Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 Tahun Sejarah Indomie dan Kekayaan Pemiliknya

Baca di App
Lihat Foto
tangkapan layar lakun Instagram @tigabelas
Ilustrasi Indomie goreng dengan nasi
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Indomie merupakan salah satu merek mi instan yang paling dikenal di Indonesia dan sejarah Indomie terbentang cukup panjang. 

Pada tahun 2022, Indomie genap berusia 50 tahun sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 1972 dengan rasa Indomie Ayam.

Indomie tidak hanya merajai pasar domestik, namun juga merambah pasar global dengan memiliki 17 pabrik utama dan memproduksi 20 miliar bungkus Indomie setiap tahunnya.

Indomie bahkan diekspor ke lebih dari 80 negara di seluruh dunia dengan pasar utama ekspor ke Australia, Hong Kong, Yordania, Arab Saudi, Amerika Serikat, Selandia Baru, Taiwan, Afrika dan negara-negara Eropa.

Baca juga: Tersebar hingga 80 Negara, Ini Sejarah Indomie dan Kekayaan Pemiliknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Indomie

Dikutip dari Historia, Indomie pertama kali diproduksi oleh PT Sanmaru Food Manufacturing dari Grup Jangkar Jati milik Djajadi Djaja pada 1972.

Produk Indomie pertama yang beredar di pasaran adalah Indomie Kuah Rasa Kaldu Ayam. 

Kemudian pada 1982, diluncurkan varian rasa kedua yakni Indomie Kuah Kari Ayam dan setahun kemudian muncul Indomie varian mie goreng yang mendongkrak penjualan Indomie secara signifikan.

Pada tahun 1984 Indomie diakuisisi oleh PT Sarimi Asli Jaya yang memproduksi Sarimi.

Selanjutnya di tahun 1990, PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang sebelumnya bernama PT Panganjaya Intikusuma membeli perusahaan tersebut sehingga Indomie dan Sarimi menjadi produk milik PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

Keberadaan perusahaan tersebut tidak terlepas dari Salim Group yang dimiliki oleh Sudono Salim atau Liem Sioe Liong.

Dalam perjalanannya, Indomie diakuisisi Salim Group yang kemudian menguasai pangsa pasar mi di Indonesia.

Salim Group mendominasi pasar dengan tiga merek mie yakni Indomie (60,3 persen), Supermi (7,8 persen), dan Sarimi (6,7 persen) pada 1994.

Bahkan, Indofood, produsen Indomie menjadi produsen mi instan terbesar di dunia mengalahkan Nissin Food yang didirikan Momofuku Ando, penemu mi instan pada 1958. 

Baca juga: Viral, Unggahan Indomie Goreng Lengkap dengan Nasi, Ini Kata Indofood

 

Omzet Rp 1 triliun pada 1990

Salim Group menerapkan strategi terigentritas dalam bisnisnya sehingga sedikitnya 90 persen pasar domestik mi instan saat itu dimiliki oleh Salim Group melalui Supermi, Sarimi, dan Indomie.

Bahkan omzet dari penjualan Salim Group pada tahun 1990 mencapai Rp 1 triliun.

Dilansir dari Kompas.com, kepopuleran Indomie bahkan mencapai pasar mancanegara, seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong, Taiwan, Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika.

PT Indofood pertama kali memasarkan Indomie ke negara lain pada tahun 1992.

Saat ini, Indomie mempunyai 17 pabrik di berbagai negara, seperti Malaysia, Arab Saudi, Nigeria, hingga Mesir.

Pada tahun 2016, Indomie termasuk dalam jajaran 10 merek paling banyak dibeli bedasarkan riset perusahaan Kantar Worldpanel bertajuk Brand Footprint.

Kekayaan pemilik Indomie

Dikutip dari laman Forbes, Anthoni Salim yang merupakan pemilik Salim Group mempunyai kekayaan mencapai sekitar 7,5 miliar dollar AS atau Rp 113,7 triliun (kurs Rp 15.166) per Februari 2023.

Nilai kekayaan tersebut menjadikan Anthoni Salim menjadi orang terkaya kelima di Indonesia versi Forbes 2022.

Nilai penjualan perusahaan itu mencapai 6,4 miliar dollar AS atau Rp 97,04 triliun pada 2023.

Selain itu, Salim Group mempunyai saham di perusahaan investasi Hong Kong, First Pacific yang memiliki kepentingan di Indofood dan perusahaan telekomunikasi asal Filipina, PLDT.

Pada tahun 20223, Salim memimpin sebuah konsorsium yang menginvestasikan 1,6 miliar dollar AS di perusahaan tambang batu bara Indonesia, Bumi Resources.

Anthoni Salim sendiri merupakan anak bungsu Liem Sioe Liong.

Daftar bisnis Grup Salim

Dikutip dari Kontan, berikut daftar harta kekayaan kepemilikan saham Grup Salim di sejumlah perusahaan:

  1. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sebesar 80,53 persen
  2. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) melalui First Pacific Investment Management Ltd, perusahaan yang didirikan Sudono Salim, sebesar 50,07 persen
  3. PT Indomobil Multi Jasa tbk (IMJS) melalui PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) sebesar 91,97 persen 
  4. PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) melalui Gallant Venture Ltd dan PT Tritunggal Intipermata memiliki 67,7 persen
  5. PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET) melalui PT Megah Eraraharja dan Anthoni Salim sebesar 51,9 persen
  6. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) melalui DNET sebesar 25,77 persen
  7. PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) melalui PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) sebesar 59,48 persen
  8. SIMP melalui PT Indofood Agri Resources Ltd dan INDF sebesar 78,5 persen
  9. PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) melalui DNET sebesar 35,84 persen
  10. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melalui PT Metro Pacific Tollways Indonesia sebesar 74,65 persen
  11. PT DCI Indonesia (DCII) melalui Anthoni Salim sebesar 11,12 persen
  12. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) melalui Anthoni Salim sebesar 9 persen. 

Baca juga: Penjelasan Indofood soal Foto Viral Bungkus Indomie Jaksel Abis

 

Krisis 1998 Grup Salim jual BCA ke Djarum

Selain itu, Salim Group juga memiliki sekitar 41 persen saham perusahaan investasi di Hong Kong, First Pacific yang memiliki aset 20,9 miliar dollar AS di enam negara.

Saudara laki-laki Anthoni Salim, Andree Halim merupakan Wakil Presiden dari QAF, perusahaan pembuat roti di Singapura.

Sementara, saudara perempuannya, Mira merupakan pendiri dari distributor produk Indofood di China.

Selama krisis ekonomi tahun 1997 hingga 1998, Salim Group sempat kehilangan Bank Central Asia (BCA) yang dijual ke keluarga Hartono, orang terkaya di Indonesia pemilik Grup Djarum.

Nah, itu lah sejarah Indomie dan kekayaan pemilik Indomie, Anthony Salim, yang termasuk dalam Salim Group.

Baca juga: Tersebar hingga 80 Negara, Ini Sejarah Indomie dan Kekayaan Pemiliknya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi