakuan HK dan MA karena mereka sudah merencakan pembunuhan beberapa hari setelah bekerja dengan I.

"Apa motif yang sebenernya? Apalagi 3 hari sudah merencanakan pembunuhan ini. Jadi dia 2 hari awal saja melakukan pekerjaan dengan keinginan yang sebenernya," jelas Hengki.

(Sumber: Kompas.com/Tria Sutrisna | Editor: Jessi Carina, Larissa Huda, Abdul Harris Maulana)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi