Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Anjurkan Masyarakat Skrining untuk Deteksi Dini Kanker, Apakah Ditanggung BPJS Kesehatan?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/SUKOCO
Sekitar 200 perempuan di Nunukan mengikuti kegiatan sosialisasi deteksi dini kanker muluit rahim dan kanker payudara di GOR Dwikora Nunukan. Peringati bulan peduli kanker payudara sedunia dan deteksi dini kanker serviks dan payudara tahun 2017, sejumlah instansi di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara menggelar sosialisasi dan pemeriksaan gratis kanker serviks dan kanker payudara.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menganjurkan masyarakat melakukan skrining kesehatan berkala untuk deteksi dini kanker.

Menurut Budi, deteksi dini berpeluang besar meningkatkan kesempatan menjadi penyintas penyakit tidak menular seperti kanker.

Dengan demikian, biaya perawatan, tingkat keparahan, kecacatan, bahkan kematian bisa dikendalikan.

"Kanker itu dapat dikendalikan, angka survival rate-nya tinggi tapi syaratnya harus deteksi dini. Sekitar 90% bisa dikendalikan," ujarnya dalam peringatan Hari Kanker Sedunia di Jakarta, Minggu (19/2/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apakah skrining kanker ditanggung BPJS Kesehatan?

Baca juga: Benarkah Pasien BPJS Kesehatan Hanya Bisa Rawat Inap Maksimal 3 Hari?


Skrining kanker ditanggung BPJS Kesehatan

Asisten Deputi Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat BPJS Kesehatan, Agustian Fardianto menjelaskan, BPJS Kesehatan menjamin layanan skrining sejumlah penyakit kanker.

Khusus layanan kanker serviks, skrining dilakukan melalui IVA, pap smear, dan krioterapi yang bekerja sama dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).

Sementara untuk kanker payudara, deteksi dini dilakukan melalui program Sadari yaitu pemeriksaan payudara sendiri, serta Sadani atau pemeriksaan payudara klinis.

"Untuk kanker paru terdapat skrining berupa pemeriksaan fisik, sedangkan untuk kanker usus berupa pemeriksaan rectal touch dan darah samar feses," terang Agustian, saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/2/2023).

Agustian menuturkan, masyarakat yang ingin melakukan skrining kesehatan termasuk penyakit kanker dapat mengunjungi FKTP terlebih dahulu.

"Prinsipnya melalui pemeriksaan di FKTP dulu," kata dia.

Nantinya, masyarakat akan melalui skrining riwayat kesehatan terlebih dahulu untuk mendeteksi risiko penyakit dan mencegah dampak lanjutan risiko penyakit.

Baca juga: Akan Dihapus mulai 1 Januari 2025, Berapa Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, 2, dan 3 Saat Ini?

Daftar skrining kesehatan yang ditanggung BPJS Kesehatan

Terpisah, anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Muttaqien menjelaskan, Permenkes Nomor 3 Tahun 2023 telah merinci skrining kanker yang ditanggung BPJS Kesehatan di FKTP.

"Dalam Permenkes Nomor 3 Tahun 2023 ada beberapa skrining kanker yang ditanggung BPJS di FKTP yang masuk biaya kapitasi dan non-kapitasi," ujarnya kepada Kompas.com, Senin.

Merujuk Pasal 3 ayat (3), skrining kesehatan termasuk untuk penyakit kanker dengan tarif kapitasi, antara lain:

Sementara itu, pelayanan skrining kesehatan dengan tarif non-kapitasi bisa dilakukan untuk:

Muttaqien mengungkapkan, deteksi dini pada penyakit kanker amat penting dilakukan. Sebab, berdasarkan data BPJS Kesehatan 2022, kanker masih menjadi penyakit yang menghabiskan biaya tertinggi kedua.

Biaya tersebut mencapai Rp 4,5 triliun dengan 3,1 juta kasus. Angka ini berada di bawah penyakit jantung, dengan pembiayaan mencapai 12,1 triliun untuk 15,4 juta kasus.

"Oleh karena itu, kami mengimbau kepada peserta aktif JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) untuk mengoptimalkan pelayanan skrining ada di JKN," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi