Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

80 Juta Orang Diprediksi Mudik Lebaran 2023, Ini Alasannya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES
Pemudik motor terjebak macet di jalur alternatif Karawang-Cikampek, Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (27/7/2014). Arus mudik ke kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur diperkirakan akan masih padat hingga H-1 Lebaran.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi 80 juta orang akan mudik Lebaran pada tahun ini.

Hal itu diungkapkan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sebagaimana dilansir dari laman Kemenhub, dephub.go.id, 17 Februari 2023.

Kemenhub pun telah melakukan sejumlah langkah untuk menyiapkan penyelenggaraan Angkutan Lebaran (Angleb) 2023 sejak awal tahun ini.

Baca juga: Apakah Booster Kedua Jadi Syarat Mudik Lebaran 2023? Ini Kata Kemenkes

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa pemicu besarnya jumlah pemudik pada tahun ini?

Lonjakan jumlah pemudik Lebaran 2023

Prediksi sebanyak 80 juta pemudik pada Lebaran 2023 menurun dibandingkan pada Lebaran 2022 lalu. 

Berdasarkan data Kemenhub, jumlah pemudik 2022 mencapai 85 juta orang dan 14 juta di antaranya berasal dari pemudik Jabodetabek.

Menurut Kemenhub, terdapat sekitar 2,1 juta kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek pada mudik Lebaran 2022. Angka ini merupakan rekor tertinggi dibandingkan periode-periode Lebaran dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Sementara pada 2021 tercatat 1,5 juta orang pemudik, sementara tahun pertama pandemi Covid-19 yaitu pada 2020 hanya ada 297.000 orang pemudik.

Sebelum adanya pandemi, jumlah pemudik masih berkisar jutaan orang pada 2019 yaitu 18,3 juta orang.

3 alasan tingginya jumlah pemudik

Menurut Budi, ada tiga alasan yang menurutnya akan memicu lonjakan jumlah pemudik pada 2023.

Penyebabnya yakni kasus Covid-19 yang dinilai terus menurun, tidak adanya PPKM, serta keadaan ekonomi Indonesia yang membaik.

"Pengelolaan arus mudik dan balik lebaran tahun ini (2023) sangat menantang, yaitu bagaimana mengendalikan lonjakan pergerakan orang yang lebih besar dari tahun lalu, yang prediksinya mencapai 80 juta orang," ujar Menhub.

Baca juga: Cara Pesan Tiket Kereta Api Lebaran 2023, Bisa Pakai KAI Access


Upaya Kemenhub atasi kemacetan mudik Lebaran 2023

Mengantisipasi hal tersebut, Kemenhub telah melakukan berbagai langkah untuk menyiapkan penyelenggaraan angkutan Lebaran 2023 sejak awal tahun.

Hal ini dilakukan agar momen mudik Idul Fitri yang akan berlangsung mulai April dapat berjalan dengan selamat, aman, nyaman, dan terkendali.

Sejumlah langkah untuk antisipasi mudik Lebaran 2023 di antaranya: 

  • Menyiapkan survey potensi pergerakan mobilitas masyarakat selama angkutan Lebaran 2023
  • Melaksanakan inspeksi keselamatan (ramp check) pada sarana transportasi baik darat, laut, udara, dan kereta api.
  • Di sektor darat, Kemenhub bersama KemenPUPR dan Korlantas Polri telah melakukan pengecekan kondisi jalur pantai selatan dan pantai utara Jawa.

Budi mengatakan, penyelenggaraan angkutan Lebaran dan angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada 2022 lalu menjadi bekal penting untuk meningkatkan kinerja pelayanan angkutan Lebaran tahun ini.

"Dengan pengalaman empiris tahun sebelumnya, kami telah mengidentifikasi sejumlah titik krusial yang berpotensi terjadi masalah jika tidak ditangani dengan baik," ujarnya.

Baca juga: Kapan Libur Lebaran 2023? Ini SKB 3 Menteri tentang Libur Nasional dan Cuti Bersama

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi