Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sapi Keluarkan Semburan Api dari Perut, Apa yang Terjadi?

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan lauar akun Twitter @HowThingsWork_
Salah satu akun Twitter mengunggah video ketika perut sapi yang kembung mengeluarkan aoi dan unggahan ini sudah ditayangkan sebanyak 6,5 juta kali hingga Minggu (19/2/2023).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Seorang pengguna Twitter merekam momen ketika sapi mengeluarkan semburan api saat perutnya kembung.

Dalam video yang diunggah akun ini, pengunggah menunjukkan detik-detik ketika api keluar dari dalam perut sapi.

Pengunggah memperlihatkan perut sapi bagian kanan ditusuk sebuah alat menyerupai jarum dengan pipa di salah satu ujungnya.

Jarum tersebut lalu mengeluarkan nyala api berwarna biru, namun sapi yang ditusuk dengan alat ini tidak menunjukkan reaksi kesakitan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mengobati kembung pada sapi," tulis pengunggah dalam keterangan video.

"Kembung adalah gangguan pencernaan yang diakibatkan oleh penumpukan gas yang berlebihan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian," sambungnya.

Hingga Minggu (19/2/2023), video sapi mengeluarkan api dari perutnya yang kembung sudah ditayangkan sebanyak 6,5 juta kali.

Lalu, bagaimana bisa perut sapi yang kembung dapat mengeluarkan api? Berikut penjelasan dokter hewan.

Baca juga: 4 Sapi Mati Diduga PMK, Warga Desa Terung Magetan Jual Ternak dengan Harga Murah

Perut sapi berisi gas methana

Dosen Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana Aji Winarso membenarkan bahwa sapi yang mengeluarkan api dari perutnya dalam kondisi kembung.

Ia menyampaikan, hal tersebut dapat terjadi karena lambung sapi berisi gas methana layaknya gas elpiji.

"Ketika (perut sapi) kembung, gas dikeluarkan dengan trocar atau alat penusuk yang seperti pipa," kata Aji ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (19/2/2023).

Gas methana sendiri dihasilkan oleh bakteri.

"Bakteri tersebut juga sering dimanfaatkan untuk fermentasi biogas," sambungnya.

Aji juga mengatakan bahwa trocar seperti terekam dalam video mempunyai alat pemantik.

Dengan begitu, peternak dapat memastikan apakah gas di dalam perut sapi yang kembung sudah habis atau belum.

"Sehingga dapat menjadi indikator bila gasnya sudah habis," jelasnya.

Baca juga: Ada Memeluk Sapi, Ini Berbagai Perayaan Unik Hari Valentine

Penyebab perut sapi kembung

Aji mengutarakan beberapa faktor yang menyebabkan perut sapi kembung, yaitu pakan tinggi protein dan kurang serat.

Pakan sapi seperti itu menyebabkan fermentasi bakter rumen atau lambung pertama sapi sehingga menghasilkan gas methana.

"Sapi perlu serat dalam jumlah tinggi, seperti rerumputan dan hijau-hijauan," tutur Aji.

Di sisi lain, perut sapi kembung juga disebabkan oleh peternak yang menambahkan konsentrat secara berlebihan.

Hal lain yang menyebabkan perut sapi kembung adalah tanaman hijau yang mengandung tinggi protein.

Kemungkinan sapi mengalami kembung dapat bertambah apabila tanaman hijau tinggi protein diberikan secara berlebihan.

Baca juga: India Minta Masyarakatnya Memeluk Sapi di Hari Valentine

Bahaya perut sapi kembung

Lebih lanjut, Aji menuturkan bahwa perut sapi yang kembung ada baiknya tidak dibiarkan begitu saja oleh peternak.

Pasalnya, perut sapi yang kembung dapat berakibat fatal.

"Karena kembung, sapi sesak napas. Perutnya menekan dada," pungkas Aji.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi