KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia akan bisa melihat fenomena langit konjungsi tripel Bulan-Venus-Jupiter mulai malam ini.
Konjungsi tripel Bulan-Venus-Jupiter akan berlangsung pada Selasa (21/2/2023) sampai dengan Kamis (23/2/2023).
Fenomena tersebut akan terlihat di langit Indonesia bagian barat mulai 18.30 WIB.
Lalu, apa itu fenomena konjungsi tripel Bulan-Venus-Jupiter?
Baca juga: Triple Konjungsi Bulan, Jupiter, dan Saturnus, Apa Dampaknya bagi Bumi?
Mulai malam ini
Menurut peneliti di Pusat Riset Antariksa BRIN Andi Pangerang, konjungsi tripel merupakan suatu fenomena astronomis saat tiga planet di tata surya terlihat seperti berkumpul.
Saat ini, fenomena yang muncul berupa konjungsi tripel Bulan, Venus, dan Jupiter.
"Fenomena ini memang sudah bisa disaksikan mulai 21 Februari malam nanti sekitar 18.30 hingga 21.30 waktu setempat," jelasnya kepada Kompas.com, Selasa (21/2/2023).
Andi mengatakan, ketiga planet ini akan terlihat berkumpul di arah barat. Fenomena ini berlangsung 21-23 Februari 2023.
Berdasarkan situs BRIN (5/12/2022), saat fenomena ini berlangsung pada Senin, Venus dan Jupiter akan berada di posisi 8,8 derajat sementara Bulan dan Venus di 13 derajat.
Adapun dua hari berikutnya Venus dan Jupiter berada di titik 7,7 hingga 6,7 derajat sedangkan Bulan dan Venus berada pada 1,6 hingga 1,4 derajat.
Baca juga: Kenapa Langit Malam Berwarna Hitam?
"Fenomena ini tidak akan terjadi lagi hingga 2 tahun mendatang. Jadi memang kesempatan menyaksikan fenomena ini di tahun ini hanya ada 3 kali," lanjut Andi.
Ia menjelaskan, fenomena konjungsi tripel ini pernah terjadi pada Januari 2023 dan akan berlangsung lagi 22-24 Maret 2023.
Menurutnya, fenomena ini tidak akan menimbulkan efek apapun terhadap Bumi, seperti potensi bahaya tsunami atau gempa bumi. Selain itu, juga tidak akan menyebabkan fenomena astronomis lainnya.
Andi menambahkan, masyarakat dapat menyaksikan fenomena tersebut secara langsung tanpa alat bantu asalkan cuaca di lokasi pengamatan cukup cerah.
Selain itu, tempat pengamatan harus bebas dari polusi cahaya atau sumber cahaya buatan, seperti lampu.
Medan pandangan ke langit juga harus bebas dari penghalang, misalnya pohon, gedung, atau gunung.
Baca juga: Malam Ini dan Besok Ada Fenomena Langit Konjungsi Bulan-Saturnus, Apa Itu?
Fenomena konjungsi
Dikutip dari situs BRIN, konjungsi merupakan fenomena yang terjadi saat Bumi, Matahari, dan planet berada dalam satu garis lurus, sejajar, atau terlihat berdekatan saat diamati di permukaan Bumi.
Konjungsi solar terjadi saat Bumi, Matahari, dan planet berada pada satu garis lurus jika diamati dari bidang tegak lurus ekliptika dan planet membelakangi matahari.
Konjungsi antarplanet terjadi saat dua atau lebih planet tampak sejajar atau terlihat berdekatan saat diamati di permukaan Bumi. Fenomena ini tidak selalu terjadi saat planet ada di satu garis lurus melainkan cukup berjarak 20 derajat Busur.
Untuk mendapatkan pemandangan konjungsi yang bagus, berikut tips pengamatan langit yang dilansir dari Sky at Night Magazine bagi para pemula:
- Pelajari karakter benda-benda langit agar bisa lebih mudah mengidentifikasikannya.
- Pilih lokasi pengamatan yang ideal, jauh dari sumber cahaya.
- Pastikan mata beradaptasi dengan kegelapan.
- Kurangi terkena cahaya dari senter atau layar ponsel.
- Amati langit dengan seksama dan tidak terburu-buru.
- Lihat planet dengan mata telanjang tanpa alat bantu.