KOMPAS.com - Orang yang sudah didiagnosis menderita penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat merasakan gejala sakit kepala.
Gejala lain yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut adalah mimisan, gangguan penglihatan, sesak napas, nyeri dada, termasuk kulit wajah dan leher memerah.
Adapun, hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah melonjak melebihi ambang batas normal, yaitu 130/80 mmHg.
Hipertensi disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari gaya hidup tidak sehat, penyakit tertentu, kelebihan berat badan, dan keturunan atau genetik.
Lantas, mengapa penderita hipertensi berpeluang merasakan sakit kepala ketika tekanan darah mereka melonjak?
Baca juga: 8 Gejala Hipertensi Anak yang Harus Diperhatikan, Ini Cara Mencegahnya
Sakit kepala saat hipertensi
Perlu dicatat bahwa tidak semua penderita hipertensi merasakan sakit kepala.
Dilansir dari laman Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI), hanya lima persen dari penderita hipertensi yang mengalami sakit kepala.
Sakit kepala sebenarnya juga bukan gejala khas dari hipertensi sehingga tanda tersebut jangan selalu dikaitkan dengan penyakit ini.
Dilansir dari Healthline, American Heart Association (AHA) juga mengemukakan bahwa sakit kepala bukanlah gejala khas hipertensi.
Tapi, ada kemungkinan sebagian penderita hipertensi mengalami sakit kepala karena hipertensi maligna.
Hipertensi maligna diartikan sebagai meningkatnya tekanan di tengkorak karena tekanan darah yang naik secara drastis dan tiba-tiba.
Penderita hipertensi yang mengalami hipertensi maligna berpotensi merasakan sakit yang berbeda dengan migrain dan kondisi lainnya.
Kondisi tersebut juga dikaitkan dengan gejala lain, seperti mual, penglihatan kabur, dan nyeri dada.
Baca juga: Kenali Gejala Hipertensi dan 9 Cara Mencegahnya
Lihat Foto
Cara mengobati sakit kepala karena hipertensi
Penderita hipertensi tentunya tidak ingin mengalami sakit kepala ketika tekanan darahnya melonjak.
Oleh sebab itu, mereka disarankan untuk mengatasi sakit kepala dengan cara-cara sebagai berikut:
Penderita hipertensi dapat memanfaatkan minyak esensial untuk meredakan sakit kepala karena penyakit ini.
Minyak esensial yang bisa dicoba, seperti lavender dan peppermint. Keduanya mempunyai manfaat untuk menenangkan saraf pusat.
Minyak esensial juga berguna untuk mengurangi sensasi berdenyut ketika kepala terasa sakit.
Baca juga: 5 Bahaya Kelebihan Garam, Bukan Cuma Hipertensi
2. Mengonsumsi makanan sehatPenderita hipertensi bisa mengobati sakit kepala dengan mengonsumsi makanan yang mempunyai sifat antiinflamasi, seperti:
- Biji rami
- Seledri
- Buah bit
- Blueberry
Mereka juga disarankan mengonsumsi biji-bijian utuh dan menghindari makanan dari olahan tepung putih.
Baca juga: Apa yang Terjadi jika Ibu Hamil Mengalami Hipertensi?
3. Kurangi kafeinTak ada salahnya mengurangi konsumsi kafein supaya sakit kepala karena hipertensi menjadi reda.
Pasalnya, minuman yang mengandung kafein dapat meningkatkan tekanan darah, sekaligus memperparah sakit kepala.
Penderita hipertensi dapat memantau aktivitas makan dan minum mereka selama seharian untuk memastikan konsumsi kafein tidak berlebihan.
4. Obat-obatanPenderita hipertensi dapat mengonsumsi aspirin dan obat-obatan lain yang direkomendasikan oleh dokter di luar resep.
Bicarakan kondisi tersebut kepada dokter, terlebih ketika sakit kepala semakin parah dan terjadi secara intens.
Baca juga: 5 Cara Penanganan Hipertensi dari Akademisi UM Surabaya
Cara mencegah hipertensi
Hipertensi menjadi momok bagi sebagian orang karena penyakit ini berisiko menimbulkan komplikasi.
Komplikasi yang disebabkan oleh hipertensi tidak main-main, seperti gangguan saraf, kerusakan retina, stroke, penyakit ginjal, termasuk penyakit jantung.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hipertensi dapat diacegah dengan beberapa cara, seperti:
- Hindari konsumsi alkohol
- Berhenti merokok
- Hindari asap rokok
- Menjaga berat badan
- Melakukan aktivitas fisik secara teratur
- Mengonsumsi makanan sehat
- Kurangi konsumsi garam.