Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Berat Badan Mempengaruhi Siklus Haid? Ini Penjelasan Dokter

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/ViDI Studio
Ilustrasi tanda-tanda haid akan datang.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Obgyn) Indra Adi Susianto menyebutkan bahwa perubahan berat badan bisa menjadi salah satu alasan siklus haid tidak lancar.

Kondisi tersebut termasuk bagi perempuan yang memiliki berat badan tidak seimbang

Indra mengatakan, perempuan yang kelebihan berat badan bukan satu-satunya yang mungkin mengalami masalah dengan menstruasi.

Namun, perempuan dengan kondisi badan sangat kurus atau perempuan dengan gangguan makan, seperti anoreksia nervosa juga dapat memengaruhi siklus menstruasi menjadi lebih cepat atau lebih lambat.

Anoreksia nervosa adalah kondisi yang mengakibatkan penurunan berat badan yang ekstrem.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Perempuan yang mengalami perubahan berat badan secara ekstrim seperti diet berlebih, olahraga ekstrim, makan terlalu banyak, dan anoreksia nervosa juga bisa mempengaruhi siklus menstruasi," kata Indra saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/2/2023).

Baca juga: Efek Ketergantungan Obat Pereda Nyeri Haid, Apa Saja?

Siklus menstruasi normal perempuan

Indra yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Unika Soegijapranata Semarang, mengatakan bahwa siklus menstruasi setiap perempuan juga berbeda-beda.

Siklus menstruasi normal biasanya berkisar antara 21 dan 35 hari sekali.

Apabila sebelum 21 hari sudah terjadi menstruasi lagi, maka ini disebut polimenore. Namun, jika menstruasi terjadi lebih dari 35 hari sekali, maka ini disebut oligomenore.

Selain karena perubahan berat badan yang esktrim, penyebab lain haid atau menstruasi tidak lancar di antaranya asalah hormon endokrin, tidak terjadi ovulasi atau ada penyakit sistemik yang berhubungan dengan metabolisme tubuh seperti hipertensi, diabetes militus, dan lainnya.

"Untuk lebih jelasnya, sebaiknya dibawa ke dokter saja supaya bisa didiagnosa lebih lanjut," tambahnya.

Baca juga: Siklus Haid Tak Teratur, Apa Penyebabnya?

Tipe gangguan siklus haid

Berikut ini beberapa tipe gangguan siklus haid berdasarkan jeda waktunya:

  1. Polimenore: jika siklus haid dalam sebulan kurang dari 21 hari, maka haid menjadi lebih sering.
  2. Oligomenore: jika siklus haid dalam sebulan lebih dari 35 hari, siklus haid menjadi lebih jarang.
  3. Perimenopause (pramenopause-menopause-pasca menopause): haid tidak lancar karena hormon yang diproduksi ovarium/indung telur sudah tidak memadai lagi. Biasanya karena indung telur/ovarium menjadi tua.
  4. Perdarahan Uterus Disfungsi (PUD): jika siklus haid tidak lancar pada perimenarch dan perimenaopause yang karena adanya gangguan hormon.
  5. Adolescent: jika siklus haid tidak lancar karena indung telur/ovarium belum matang, jadi hormon yang diproduksi (yang berfungsi mengatur haid) belum stabil.

Penyebab haid tidak teratur

Dikutip dari National Health Service United Kingdom, berikut beberapa penyebab haid tidak teratur:

Baca juga: 8 Penyebab Haid Tidak Teratur pada Remaja dan Kapan Perlu Waspada

Cara mengatasi gangguan siklus haid

Gangguan haid atau menstruasi bisa terjadi karena adanya gangguan hormon. Oleh karena itu, salah satu cara mengatasinya dengan menerapkan pola hidup yang baik.

"Mengatasinya bisa dengan berolahraga, kendalikan stres, dan makan makanan bergizi seimbang," ujar dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari RS Advent Bandung, dr Wawang S Sukarya. 

Wawang menyarankan, perempuan yang mengalami gangguan siklus haid untuk mengonsultasikan hal tersebut ke dokter.

"Konsultasi dokter untuk mencari penyakit penyebab gangguan haid itu. Kemungkinan kelainan organik seperti adanya polip, hiperlasia endometri, kehamilan, proses keganasan dalam rahim dan kelainan diskrasia darah," kata dia.

Selanjutnya dokter akan memberi terapi yang sesuai dengan penyebab gangguan haid tersebut.

(Sumber: Kompas.com/Retia Kartika Dewi | Editor : Inggried Dwi Wedhaswary, Nadia Faradiba)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi