Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Ingin Pelihara Kapibara, JAAN: Bukan Satwa yang Seharusnya Jadi Hewan Peliharaan

Baca di App
Lihat Foto
Charles J Sharp
Kapibara adalah hewan pengerat terbesar di Bumi. Mamalia semi-akuatik ini ditemukan di sebagian besar Amerika Selatan bagian utara dan tengah.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kapibara tengah ramai menjadi perbincangan warganet, bahkan mendapatkan panggilan sendiri sebagai "Masbro".

Hewan pengerat terbesar di dunia ini dinilai memiliki sikap ramah, baik kepada sesama binatang maupun manusia.

Keunikan kapibara pun menarik beberapa orang untuk menjadikannya hewan peliharaan.

Misalnya akun Twitter ini, yang mengunggah twit ingin memelihara kapibara, pada Jumat (17/2/2023) siang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disertai unggahan video keseruan orang lain dengan kapibara sebagai hewan peliharaan, twit ini telah dilihat lebih dari 420.000 dan disukai oleh lebih dari 3.000 pengguna.

"Sumpah demi Allah gw BM banget pengen pelihara Capibara. Info orang jual Capibara area jkt dong gesss," tulis pengunggah.

Lantas, bolehkah memelihara kapibara?

Baca juga: Ramai soal Kapibara Disebut Masbro, Hewan Apa Itu?


Bukan satwa asli Indonesia

Salah satu pendiri Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Femke den Haas menjelaskan, kapibara adalah satwa asal Amerika Selatan.

Meski tidak terancam punah, akan tetapi mereka dilindungi di negaranya. Hal itu juga yang membuat satwa ini tidak cocok dijadikan sebagai hewan peliharaan di Indonesia.

"Tentu ini bukan satwa yang seharusnya jadi hewan peliharaan," ujar dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (18/2/2023).

Femke pun mengaku khawatir, viralnya kapibara akan berimbas pada tren kapibara sebagai hewan peliharaan.

Lantaran hanya tren, bisa saja kapibara banyak didatangkan dari jauh dan mati dalam perjalanan, hingga berdampak besar pada populasi.

Tak sampai di situ, Femke juga mengkhawatirkan pakan dan kebutuhan lain kapibara saat satwa ini masuk dan mulai merambah menjadi hewan peliharaan di Indonesia.

"Dari sisi pakan, kebutuhan, perilakunya tidak bisa dipenuhi. Akhirnya mereka bisa saja dibuang oleh pemiliknya," kata dia.

Jika hal tersebut terjadi, lanjut Femke, kapibara bisa menjelma menjadi alien species di Indonesia.

Baca juga: 5 Hewan Peliharaan Terkaya di Dunia, Kucing Taylor Swift Punya Harta Rp 1,5 Triliun

Alien species atau spesies pendatang sendiri merupakan satwa yang hidup di luar daerah asal. Cepat atau lambat, kedatangan spesies luar ini dapat menimbulkan berbagai efek pada spesies atau ekosistem lokal.

Femke menambahkan, sudah seharusnya satwa liar seperti kapibara tidak untuk dipelihara maupun berada di luar habitatnya.

Apabila ada di Indonesia pun, seperti di kebun binatang, Femke mengimbau untuk mengembalikannya ke negara asal.

"Saya rasa kapibara yang sudah ada di negara ini sebaiknya dikembalikan ke negara asalnya, di mana sesuai kebutuhan mereka," ungkapnya.

Kendati begitu, apabila tidak memungkinkan, dirinya meminta agar kapibara setidaknya hanya dirawat di kebun binatang dengan kondisi lingkungan menyerupai dan memenuhi kebutuhannya.

"Jangan dijadikan peliharaan di rumah," lanjut dia.

Baca juga: Ramai soal Kucing Busok Ras Asli Indonesia yang Diakui Dunia, Kucing Apa Itu?

Hewan ramah dan jinak

Adapun sebelumnya, dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Slamet Raharjo menjelaskan, kapibara adalah hewan pengerat alias rodensia.

Artinya, hewan bernama latin Hydrochoeros hydrochaeris ini merupakan kerabat marmut terbesar yang masih hidup selain Patagonian mara atau Dolichotis patagonum.

"Hewan ini juga berkerabat dengan Nutria (Myocorpus nutria)," terang Slamet kepada Kompas.com, Sabtu (5/2/2023).

Sebagai hewan rodensia kerabat dekat marmut, kapibara memiliki gigi seri pengerat tajam yang akan tumbuh seumur hidup.

Gigi seri yang super tajam ini, menurut Slamet, harus diasah agar tidak overgrown atau tumbuh terlalu panjang.

Baca juga: Benarkah Kucing Ras Lebih Suka Kawin dengan Kucing Kampung? Ini Kata Dokter Hewan

Caranya, yakni kapibara akan mengerat atau menggigiti benda keras seperti kayu.

"Gigi seri yang panjang ini menjadikan wajah kapibara tampak lucu," ujar Slamet.

Meski memiliki gigi seri super tajam, Slamet membenarkan bahwa kapibara justru berkarakteristik tenang dan hampir tidak pernah menggigit.

Karakter tenang dan tak pernah menggigit tersebut terjadi baik saat kapibara berinteraksi dengan hewan lain maupun manusia.

"Betul (jinak dan ramah), tidak takut orang," kata Slamet.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi